Upaya Kementerian BUMN Hapus Monopoli Proyek, Hipmi Nilai Buka Peluang Bagi UMKM

Ketua Umum BPP HIPMI Mardani H Maming bersama Menteri BUMN Erick Thohir (kanan). foto: indopos.co.id

Kementerian BUMN berupaya menghapus praktik monopoli proyek pemerintah sehingga diyakini akan menjadi angin segar bagi pengusaha muda agar lebih berkembang, terutama bagi pelaku UMKM.

semarak.co -Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Mardani H Maming berterima kasih kepada Menteri BUMN Erick Thohir atas keputusannya membuka peluang bagi swasta dan UMKM untuk menggarap proyek yang nilainya berkisar Rp2-14 miliar.

Bacaan Lainnya

“Saya yakin anggota HIPMI lebih semangat lagi untuk maju,” kata Mardani ketika dihubungi wartawan di Banjarmasin, Senin (25/5/2020).

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir bakal menggandeng swasta skala UMKM untuk menggarap proyek yang nilainya berkisar Rp2-14 miliar. Setidaknya ada sebanyak 30 perusahaan pelat merah yang nantinya akan dikerjasamakan dengan UMKM dalam berbagai proyek-proyek dengan nilai tersebut.

Erick juga menjamin lelang proyek untuk korporasi dan UMKM dilakukan transparan untuk menghindari proyek BUMN hanya berputar di lingkungan BUMN dan tidak ingin ada anak, cucu, atau cicit usaha BUMN ikut dalamĀ  tender yang telah diprioritaskan untuk UMKM.

Saatnya pengusaha muda yang umumnya memiliki bidang usaha kategori UMKM, kata Mardani, diberikan kesempatan lebih luas untuk mengembangkan bisnis. Salah satu pintu masuknya yaitu dapat menggarap proyek pembangunan dalam negeri yang banyak tersedia dari pemerintah.

“Kesempatan emas bersinergi dengan pemerintah harus benar-benar bisa dimanfaatkan kawan-kawan pelaku UMKM. Tunjukkan jika kita memiliki potensi asal diberi ruang terlibat,” tutur Mardani yang juga CEO PT Batulicin Enam Sembilan Group dan PT Maming Enam Sembilan itu.

Diakui Mardani, selama ini pengusaha yang baru tumbuh yaitu UMKM dan startup seperti kebanyakan anggota HIPMI terbentur adanya praktik monopoli dari persaingan tidak sehat.

Sehingga mantan Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan ini mendorong adanya skema kerja sama yang jelas pelibatan perusahaan swasta pada setiap perencanaan pembangunan infrastruktur publik.

“Yang perlu dikawal betul sekarang, jangan sampai antara kebijakan pimpinan di atas, tidak sejalan dengan praktik di lapangan,” tandas Mardani melalui selulernya.

Ditambahkan dia, sektor swasta memiliki peranan penting meningkatkan neraca perdagangan. Sehingga sinergi antara pemerintah dan swasta membawa keuntungan bagi kedua belah pihak.

“Bagi pengusaha muda yang baru berkembang tentu mendapat pengakuan kinerja, sehingga memudahkan perusahaan menjaring relasi bisnis lebih luas dan pada akhirnya dapat terus tumbuh besar dengan jumlah karyawan semakin banyak,” kata Mardani. (net/lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *