Finalis Miss Indonesia 2025 asal Papua Pegunungan Merince Kogoya tengah jadi sorotan publik usai dikeluarkan dari ajang bergengsi tersebut. Namanya sempat mencuat sebagai salah satu kontestan yang merepresentasikan daerah dengan semangat dan perjuangan tinggi, sayangnya langkahnya terhenti.
Semarak.co – Pemulangan Merince dari karantina finalis menjadi perbincangan nasional setelah viral kembali video lawas Merince mengibarkan bendera Israel di Papua dan menuai kontroversi. Penyelenggara Miss Indonesia 2025 pun mengambil keputusan tegas mencoret Merince dari daftar peserta pada Kamis malam 26 Juni 2025.
Dalam keterangannya di media sosial, Merince mengungkapkan rasa kecewa karena perjuangannya selama 4 bulan tak dihargai bahkan mengaku telah menghabiskan lebih dari Rp65 juta bantuan masyarakat untuk mengikuti ajang ini.
Di sisi lain, seperti dilansir media online nasional malangterkini.com yang dikutip melalui laman berita msn.com, Minggu (29/6/2025), masyarakat pun terbelah ada yang menyayangkan keputusan tersebut, ada pula yang menilainya sudah tepat.
Diketahui Merince lahir di Wamena dan tumbuh besar di Papua Pegunungan. Ia dikenal sebagai sosok muda yang cerdas, aktif, dan penuh semangat dalam mengembangkan diri dan memberi kontribusi untuk komunitasnya.
Pendidikan formalnya ditempuh di SMA Negeri 3 Jayapura, lalu melanjutkan ke Universitas Cendrawasih (Uncen), salah satu perguruan tinggi ternama di Papua. Sejak remaja, Merince aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan olahraga.
Ia memiliki ketertarikan pada dunia sains dan pernah mengikuti Kompetisi Sains Nasional tingkat provinsi tahun 2021. Selain itu, Merince dikenal sebagai atlet basket dan terlibat dalam banyak kegiatan edukatif di lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
Pencapaian karier Merince mulai mendapat perhatian nasional saat dirinya dinyatakan lolos sebagai finalis Miss Indonesia 2025, mewakili Papua Pegunungan. Ia dianggap membawa semangat baru dari Indonesia Timur.
Sekaligus membanggakan masyarakat Papua yang selama ini jarang terwakili dalam kompetisi tingkat nasional. Sayangnya, perjalanannya harus terhenti secara mendadak ketika sebuah video lama yang memperlihatkan dirinya mengibarkan bendera Israel saat mendaki gunung kembali tersebar luas.
Video itu menimbulkan spekulasi bahwa Merince mendukung Zionisme. Isu yang sangat sensitif di tengah konflik global antara Israel dan Palestina. Kontroversi yang melibatkan Merince Kogoya bermula dari unggahan video dua tahun lalu.
Di mana ia terlihat membawa dan mengibarkan bendera Israel di puncak gunung di Papua. Meskipun dilakukan dalam konteks pribadi dan bukan sebagai pernyataan politik, publik menilai hal itu tidak pantas, apalagi mengingat posisi Merince sebagai finalis ajang nasional.
Isu ini memunculkan gelombang protes di media sosial. Sebagian masyarakat menganggap tindakan itu sebagai bentuk dukungan terhadap Zionisme, sementara sebagian lain menilai bahwa hal itu merupakan ekspresi pribadi yang terjadi jauh sebelum ia menjadi kontestan Miss Indonesia.
Akibat tekanan publik dan pertimbangan nilai-nilai dalam ajang tersebut, pihak penyelenggara memutuskan untuk mengeluarkannya dari kompetisi. Merince dipulangkan dari karantina pada 26 Juni 2025, malam hari, dan secara resmi dicoret dari daftar finalis Miss Indonesia.
Merince sendiri menyampaikan kekecewaannya lewat Instagram. Iya menyebutkan bahwa keputusan itu sangat melukai perjuangannya. Ia juga mengaku telah mendapatkan dukungan finansial lebih dari Rp65 juta, yang sebagian besar berasal dari tokoh masyarakat dan komunitas di Papua.
Dalam unggahan tersebut, ia menekankan bahwa dirinya selama ini berusaha keras membawa nama baik daerahnya dan menunjukkan bahwa perempuan Papua juga bisa bersaing di ajang nasional. Sayangnya, semua itu buyar akibat kontroversi yang menurutnya berasal dari masa lalu yang tak relevan lagi dengan kondisi saat ini.
Sosok Merince di Mata Publik dan Keluarga
Selain dikenal sebagai finalis ajang kecantikan, Merince juga memiliki peran penting di komunitasnya. Ia aktif di kegiatan sosial dan sering menjadi bagian dari kegiatan pemberdayaan perempuan dan anak muda di Papua.
Dalam berbagai acara, ia tampil percaya diri dan sering kali menjadi inspirasi bagi generasi muda setempat. Kerabat dekat Merince sempat memberi pernyataan di media sosial, menyayangkan keputusan penyelenggara dan menegaskan tindakan Merince bukan bentuk dukungan terhadap konflik internasional.
Menurut mereka, itu adalah ekspresi kekaguman pribadi terhadap simbol tertentu tanpa konteks politik yang disengaja. Meskipun saat ini Merince tengah menghadapi sorotan publik yang tajam, banyak pihak yang masih memberikan dukungan moral kepadanya.
Mereka melihat Merince sebagai korban dari jejak digital masa lalu dan berharap publik bisa lebih bijak dalam menyikapi kesalahan yang sudah terjadi. Kasus ini menjadi pengingat bahwa di era digital, semua tindakan bisa kembali muncul di waktu yang tak terduga dan berdampak besar pada masa depan seseorang.
Hal ini juga memicu diskusi soal batas antara ekspresi pribadi dan tanggung jawab publik, terutama bagi figur muda yang sedang naik daun.
Biodata Lengkap Merince Kogoya
Nama Lengkap: Merince Kogoya
Tempat Lahir: Wamena, Papua Pegunungan
Asal: Papua Pegunungan
Instagram: @kogoya_merry
Pendidikan:
SMA Negeri 3 Jayapura
Universitas Cendrawasih (Uncen)
Prestasi:
Finalis Miss Indonesia 2025
Peserta Kompetisi Sains Nasional Tingkat Provinsi 2021
Atlet bola basket
Aktif dalam kegiatan sosial dan edukatif
Aktivitas Sosial:
Glamping edukasi
Kegiatan komunitas pemuda
Edukasi anak-anak pedalaman
Kontroversi:
Mengibarkan bendera Israel dalam video lama yang viral
Dikeluarkan dari Miss Indonesia 2025
Pengakuan Pribadi:
Berjuang selama 4 bulan untuk jadi finalis
Menerima bantuan dana lebih dari Rp65 juta
Pernah alami ancaman saat pengambilan video di daerah konflik Papua
Kisah Merince Kogoya menjadi pelajaran penting tentang konsekuensi dari jejak digital dan pentingnya memahami sensitivitas publik ketika berada dalam sorotan. Di balik kontroversi yang menimpanya, Merince tetaplah seorang perempuan muda asal Papua yang penuh semangat, cerdas, dan memiliki potensi besar untuk masa depan. (net/msn/smr)