Pada Jumat, 6 Desember 2024 menjadi hari bersejarah bagi Muhamad Salim, atlet Kurash Indonesia yang ecara tidak terduga mampu mengalahkan atlet tuan rumah Mongolia dalam kejuaraan III World Veterans Kurash Championship di Ulaambatar, Mongolia yang berlangsung, 2-8 Desember 2024.
semarak.co-Meskipun di babak Final Salim masih tetap harus mengakui keunggulan juara bertahan asal Uzbekistan. Muhamad Salim menjadi atlit Indonesia satu-satunya yang bisa dikirim Pengurus Besar Federasi Kurash Indonesia (PB FERKUSHI) untuk bisa berlaga di kegiatan International Kurash Association.
“Di babak sebelumnya, tangan saya cidera, jadi di partai final saya tidak bisa bermain maksimal, hanya mampu bertahan. Cuaca saat pertandingan cukup dingin sekitar -19 derajat, jadi tubuh saya kurang panas dan saya belum terbiasa dengan cuaca ektrim. Insya Allah, bila ada kesempatan lain saya akan menebus kekalahan ini dengan prestasi yang lebih baik,” ucap Muhamad Salim.
Selain untuk ajang persiapan atlit untuk perhelatan 2nd KUSEA yang akan dilaksanakan di Indonesia, partisipasi ini sekalgus untuk bahan evaluasi atlit yang mungkin bisa diusulkan untuk pelaksanaan Asian Games 2026.
Tim Indonesia terdiri dari Erni Krismiati (official), Subhan Prasandra (Pelatih) dan Muhamad Salim (atlit Veterans –95 Kg Putra). Subhan Prasandra pelatih Tim Kurash Indonesia menyatakan optimismenya terhadap perkembangan olahraga dan prestasi Kurash di Indonesia.
Ia menyampaiakn, bahwa saat ini Indonesia telah memiliki atlit dengan prestasi dunia seperti Savira Diah Fitri Rizkianti (peraih medali perunggu kejuaraan dunia 2022 dan 2023), Najmu Khasani Shifa (peraih medali perunggu Asian Games 2018), dan banyak lagi yang telah menyumbangkan medali di perhelatan Sea Games.
“Ini sebenarnya sudah bisa menjadi modal prestasi kita ke depan. Kami telah mengonsep dan mengusulkan program pelatihan intensif kembali di Uzbekistan pada 2025,” ujar Subhan dirilis humas yang diterima redaksi semarak.co, Sabtu (7/12/2024).
Saat ini pihaknya dalam tahap pemilihan atlet dengan sasaran sukses di pelaksanaan 2nd KUSEA yang insya Allah akan dilaksanakan di NTB, sekitar bulan Juli – Agustus mendatang. Memang diakui bahwa dukungan sponsor meruapakan tantangan tersendiri bagi semua cabor.
“Namun kami wajib optimis mampu memberikan yang terbaik bagi Indonesia. Untuk kebutuhan pendanaan ke Mongolia pun terpaksa kami cari sendiri dan merogoh kocek pribadi,” demikian Subhan menambahakan sambil melanjutkan.
“Untung masih ada beberapa dukungan dari beberapa sponsor yang percaya dengan kemampuan atlit Indonesia, semoga dengan hasil ini dan tabungan hasil prestasi sebelumnya, sponsor besar bisa tertarik untuk mendukungan atlet Kurash Indonesia.” (smr)