Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI berhasil meraih tiga penghargaan pada ajang Top Digital Awards 2020 yang diadakan Majalah It Works, pada Selasa (22/12/2020). Penghargaan yang diraih Baznas adalah Top Digital Implementation 2020 on Social Institution Sector # Level Stars 4 dan TOP Digital Transformation Readiness 2020.
semarak.co-Tak hanya itu, Direktur Utama Baznas M Arifin Purwakananta juga mendapat penghargaan pada acara ini, sebagai TOP Leader on Digital Implementation 2020. Penghargaan itu diraih Baznas berdasarkan wawancara penjurian dan pengisian kuesioner.
Baznas ditentukan sebagai yang terbaik secara obyektif dan independen dalam sidang pleno dewan juri kredibel. Pada kesempatan itu, Arifin mengucapkan terima kasihnya atas penghargaan yang diberikan.
“Saya sangat berterima kasih atas penghargaan yang telah diberikan. Pencapaian ini akan memacu semangat kami untuk terus meningkatkan layanan bagi masyarakat, baik dalam menunaikan zakat maupun menyalurkan hak-hak mustahik,” kata Arifin.
Raihan ini merupakan bukti keberhasilan Baznas dalam menggencarkan digitalisasi zakat di masyarakat. Hampir 10 tahun dirancang Sistem Manajemen Informasi yang kini jadi sistem pengelolaan zakat oleh Baznas skala provinsi dan kabupaten/kota serta lembaga amil zakat. “Empat tahun terakhir Baznas mengembangkan zakat digital untuk mendukung layanan kemudahan zakat,” kata Arifin.
Kesempatan terpisah, Ketua Baznas Prof. Bambang Sudibyo mengapresiasi penghargaan diraih, serta seluruh pihak yang mendukung BAZNAS sehingga dinobatkan sebagai yang terbaik pada ajang Top Digital Awards 2020.
Saat ini Baznas mengajak seluruh lembaga amil zakat untuk melirik era digital. Menurutnya, dalam menjalankan tugas selaku amil zakat, Baznas selalu berupaya optimal dalam melaksanakan fungsi pengumpulan zakat atau fundraising dan juga mendistribusikan zakat.
“Kami menyadari bahwa di antara hal strategis yang dikembangkan untuk melakukan fundraising zakat dalam hal ini mengajak, memberikan saluran donasi dan memberikan kepuasan kepada muzaki diperlukan inovasi dan terobosan. Untuk itu Baznas serius dalam mengembangkan fundraising digital sebagai bagian dari semangat digitalisasi zakat,” pungkasnya.
Sebelumnya Baznas meraih penghargaan sebagai Lembaga Zakat Pelayanan Terbaik Kelompok Lembaga Filantropi dalam acara tahunan Anugerah Syariah Republika 2020 yang diadakan media nasional, Republika, Senin (21/12/2020).
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Republika terhadap kinerja BAZNAS yang turut mendorong pengembangan dan peningkatan perekonomian nasional dari sektor zakat.
Bambang Sudibyo mengucapkan rasa terima kasihnya atas penghargaan yang diterima BAZNAS. Menurutnya, hal ini sangat membanggakan, terlebih lembaga yang dipimpinnya itu sukses mempertahankan kinerja positif hingga meraih prestasi.
Sekadar informasi, Baznas juga meraih penghargaan serupa pada gelaran tahun 2019. “Alhamdulillah, penghargaan ini menjadi hadiah yang membanggakan pada penghujung tahun 2020 ini,” ucapnya.
Ditambahkan Bambang, “Saya persembahkan penghargaan ini kepada seluruh masyarakat yang gemar berbagi, khususnya para muzaki BAZNAS. Terima kasih sudah mempercayakan BAZNAS untuk menunaikan zakat, infak dan sedekah Anda.”
Bambang pun mengajak berbagai pihak untuk saling berbagi dan membantu satu sama lain. Apalagi, di tengah pandemi seperti sekarang, dibutuhkan rasa gotong royong membantu sesama untuk dapat keluar dari pandemi.
“Masih banyak masyarakat yang membutuhkan uluran tangan Anda, maka jangan berhenti berbagi. Tunaikan zakat, infak, dan sedekah pada organisasi terpercaya dan teruslah aktif untuk memantau penyalurannya. Dengan berbagi, InsyaAllah terwujud negeri yang dirahmati Allah, Baldatun Toyyibatun Warabbun Ghofur,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Anugerah Syariah Republika (ASR) 2020 digelar dengan tema Akselerasi Ekonomi Syariah yang Berdaya Tahan. Terdapat 20 penghargaan yang diberikan dari berbagai kategori, yang meliputi bank syariah bank umum kegiatan usaha (BUKU) 1, 2, dan 3.
Kategori lainnya untuk bank pembangunan daerah (BPD), industri asuransi, teknologi finansial, lembaga filantropi, kepala daerah pendukung industri syariah dan halal, dan tokoh ekonomi syariah. Penilaian penghargaan berdasarkan perhitungan kuantitatif dan kualitatif.
Untuk kuantitatif, mencakup kinerja industri keuangan dari sisi pendapatan, operasional, kecukupan modal, profit, pembiayaan, pembiayaan bermasalah, digitalisasi, hingga rasio pembiayaan. Sementara, sisi kualitatif mencakup terobosan, inovasi, hingga gerakan-gerakan literasi dan edukasi yang dilakukan industri keuangan syariah. (smr)