Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Survei Nusantara (Laksnu) Gugus Joko Waskito menilai ada upaya Presiden Joko Widodo saat ini menguji elektabilitas Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy. Utama dalam mendekati calon pemilihnya dari kalangan muslim di Pilpres 2019. Pasalnya, keduanya terbukti telah diajak Jokowi untuk ikut dalam kegiatan kenegaraan, tanpa didampingi menteri terkait.
“Aneh memang. Sejak Januari, Jokowi mengajak Cak Imin (Muhaimin Iskandar), lalu di awal Februari mengajak Romi (Romahurmuziy) pada acara proyek infrastruktur tanpa didampingi menteri terkait. Ini jelas bagi saya Jokowi seakan sedang melakukan test the water,” kata Gugus, di Jakarta, Minggu (11/2).
Kedua figur ini, ucap Gugus, sama-sama mewakili kalangan Islam, sama sama dari kalangan Nahdliyyin, sama sama darah biru NU, sama sama mewakili kalangan muda. “Dan pastinya sama-sama ketua umum partai,” ucapnya.
Tapi dari momentum kegiatan tersebut, Romi dianggap menang satu langkah, karena momentum Romi di ajak Jokowi dalam kegiatan yang lebih strategis, di basis NU dan termasuk Pondok Pesantren tua di Jatim yang sudah melahirkan ratusan ribu santri.
Sedangkan Cak Imin yang digelari “Panglima Santri” justru hanya diajak meresmikan kereta bandara. “Lalu, cara berpakaian Jokowi dan Romi yang kompak memakai Sarung dan peci seakan menohok Cak Imin. Sehingga saya menilai Romi menang satu langkah untuk saat ini jelang pendaftaran calon presiden,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, di awal Februari ini, Jokowi mengajak Romi tak hanya di ajak mendampingi Jokowi meresmikan Stadion Tennis Indoor Senayan, Romi juga diajak naik helikopter dari Surabaya menuju Ponpes Salafiyah Safiiyah Situbondo Jawa Timur. Sedangkan sebelumnya di pertengahan Januari, Cak Imin diajak oleh Jokowi meresmikan kereta bandara Soekarno Hatta. (ipo/lin)