Usai Sebut Tetap di Oposisi, Sandiaga: Posisi Wagub DKI Itu Jatah PKS

Wajah Sandiaga Uno ketika berusia 85 tahun menggunakan aplikasi faceapp. Foto Tangkapan Layar Instagram

Demam penggunaan aplikasi faceapp memang tengah melanda warganet dan viral di sosial media (medsos). Termasuk melanda calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno.

Dalam akun Instagram (IG) dia mengunduh hasil faceapp wajahnya ketika berusia 21 tahun, 70 tahun, dan 85 tahun. “Slide pertama usia 21 tahun saat masih mencari kerja, slide kedua 70 tahun masih hobi membaca, dan slide ketiga 85 tahun masih dengan semangat membangun lapangan kerja #OK OCE,” sebut Sandi di IG, Jakarta, Kamis (18/7/2019).

Banyak warganet yang mengomentari kagum dengan semangat Sandi dan Rumah Siap Kerja-nya, OK OCE, dan ada juga yang nyinyir terhadap wapres terpilih Ma’ruf Amin. Warganet dengan akun @mhd_refy menyebut, “Kalo Maruf Amin pake faceapp hasilnya gimana ya?”

Sebelumnya, saat cawapres yang akrab disapa Sandi bersama Erick Tohir hadir dalam kegiatan yang digelar para generasi muda di Lippo Kemang Mal, Jakarta Selatan, Sabtu (13/7/2019) menuturkan, akan tetap menjadi oposisi pemerintahan.

“Saya yakin ke depan (jalannnya pemerintahan) butuh chek and balance, butuh oposisi dan saya merasa terhormat berada di opisisi,” ujar Sandiaga di samping Erick. Meski demikian, Sandi memastikan akan menjadi oposisi yang konstruktif. Termasuk akan berkontribusi untuk membangun bangsa.

Tentunya oposisi yang bisa memberikan masukan. “Teman saya Erick kan di pemerintahan dan dekat dengan saya. Mungkin saya bisa kasih masukan langsung ke dia nantinya. Kita yakini prinsip kita. Kita setia untuk tetap membangun bangsa ini sebagai oposisi,” ungkap Sandi.

Dia akan coba fokus untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi generasi muda dengan melakukan pelatihan kewirausahaan. “Melalui Rumah Siap Kerja dan OK Oce, saya yakin akan bisa tercipta banyak entrepreneur muda yang akan turut membangun ekonomi bangsa ini,” tukas pasangan calon presiden (capres) Prabowo Subianto.

Pada kesempatan terpisah, Sandi kembali menegaskan, oposisi yang konstruktif sebagai upaya membangun Bangsa Indonesia agar lebih baik ke depan.

“Saya sadar bahwa untuk membangun bangsa itu bisa dari luar, dan kami menjadi oposisi tetapi tetap bersahabat,” ujarnya usai mengikuti perlombaan Belitung Triathlon 2019 di Sijuk, Belitung, Bangka Belitung, Minggu (7/7/2019).

Pria yang akrab disapa Sandi itu menilai, koalisi Jokowi-Maaruf Amin sejauh ini sudah cukup baik. Ia memutuskan akan tetap berada di luar pemerintahan untuk menjadi oposisi yang kuat. “Ini juga aspirasi dari masyarakat menginginkan oposisi yang kuat yang ikut mengoreksi langkah-langkah pemerintah,” tegasnya.

Sandi menyebutkan, usai Pemilu 2019 dirinya akan beristirahat sementara waktu dari dunia politik. Namun akan tetap selalu bersama masyarakat. “Senang sekali bisa bersama masyarakat, jadi tidak bicara politik, jeda dan istirahat dulu sekarang,” ungkapnya.

Dia pun memutuskan untuk tidak kembali lagi sebagai wakil gubernur DKI Jakarta setelah sebelumnya dikabarkan akan kembali ke posisi tersebut. “Untuk wagub DKI sudah saya putuskan untuk tidak kembali dan jatah itu untuk PKS,” katanya.

Sedangkan untuk di Pilkada Sumbar 2020, ia belum bisa memastikan diri apakah akan bertarung dan maju. “Untuk di Pilkada 2020 itu adalah untuk putra-putri terbaik daerah,” pungkas Sandi.

Lebih jauh pengusaha muda ini menyatakan ingin rehat sejenak dari aktivitas berpolitik maupun kepartaian usai perhelatan Pilpres 2019 agar dapat kembali fokus mengintensifkan program ekonomi kerakyatan di Indonesia.

“Saya ingin jeda politik dulu. Kita ‘soft landing’. Kalau ibu-ibu kan maunya Oke Oce. Saya ingin jeda dulu dari berpolitik dan berpartai,” kata Sandiaga usai menghadiri acara Rapat Kerja Nasional Wanita Pengusaha Muslimah Indonesia (WPMI) di Gedung Kementerian Koperasi dan UKM, di Jakarta, Selasa siang (2/7/2019).

Menurut Sandiaga, dirinya tengah kembali fokus dalam upaya mendorong ekonomi kerakyatan melalui program Oke Oce dan Rumah Siap Kerja. Program tersebut akan melibatkan sekitar 600 kader Wanita Pengusaha Muslimah Indonesia (WPMI) yang tersebar di beberapa provinsi di Indoneaia dalam upaya penyediaan lapangan kerja.

Alhamdulillah, puji dia, sudah 600 anggotanya di beberapa Dewan Pengurus Daerah (DPD) pada beberapa provinsi dengan total lapangan kerja yang diciptakan sekitar lima per pengusaha, jadi sekitar 3.000 lebih lapangan kerjanya.

“Saya ingin berkolaborasi dengan para pelaku ekonomi untuk mendorong UMKM berkembang optimal. Saya ingin mendorong para pengusaha hebat UMKM dari kalangan ibu rumah tangga agar mendapatkan pelatihan serta pendampingan dalam memasarkan produk dan modal usaha. Nanti jadi fokus kegiatan ke depan akan ada dua pilar utama, yakni Oke Oce dan Rumah Siap Kerja yang fokus menciptakan lapangan kerja terlatih,” katanya. (net/lin)

 

sumber: indopos.co.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *