Waketum PAN Sebut Ceramah Lonte Habib Bagus, Gus Baha: Orang Nakal Harus Disebut Lonte dalam Etika Jawa

Ustadz NU Gus Baha. foto: internet

Nama penceramah kondang, Ustadz Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha mendadak jadi trending topic di Twitter, sepanjang Senin (16/11/2020). Pasalnya, di Twitter telah ramai beredar rekaman suara Gus Baha yang menyebut berkah menyebut lonte.

semarak.co-Setelah ditelusuri, rekaman suara itu ternyata pertama disebarkan oleh Ustadz Maaher At-Thuwailibi melalui akun Twitter-nya, @ustadzmaaher_. Ustaz Maaher mengunggah potongan rekaman suara Gus Baha saat ceramah yang menyebut adanya keberkahan dari sebutan lonte bagi orang nakal.

Bacaan Lainnya

Dalam rekaman tersebut, Gus Baha membahas lonte yang dianggap menjijikkan namun membawa berkah. Tak ayal, potongan rekaman suara itu menjadi viral hingga membuat nama Gus Baha menggema di Twitter.

“Contoh paling mudah semoga kita dapat berkah dari contoh ini. Sebetulnya dalam etika Jawa, berkah kebenaran orang nakal harus dikatakan sundal atau lonte. Itu kelontean dan kesundalan akan tabu terus, selama orang masih ngomong untuk lonte itu sundal, untuk WTS itu lonte atau sundal,” kata Gus Baha dikutipan @ustadzmaaher.

Artinya apa, lanjut Gus Baha, orang masih jijik atau merendahkan derajat mereka yang berprofesi sebagai lonte atau sundal. Dan ini baik bagi agama, bagi keberlangsungan moral. Karena masih ada yang menjijikkan proses-proses yang salah.

Meskipun kita sebagai ulama, sebagai tokoh masyarakat tentu mereka tetap kita kasih ruang untuk taubat, juga kita kasih hak-hak martabatnya sebagai manusia. Tapi kita akan tetap bilang itu lonte atau apa,” ujar Gus Baha dalam rekaman video itu.

Mengunggah rekaman suara tersebut, Ustaz Maaher pun berujar bahwa kita harus menyebut lonte. Diketahui, video ceramah itu diduga terjadi jauh sebelum perseteruan Ustaz Maaher dan Nikita Mirzani. “Ulama besar NU (Gus Baha): harus kita katakan lonte!,” tegas Maaher.

Ketua Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PAN Yandri Susanto menilai tak ada yang salah dari pernyataan Habib Rizieq Shihab (HRS) berbicara soal lonte di panggung acara Maulid Nabi Muhammad SAW akhir pekan kemarin.

“Ya itu mungkin pelajaran bagi orang-orang yang menghina habib. Nggak apa-apa juga. Bagus juga itu,” ujar Yandri di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/11/2020).

Waketum PAN ini menilai kata ‘lonte’ yang dilontarkan Habib Rizieq merupakan reaksi atas suatu aksi. Bagi Yandri, pernyataan Habib Rizieq untuk mengingatkan. “Ini kan yang memulai kan yang perempuan itu. Bukan Habib-nya yang memulai. Jadi saya kira untuk mengingatkan semua pihak,” kata Yandri.

Lebih lanjut, Yandri menilai pernyataan Habib Rizieq dalam ceramah ada benarnya. Sebab, seseorang yang menghina habib justru dijaga oleh aparat kepolisian. Sedangkan menurutnya, ada tentara yang mengucapkan ‘ahlan wa sahlan’ diberi hukuman.

“Apa yang disampaikan Habib saya kira betul dan aneh juga memang kalau yang jemput Habib, seorang tentara diborgol. Yang menghina Habib dijagain rumahnya. Saya kira ini udah kebalik ini dunia. Sudah nggak benar seperti itu. Saya kira perlulah dibenahi tata kelola manajemen pemerintah untuk merespons sebuah persoalan yang sangat sensitif,”

Jadi, pinta dia, jangan yang justru menghina habib dilindungi seperti dipagar betis rumahnya karena takut di demo, tapi yang menyerukan ahlan wa sahlan kepada Habib di bandara langsung diborgol. Saya kira ini keterlaluan menurut saya.

Sebelumnya diberitakan, Habib Rizieq menyinggung soal lonte dari panggung peringatan Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta, 14 November 2020. Namun Habib Rizieq tidak secara spesifik menyebut nama Nikita Mirzani.

“Ada lonte hina habib. Pusing, pusing. Sampai lonte ikutan ngomong, iyee…,” kata Rizieq di Jl KS Tubun, Jakarta Pusat (Jakpus), Minggu (15/11) dini hari.

Ucapan Rizieq disambut riuh hadirin. Dia mengaku tidak marah banyak orang berkerumun saat menjemputnya dikritik. Lalu Rizieq menyinggung soal polisi menjaga rumah orang yang disebutnya lonte itu. “Saya nggak marah. Cuma ada umat yang marah, ngancem mau ngepung lonte. Eh polisi kalang kabut jagain lonte. Kacau, kacau,” katanya.

Disambung Habib Rizieq, “Lonte hina habib dijaga polisi. Kacau tidak? Mestinya lonte yang hina habib, hina ulama, tangkep. Bukan dijagain. Polisi jawab, ‘Tapi ada ancaman, Habib.’ Mangkanya lu tangkep. Ditangkep nggak, dijagain. Iyee. Jangan-jangan minta jatah kali.”

“Kacau, kacau. Saya ngeliat begini jadi baik. mudah-mudahan jangan sakit lagi deh. Udahlah jangan diterusin dah ah. Udah biarin, lonte sama lonte aja yang ngomong,” sambungnya.

Diketahui Nikita sempat mengomentari kepulangan Imam Besar FPI Muhammad Rizieq Shihab ke Indonesia. Dalam pernyataannya Nikita menyebut habib merupakan tukang obat.

Hingga akhirnya pernyataan Nikita itu memicu kemarahan beberapa pendukung Rizieq. Salah satunya Ustaz Maaher. Bahkan Ustaz Maaher mengancam akan mengepung rumah Nikita dengan 800 orang pendukung Habib Rizieq.

Dalam cuitannya yang ditujukan kepada Nikita, Ustaz Maaher menyebut Nikita sebagai lonte. Di sisi lain, Nikita tidak gentar dengan ancaman Ustaz Maaher. Malah dia mengungkap bahwa Ustaz Maaher menghina ulama besar Habib Lutfi dalam sebuah cuitannya. (net/smr)

 

sumber: detik.com (Senin, 16 Nov 2020 18:18 WIB)/www.law-justice.co (Selasa 17 Nov 2020)di WA Group Keluarga Alumni HMI MPO

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *