Tenaga kerja Indonesia (TKI), Shinta Danuar, sudah empat tahun terbaring lumpuh di Rumah Sakit H-ping Yen, Hsinchu City, Taiwan, akibat virus di sistem tulang belakangnya.
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Titiek Soeharto, langsung bertolak ke Taiwan, Sabtu (17/11), untuk menjenguk TKI asal Banyumas, Jawa Tengah itu. Didampingi Ketua Pelaksana Harian Rumah Aspirasi Prabowo-Sandi, Lieus Sungkharisma.
Sebelumnya, Jumat (16/11), Rumah Aspirasi Prabowo-Sandi memfasilitasi keberangkatan ibunda Shinta ke Taiwan, dengan didampingi relawan Rumah Aspirasi, Raslinna Rasyidin, Ria, dan Icko Rahma.
Setibanya di sana, Titiek dan rombongan bersama beberapa staf teknis Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) yang diperbantukan pada Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipe, menjenguk Shinta di rumah sakit.
Adapun KDEI yang membesuk Shinta di RS H-ping Yen, yakni Wakil Kepala KDEI Taipe Siswadi, Kepala Perlindungan WNI KDEI Taipe Fajar, dan Analis Bidang Ketenagakerjaan Farid Maruf.
Titiek, dalam pesan singkatnya kepada wartawan mengaku prihatin dengan kondisi Shinta yang terbaring tak berdaya di rumah sakit.
“Sudah empat tahun ini, Shinta sudah terbaring tak berdaya,” katanya, Minggu (18/11).
Melihat kondisi yang demikian, putri Presiden ke-2 Soeharto ini berjanji, akan berupaya memulangkan Shinta kembali ke tanah air dan berkumpul dengan keluarga seperti sedia kala.
“Kami sedang mengusahakan agar Shinta bisa kembali pulang ke Jakarta, dan bisa bertemu dengan anak dan keluarganya,” ujarnya.
Dalam upayanya ini, Titiek juga meminta bantuan pemerintah agar bisa secepatnya memulangkan Shinta. “Saya mohon, Pemerintah Indonesia, khususnya BNP2TKI segera bisa membantu kepulangan Shinta ke Indonesia,” tandasnya.
Wakil Kepala KDEI Taipe Siswadi mengatakan, pihaknya sesegera mungkin akan memulangkan Shinta ke Indonesia.
“Siang ini kami melakukan observasi perkembangan kesehatan dari saudara kita Shinta, yang rencananya sesegera mungkin kita pulangkan ke Banyumas via Jakarta. Mohon doanya teman-teman agar kondisi Shinta semakin hari semakin baik,” kata Siswadi.
Senin (18/11), KDEI akan kembali memantau perkembangan Shinta lewat Emergency Medical Service (EMS), untuk mengetahui bisa tidaknya Shinta melakukan perjalanan menggunakan pesawat selama 5 jam dari Taiwan ke Jakarta.
“Mudah-mudahan perkembangannya baik. Kami perwakilan pemerintah Indonesia disini, akan terus memantau kesehatan Shinta,” pungkasnya.
Diketahui, Shinta Danuar merupakan TKI atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Taiwan sejak 13 Maret 2014 sebagai caregiver (penjaga orang sakit). Namun, sejak 31 Desember 2014 lalu, Shinta mengalami kelumpuhan diakibatkan oleh virus di sistem saraf tulang belakang. (lin)
sumber topvokpopuli.com