PT Bank BRIsyariah atau BRIsyariah turut berpartisipasi pada acara yang bertemakan GPN Pemersatu Transaksi Pembayaran Nasional dibuka Gubernur BI Agus Martowardojo, serta disaksikan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Sosial Idrus Marham di gedung BI, Jakarta, Senin (7/5).
Turut hadir pejabat Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Pemda DKI Jakarta, Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah Widodo Januarso dan para pejabat perbankan lainnya sebagai pelaku industri sistem pembayaran berlogo GPN.
Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah Widodo Januarso mengatakan, GPN adalah suatu sistem yang terdiri atas fungsi standar, switching dan services yang dibangun melalui seperangkat aturan dan mekanisme untuk mengintegrasikan berbagai instrumen dan kanal pembayaran secara nasional. GPN, kata dia, akan mewujudkan interoperabilitas secara penuh dalam ekosistem pembayaran ritel.
“Kartu GPN menjadi momentum penting bagi bangsa Indonesia di mana masyarakat dapat memiliki kebanggaan terhadap kartu pembayaran berstandar nasional untuk bertransaksi di seluruh wilayah NKRI. Kehadiran kartu GPN merupakan sebuah komitmen perbankan, lembaga penyelenggara GPN dan pelaku industri sistem pembayaran untuk menyukseskan penyelenggaraan GPN,” tutur Januarso dalam rilisnya, Senin (7/5).
Sebagai upaya untuk memperluas aksesibilitas dan meningkatkan keamanan transaksi kartu ATM Debit, BRIsyariah pada 2018 menargetkan untuk menerbitkan kartu ATM Debit berlogo GPN. Sebagai tahap awal akan diterbitkan sebanyak 360 ribu kartu sesuai dengan arahan Bank Indonesia.
“Dengan adanya kartu debit berlogo GPN ini dapat menekan biaya transaksi perbankan dengan menggunakan kartu ATM mulai dari transfer antarbank hingga biaya cek saldo. Hal ini terwujud karena seluruh sistem pembayaran sudah terkoneksi dan menyebabkan biaya yang dikeluarkan oleh penyelenggara dapat lebih efisien,” ujarnya.
Juga, lanjut dia, memperluas akses karena diterima seluruh merchant atau toko di seluruh Indonesia, disamping adanya peningkatan sistem keamanan kartu ATM Debit karena telah menggunakan teknologi CHIP,” tutur Widodo.
Ia mengemukakan, implementasi BRISyariah dalam menerbitkan Kartu ATM Debit GPN sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah (Bank Indonesia) dalam mengembangkan ekosistem pembayaran yang saling interkoneksi, interoperabilitas, dan mampu melaksanakan pemrosesan transaksi yang mencakup otorisasi, kliring, dan settlement secara domestik. “Kartu debit berlogo GPN ini, dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi nasabah, tetapi juga kepada pelaku industri dan merchant atau toko,” tambahnya.
Di samping itu, diharapkan pula dengan penerbitan kartu debit berlogo GPN ini dapat meningkatkan inklusi keuangan kepada seluruh masyarakat Indonesia serta menciptakan kondisi kepada seluruh kalangan yang dalam transaksi keuangannya tidak lagi menggunakan uang tunai tetapi sudah dalam bentuk kartu, baik berupa kartu kredit, kartu debit, maupun cash card (cashless society).
BRIsyariah saat ini tengah mempersiapkan untuk listing di Bursa Efek Indonesia yang akan diselenggarakan Rabu (9/5) besok setelah melakukan penawaran umum untuk publik pada tanggal 2, 3, dan 4 Mei 2018 kemarin di lapangan olahraga BRI Tower, Sudirman, Jakarta.
Ajak Miliki Saham
IPO ini menjadi yang pertama bagi bank syariah dengan status anak perusahaan bank BUMN yaitu bank BUMN terbesar di Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI). Penawaran umum saham BRISyariah dibuka dengan harga Rp 510 per lembar saham.
Lewat IPO ini, BRIsyariah mengajak masyarakat Indonesia untuk memiliki saham BRISyariah dan bersama-sama menuju terciptanya ekonomi yang sehat dengan prinsip syariah yang mengedepankan kepercayaan, keadilan, menghormati sesama, kebenaran, dan toleransi, dengan penerapan ethical financing.
“Prinsip syariah merupakan hak bagi semua umat dan golongan yang ada di dunia. Diperkuat dengan seluruh jaringan Bank BRI, BRIsyariah akan senantiasa menjaga amanah untuk membawa berkah bagi seluruh masyarakat,” tutupnya. (lin)