Beredar sebuah video yang menggambarkan terjadinya sebuah keributan dalam acara Sang Presiden Kami Anies Baswedan di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (6/6/2022). Para peserta yang hadir menggunakan baju putih ala pemuka agama Islam. Berdasarkan fakta yang beredar di media sosial, deklarasi digunakan untuk menjatuhkan nama Anies.
semarak.co-Dilansir dari akun Twitter @BuronanMabes, Kamis 9 Juni 2022 bahwa terdapat seseorang bernama Abu Abdurrahman alias Abdurrahman Bin Amsori alias Ahmad Amsori yang diduga menjadi otak dibalik FPI Reborn dan deklarasi dukungan Anies Baswedan.
Akun Twitter @BuronanMabes menuliskan sebuah fakta bahwa selama ini terdapat oknum yang menyatakan dukungannya kepada Anies Baswedan dengan mengatasnamakan Eks HPI dan HTI. Dalam aksinya untuk meraih perhatian publik, Amsori diduga menyebarkan sebuah pesan whatsApp berantai yang berisi pertemuan yang diasumsikan akan memberikan dukungan terhadap Anies.
Namun setelah terdapat seseorang yang ingin mengibarkan bendera Arayah aau Tauhid, barulah diketahui bahwa acara ini diduga dibuat untuk menjelekkan elektabilitas Anies Baswedan. Akibat percobaan pengibaran bendera Arayah/Tauhid tersebut, salah satu peserta yang hadir meluapkan rasa amarahnya.
Aksi pengibaran bendera Tauhid ini akan dilakukan disamping poster besar foto Anies yang seolah-olah ingin memberikan gambaran bahwa Anies didukung organisasi telah dilarang di Indonesia. Dalam video tersebut, Amsori menggunakan kemeja putih serta peci hitam.
Diberitakan makasarterkini.id/2022/06/09 08:46 WIB/Amsori dalam video tersebut terlihat sedang melerai keributan antara pihak penyelenggara dan peserta yang merasa keberatan atas aksi pengibaran bendera Tauhid.
Selain itu akun Twitter @BuronanMabes juga menuliskan keterlibatan Edy FKDM yang diduga menjadi koordinator pendukung Anies dengan menggunakan nama organisasi FPI Reborn. Sebagai informasi, Amsori adalah salah satu anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) dari Jokowi dan Ma’ruf Amin.
Amsori juga merupakan bagian dari Eks 212 Kawal Ma’ruf Amin (KMA). Amsori juga menyatakan dukungannya kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk menjadi Direktur Utama BUMN. Dilansir dari gagasanindonesia.com, Kamis 9 Juni 2022, saat ini Amsori menjabat sebagai Wakil Ketua LBPH PBNU. Amsori diduga akan menjatuhkan nama Anies Baswedan dengan membangun sebuah citra bahwa Anies Baswedan didukung oleh eks khilafah, eks FPI, eks HTI dan eks teroris.
Diberitakan law-justice.co–Senin, 06/06/2022 18:20 WIB/Seorang ibu yang tidak mau menyebutkan namanya mengaku dibayar Rp100 ribu ikut bagian FPI palsu demo endukung Anies di Pilpres 2024. “Saya hanya ikut-ikutan saja. Awalnya dijanjikan ziarah di Luar Barang tapi tiba-tiba disuruh ikut demo dukung Anies,” ungkapnya, Senen (6/6/2022).
Perempuan berumur sekitar 50 tahun itu mengaku dibayar Rp100 ribu untuk ikut demo FPI palsu mendukung Anies di Pilpres 2022. Ia mewanti-wanti tidak mempublikasikan wajahnya. “Berangkat juga menggunakan bus AC. Jangan difoto,” pesan dia dilansir law-justice.
Lembaga Informasi Persaudaraan (LIP) salah satu lembaga yang menyoroti massa yang ikut dalam deklarasi itu. “Mereka melakukan pemberitahuan ke Polda bahwa mereka (mengaku) FPI akan melakukan Aksi. Apa Polda tidak bisa membedakan mana Real mana Fake? Dan strategi apa yg mereka mainkan sehingga mau membayar banyak masa & mengaku sbg FPI?” tulis LIP lewat akun Twitter-nya @DPP_LIP.
Tak hanya itu, LIP mengaku heran polisi membiarkan penggunaan atribut mirip Ormas terlarang FPI dalam acara itu. “Adakah keterlibatan salah satu institusi Negara mengatur ini semua? Sehingga aksi yg mereka lakukan dgn banyak masa dan menggunakan atribut palsu berjalan mulus tanpa kekhawatiran?” ungkapnya.
Seperti diketahui, sekelompok lelaki dan perempuan, mengaku sebagai anggota Front Persatuan Islam (FPI). Mereka mendeklarasikan dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilpres 2024. Aksi mereka dilancarkan di Bundaran Patung Kuda, Senin (6/6/2022).
Menanggapi itu, FPI langsung membantah kalau anggotanya berbuat demikian. Bantahan itu disampaikan melalui surat edaran yang ditandatangani Ketua Umum FPI Muhammad Alattas dan Sekretaris Umum Abu Bakar Alattas. “FPI belum menentukan sikap apa pun terkait Capres 2024,” dikutip dari SE yang dirilis pada Senin (6/6/2022).
Dia menyebut aksi tersebut merupakan gerakan aksi intelijen yang sangat berbahaya. Bahkan beberapa pihak yang dekat dengan FPI, membantah kalau ormas Islam tersebut tak pernah punya anggota perempuan. “Ini akibat dendam kesumat Ahok kalah pilgub 2017 & kebencian krn Formula E sukses besar. FPI Gadungan selesai acara jilbab langsung dicopot, kurang briefing operasi inteligen gagal!!” tulis akun @ekowboy2.
Eko juga memperlihatkan kenyataan di lapangan berlainan dari klaim pengurus FPI binaan Muhammad Alattas. Terpantau, ada perempuan yang ikut deklarasi dan melepas jilbabnya di pinggir jalan usai beraksi. Dia juga menyatakan bahwa pernyataan mendukung calon tertentu merupakan pernyataan palsu.
“FPI melihat adanya operasi intelijen hitam dengan metode false flag yang didesain untuk memainkan kembali narasi Islamofobia dengan mendiskreditkan elemen umat Islam,” jelas Muhammad Alattas masih di era.id.
Sebelumnya dikutip dari akun @DPP_LIP aksi gerombolan yang menamakan FPI Reborn menyatakan mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024. “Mereka melakukan pemberitahuan ke Polda bahwa mereka (mengaku) FPI akan melakukan aksi. Apa Polda tidak bisa membedakan mana real mana fake?” jelas akun @DPP_LIP. (net/nkr/smr)
sumber: nkri dari era.id di WAGroup RELAWAN ANIES KALIMANTAN (postSelasa7/6/2022/coba)/RELAWAN SOBAT ANIES JKT (postSenin6/6/2022)