PT Bank Tabungan Negara (BTN) menargetkan pembiayaan berbasis environmental, social and governance (ESG) mencapai Rp20 triliun di 2022. Ini sejalan dengan meningkatkan kepedulian publik terhadap penerapan ESG.
semarak.co-Mengingat fokus bisnis bank ini ada di sektor perumahan, bank pelat merah ini melihat peluang terbesar pembiayaan ESG tahun depan datang dari sektor perumahan. Baik dari sisi suplai maupun permintaan, serta ekosistem perumahan.
BTN pun menargetkan pembiayaan ESG tahun depan bisa meningkat menjadi Rp20 triliun. Itu terdiri KPR Subsidi dalam rangka mendukung kesejahteraan sosial dan peningkatan ekonomi, dan pembiayaan lainnya.
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo melanjutkan, antara lain perumahan dengan penggunaan energi solar, kredit kepada perusahaan yang telah mendapatkan sertifikasi green proyek transit oriented development. Adapun hingga November 20211, realisasasi kredit ESG BTN masih didominasi oleh KPR subsidi.
“BTN telah menyalurkan KPR Subsidi sebesar Rp18,36 triliun. Disamping itu, BTN juga telah menyalurkan berbagai kredit UMKM dan kredit komersial untuk mendukung keuangan berkelanjutan,” ungkap Haru kepada kontan.co.id yang dilansir Rabu, 22 Desember 2021/14:48 WIB.
BTN akan memperhatikan potensi dampak akibat pengembangan kawasan perumahan, seperti berkurangnya area hutan, berkurangnya area pertanian, kemungkinan peningkatan suhu udara dan peningkatan peluang terjadinya bencana alam.
Melalui kebijakan green banking dan green finance product, BTN terus berupaya berkontribusi positif pada keuangan berkelanjutan serta memberikan stabilitas sistem keuangan. Program dan aktivitas BTN juga difokuskan pada energi terbarukan, bangunan berwawasan lingkungan, kegiatan UMKM untuk mendukung sosial dan lingkungan, serta produk yang menghasilkan lebih sedikit polusi atau ecoefficient.
Beberapa program yang telah dilakukan BTN dalam mengurangi dampak buruk dari pembiayaan perumahan adalah penghijauan di perumahan subsidi, penanaman mangrove di pesisir pantai, penyediaan sarana kebersihan dan dukungan lingkungan sehat di perumahan bersubsidi.
BTN menggandeng PLN untuk mendorong pembiayaan rumah berbasis ramah lingkungan. Pihaknya juga telah menyusun BTN RAMAH, sebuah program untuk mendukung core bisnis BTN untuk memperhatikan aspek sosial dan lingkungan.
Dengan program tersebut, Bank BTN akan terus memberikan awareness bagi pengembang/ developer mengenai konsep penghijauan perumahan dan struktur bangunan dengan material ramah lingkungan serta menyusun kebijakan internal untuk melakukan pembiayaan bangunan yang ramah lingkungan.
Di bagian lain, pengguna aplikasi mobile banking alias BTN Mobile hingga kuartal III/2021 tercatat mengalami pertumbuhan. Begitu pun dengan jumlah transaksinya. Adapun, volume transaksi melesat 75% menjadi Rp16,2 triliun.
Peningkatan signifikan juga terjadi dari sisi volume transaksi, yang mencapai Rp16,2 triliun pada September 2021. Raihan ini meningkat 75 persen yoy dari periode yang sama pada tahun lalu, yakni Rp9,3 triliun.
Direktur Operation, IT and Digital Banking BTN Andi Nirwoto mengatakan, posisi user BTN Mobile tumbuh 26% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi 1,73 juta pada September 2021. Sementara itu, jumlah transaksi mengalami peningkatan 85 persen yoy, dari 54,13 juta pada periode tahun lalu menjadi 99,92 juta pada kuartal III/2021.
“Ke depannya, pertumbuhan akan lebih tinggi, baik jumlah pengguna, jumlah transaksi, dan nominal transaksi karena BTN akan mempunyai channel dengan teknologi yang lebih modern dan fitur yang lebih lengkap dalam memenuhi customer journey di ekosistem mortgage,” ujar Nirwoto dalam keterangan tertulis yang dilansir bisnis.com 21 Desember 2021|18:10 WIB.
Selain itu, perseroan memiliki BTN Property, aplikasi yang memberikan layanan secara menyeluruh dan mempertemukan para pihak dalam satu platform. Pengguna aplikasi bisa mendapatkan informasi secara lengkap dan langsung proses pengajuan kredit.
Aplikasi ini juga memandu konsumen tentang biaya yang mesti disiapkan sebelum submit dokumen, seperti biaya notaris, perhitungan pajak, provisi hingga asuransi. Sampai akhir September 2021, aplikasi BTN Property telah dikunjungi 5,3 juta kali, dengan didukung oleh lebih 3.300 developer.
Jumlah unit yang dipasarkan melalui aplikasi ini tercatat mencapai lebih dari 750.000 unit. “Fitur-fiturnya akan terus kami perbaharui berdasarkan masukan nasabah. Kami percaya, aplikasi yang baik adalah aplikasi yang relevan dengan kebutuhan nasabah. Mimpi kami menjadikan BTN Properti sebagai platform One Stop Housing solution,” kata Andi.
BTN juga meluncurkan aplikasi smart residence, yang menyasar pengelola residensi, baik perumahan maupun apartemen. Nasabah bisa melakukan pembayaran tagihan, iuran pengelolaan lingkungan dan menjadi sarana komunikasi antara pemilik dan pengelola properti.
BTN Property dan Smart Residence melengkapi inovasi digital yang telah dilakukan sebelumnya, yakni akuisisi nasabah baru secara daring melalui BTN Mobile. (net/kon/bis/smr)