Gara-gara unggahan status dukungan kepada polisi Hong Kong di Sina Weibo, Film Mulan diboikot tayang di Hong Kong. Melalui aktivis dan politikus Hong Kong Joshua Wong pemboikotan film Mulan yang dibintangi artis kelahiran China dan tumbuh dewasa di Amerika Serikat Liu Yifei alias Crystal Liu diserukan dan viral.
semarak.co– Dalam cuitannya di media sosial juga, pada Jumat (4/9/2020), Wong menyerukan kepada masyarakat untuk memboikot film tersebut dengan premis hak asasi manusia dan kebebasan. Film tersebut telah dirilis di AS pada Jumat (4/9/2020) dan secara resmi akan dirilis di China pada Jumat (11/9/2020).
Pemboikotan itu dilakukan setelah pemeran utama wanita dalam film yang diproduksi Disney tersebut Crystal Liu mengunggah status dukungannya kepada polisi Hong Kong di Sina Weibo di media sosial paling populer di China yang mirip Twitter.
“Disney menjilat Beijing dan karena Liu Yifei mendukung tindakan brutal polisi di Hong Kong, maka saya sarankan semua pihak yang memiliki keyakinan terhadap HAM untuk #BoycottMulan,” demikian status Wong, seperti dilansir Reuters, Senin (7/9/2020).
Namun seruan Wong tersebut malah menyulut rasa nasionalisme di jagat warganet China sehingga mereka memutuskan untuk membeli tiket film Mulan. “Saya tidak ingin nonton film ini, tapi karena komentar Wong, saya memutuskan membeli tiketnya,” demikian seorang warganet di Weibo, Senin (7/9/2020).
warganet lainnya ikut-ikutan menulis, “Tujuan kelompok separatis itu tidak menolak Mulan secara keseluruhan, tapi memanfaatkan nama Mulan untuk mendukung apa yang disebut demokrasi dan kebebasan sekaligus untuk mendiskreditkan China.”
Kritikus film asal Beijing China Shi Wenxue seperti dikutip media resmi setempat mengatakan, kalau kaum separatis di Hong Kong makin banyak yang memanfaatkan media daring (dalam jaringan) atau online, maka akan meningkatkan rasa patriotisme para penggemar film di China sehingga akan menguntungkan film box office tersebut.
Awalnya film yang dibintangi Liu Yifei alias Crystal Liu, Donnie Yan, Jet Li, dan Gong Li itu dijadwalkan rilis di kawasan Amerika Utara pada 27 Maret 2020n namun ditangguhkan karena pandemi COVID-19. (net/smr)