Wagub DKI Sebut Kebijakan Rem Darurat Dampak Covid-19 Mungkin Dilakukan Kembali

Pekerja beraktivitas di Taman Pintar Berlalu Lintas Tebet, Jakarta, Kamis (24/12/2020). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menutup area publik dan sejumlah tempat wisata selama masa libur perayaan Hari Natal dan Tahun Baru pada 25 dan 31 Desember 2020, juga pada 1 Januari 2021. Foto: internet

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan kebijakan rem darurat sangat mungkin diterapkan kembali di Ibu Kota Jakarta jika kembali terjadi lonjakan kasus positif COVID-19.

semarak.co-“Kalau nanti memang sudah melebihi dari standar terkait R0 (angka reproduksi atau potensi penularan dari penyakit COVID-19), kasus aktif dan lain-lain, bisa saja ‘emergency break’ ditarik kembali,” ujar Riza di Balai Kota Jakarta, Senin (28/12/2020).

Bacaan Lainnya

Riza mengatakan keputusan ditariknya kebijakan rem darurat itu bergantung fakta dan data perkembangan kasus COVID-19. “Itu kan disesuaikan fakta dan data. Pak Gubernur itu pimpin rapat, mendengarkan semua pihak di internal, dengan Forkopimda, dengan satgas pusat, dengan para pakar, ahli yang semua sampaikan fakta dan data apa adanya, kita putuskan bersama,” kata Riza.

Meski ada kemungkinan ditariknya kembali rem darurat, namun tidak menutup kemungkinan juga kembali dilakukan pelonggaran jika ternyata ada penurunan kasus di DKI.

“Sebaliknya, kalau memang itu cukup, standar baik ya tetap seperti sekarang (PSBB transisi), dan kalau semakin baik lagi, bisa saja ada pelonggaran lagi. Jadi, semua keputusan itu sangat bergantung pada fakta dan data,” kata Riza, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta.

Untuk mendorong hasil yang baik dalam evaluasi penanganan pandemi COVID-19, Riza pun mengharapkan adanya kesadaran masyarakat termasuk pengusaha maupun perkantoran untuk terus disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Ia pun secara khusus meminta keluarga-keluarga di rumah lebih ketat lagi menjalankan 3M, mencuci tangan, mejaga jarak, menggunakan masker agar tidak timbul klaster keluarga. “Mohon dukungan dari semua masyarakat, termasuk klaster keluarga yang terus meningkat. Di rumah kami minta tetap melaksanakan protokol kesehatan,” tutupnya. (net/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *