Visitasi Desa Wisata, Kali Ini Menparekraf Sandi Uno Naik Kereta Istimewa dari KAI Wisata

Menparekraf Sandi Uno (kanan depan) saat melakukan visitasi ke desa wisata dalam kegiatan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dengan menggunakan Kereta Istimewa dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) Wisata. Foto: humas Kemenparekraf2

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno melakukan visitasi ke desa wisata dalam kegiatan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

semarak.co-Kali ini Menparekraf Sandi Uno melakukan visitasi ke sejumlah desa wisata di Jawa Barat, dimulai dari Desa Wisata Gegesik Kulon, Cirebon, Jawa Barat. Berbeda dengan kegiatan visitasi sebelumnya, kali ini Menparekraf melakukan perjalanan dengan menggunakan kereta api.

Bacaan Lainnya

Lebih menariknya lagi, Menparekraf Sandi Uno berkesempatan menggunakan Kereta Istimewa dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) Wisata. Kereta Istimewa merupakan salah satu layanan dari KAI Wisata. Menparekraf Sandi Uno berangkat dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, tepat pukul 06.40 WIB.

Ia mengapresiasi produk yang dihadirkan KAI Wisata sehingga dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan dalam menikmati perjalanan menuju destinasi. Kereta Istimewa ini menerapkan pilar yang didorong dalam pengembangan pariwisata ke depan yang berkualitas dan berkelanjutan.

“Dimana Kereta Istimewa ini menghadirkan inovasi yang dapat menjadi atraksi bagi wisatawan,” kata Menparekraf Sandi Uno seperti dirilis humas melalui WAGroup SiaranPers Kemenparekraf2, Kamis (9/9/2021).

Terdiri dari dua gerbong, Kereta Istimewa adalah kereta yang didesain khusus dengan interior modern dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang di dalamnya. Sebelumnya dua rangkaian kereta ini difungsikan sebagai kereta inspeksi dan diubah menjadi kereta komersial dan dijalankan secara khusus sebagai Kereta Luar Biasa (KLB).

Fungsi di setiap rangkaian memiliki berbagai fasilitas terdiri dari ruang masinis (depan dan belakang), ruang utama dengan satu sofa, ruang utama dengan dua tempat duduk menghadap ke depan, meja rapat, delapan tempat duduk di belakang ruang masinis, mini bar/pantry, bagasi, mushola, juga toilet.

Menparekraf Sandi Uno pun menyempatkan diri berkeliling gerbong kereta. Bahkan mengikuti sejumlah agenda secara daring dari atas kereta di selama perjalanan. Berbagai fitur dan layanan yang dihadirkan Kereta Istimewa ini sesuai dengan tren berwisata ke depan. Yakni customize, localize, personalize, dan smaller in size.

Kereta Istimewa hadir dengan format khusus dengan jarak dan waktu tempuh yang tidak jauh. Kereta ini juga memiliki kapasitas terbatas yakni maksimal 40 penumpang. Sehingga membuat perjalanan terasa lebih personal.

“Kereta Istimewa ini juga menerapkan pilar kedua yaitu adaptasi terhadap kondisi pandemi COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin,” kata Sandi Uno, sapaan akrabnya.

Terakhir, kata Sandiaga, adalah pilar kolaborasi. Terlihat dalam perjalanan kali ini yang menjadi bagian kolaborasi antara Kemenparekraf dengan KAI Wisata. Tidak hanya sekadar perjalanan, tapi promosi dan semangat bersama dalam membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Ini adalah kolaborasi antara dunia usaha dengan pemerintah, baik pusat dan daerah. KAI Wisata bisa menjadi game changer dan mitra strategis kami untuk bersama-sama memulihkan dan mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif,” katanya.

Kita ingin mendorong wisatawan nusantara, lanjut dia, karena total ada Rp150 triliun setiap tahunnya yang dikeluarkan wisatawan asal Indonesia di luar negeri. Kita ingin potensi itu difokuskan #DiIndonesiaAja.

Turut mendampingi Menparekraf Sandiaga Uno dalam perjalanan itu, Dirut KAI Wisata, Hendy Helmy; Direktur Keuangan dan Administrasi KAI Wisata, Bambang Wijanarko; serta Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *