Untuk Kalahkan Anies Baswedan, Politisi Senior Zulfan Lindan Harap Ganjar dan Prabowo Bersatu di Pilpres 2024

Kolase Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Capres Anies Baswedan. Foto: internet

Politisi senior Zulfan Lindan berbicara soal kandidat calon presiden (capres) yang bakal maju di pemilihan presiden (Pilpres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Tercatat ada tiga nama yang kerap memuncaki hasil survei terkait elektabilitas capres, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.

semarak.co-Namun dari ketiga, baru Anies Baswedan yang sudah resmi sebagai capres usai dideklarasi Partai NasDem dan mendapat dukungan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui Koalisi Perubahan sehingga sudah memenuhi kuota Presidential Threshold 20%.

Bacaan Lainnya

Sedangkan Ganjar yang kader PDI Perjuangan masih belum jelas nasibnya. Prabowo dan Muhaimin Iskandar memang sudah resmi berkoalisi dengan nama Koalisi Indonesia Raya (KIR). Namun koalisi ini belum mendeklarasikan siapa capres dan calon wakil presiden (cawapres).

Malah Prabowo baru menemui Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Muhaimin lebih dulu menemui Ketua umum Golkar Airlangga Hartarto. Walaupun belum ada tanda-tanda perpisahan pada koalisi KIR, tapi manuver-manuver ini langsung ditafsir banyak pengamat bahwa umur koalisi KIR tidak bakal panjang.

Zulfan Lindan mengatakan, jika Anies Baswedan benar-benar maju pada Pilpres 2024, maka Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto harus bersatu jika tidak ingin kalah dari mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Bisa jadi Ganjar-Prabowo itu bersatu, entah siapa yang jadi capres, siapa cawapres kita nggak tau/ Karena kalau terbelah jadi dua, ngelawan Anies maka kalah. Karena dianggap dukungan Anies itu solid. Kelompok moderat ini akan terpecah menjadi dua misalnya,” kata Zulfan dalam rilis lembaga survei Populi Center di Jakarta, Senin (13/2/2023).

Hal ini sekaligus merespons hasil simulasi capres yang dilakukan Populi Center. Lembaga ini melakukan survei terkait simulasi pemilihan presiden yang melibatkan ketiga tokoh tersebut. Di sisi lain, ia menilai majunya Anies sebagai capres menjati tolok ukur bagi partai politik lain.

Sebab, kata Zulfan, PDI Perjuangan harus mencalonkan Ganjar jika Anies benar-benar maju sebagai capres. “Bagi partai lain ini untuk menentukan capres ini tergantung pada Anies. Kalau Anies Baswedan itu bisa maju sebagai capres, itu pasti Ganjar dikeluarkan (dicalonkan) oleh PDIP, itu pasti, nggak mungkin nggak,” katanya.

Sementara itu, meski NasDem sudah mendeklarasikan dukungan Anies sebagau capres, terang Zulfan, para partai pendukung koalisinya belum secara meyakinkan mendukung Anies maju di Pilpres. Meski beberapa waktu lalu Partai Demokrat dan PKS menyatakan dukungannya terhadap Anies Baswedan sebagai capres.

PKS sendiri akan menggelar rakernas pada 24 Februari 2023. Namun Zulfan menduga rakernas tersebut bakal memunculkan lebih dari satu nama untuk didukung sebagai capres. “Persoalannya, Anies bisa maju nggak? Sekarang kan ada upaya untuk Anies tidak cukup tresholdnya, ya kan?” tutur Nurul dilansir msn.com dari Tribunnews.com.

Diberitakan sebelumnya, Peneliti Populi Center Nurul Fatin Afifah mengatakan, lembaga survei Populi Center melakukan simulasi capres yang bakal maju di Pemilu 2024. Simulasi ini menampilkan tiga tokoh teratas dengan elektabilitas tinggi sebagai capres, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Terdapat tiga simulasi capres, yakni simulasi dua tokoh capres berhadapan langsung, tiga tokoh berhadapan hingga empat tokoh yang berhadapan. Namun berdasarkan hasil tersebut, Anies Baswedan belum mampu memenangkan head to head dengan capres lainnya. Secara rinci, gambaran simulasi capres adalah sebagai berikut.

Pada simulasi empat tokoh, Ganjar Pranowo unggul dengan angka 32,2%, disusul Prabowo Subianto 24,4% dan Anies Baswedan 17,6%. Sementara pada simulasi kedua, Prabowo Subianto unggul dengan 30,8%, disusul Ridwan Kamil 28,1%, Anies Baswedan 21,9% dan Puan Maharani 5,1%.

Untuk simulasi dengan tiga tokoh calon presiden, pada simulasi pertama Ganjar Pranowo unggul dengan 36,3%, disusul Prabowo Subianto 28,8% dan Anies Baswedan 24,5%. Pada simulasi tiga calon yang kedua, Prabowo mendapatkan 41,8% sekaligus menjadi tokoh yang paling banyak dipilih masyarakat.

“Disusul Anies Baswedan 31,8 persen dan Puan Maharani 8,6 persen. Pada simulasi ketiga, Prabowo Subianto juga unggul dengan 34,4 persen, disusul Ridwan Kamil 27,6 persen dan Anies Baswedan 23,7 persen,” ucap Nurul dalam paparannya di Jakarta, Senin (13/2/2023).

Sementara untuk simulasi dua tokoh atau head to head calon presiden, pada simulasi pertama Ganjar Pranowo unggul dengan 47,3%, disusul Anies Baswedan dengan 35,4%. Kemudian pada simulasi kedua, Prabowo Subianto unggul dengan 43,8%, disusul Anies Baswedan dengan 37,3%.

Sebagai informasi, survei Populi Center dilakukan di 120 kelurahan tersebar di 38 provinsi di Indonesia. Survei tersebut dilakukan mulai tanggal 25 Januari 2023 hingga tanggal 2 Februari 2023. 1.200 responden survei dipilih secara acak bertingkat, dengan margin of error 2,83% pada tingkat kepercayaan 95%. (net/tbc/msn/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *