Tutup Rakernas PERADI, Menteri HAM Pigai Minta Advokat Jangan Lupa Perjuangkan Hak Asasi Orang-orang Kecil

Menteri HAM Natalius Pigai saat menutup Rakernas Peradi 2024 di Jimbaran, Bali, Jumat (6/12/2024). Foto: internet

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai meminta para pengacara yang tergabung dalam Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) untuk ikut menegakkan peradilan HAM yang merupakan peradilan kemanusiaan.

semarak.co-Ini disampaikan Menteri HAM Pigai saat menutup Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Peradi 2024 di Jimbaran, Bali, Jumat (6/12/2024) seperti dikutip dari dari video yang diunggah di akun media X pribadinya, Minggu malam, 8 Desember 2024 yang diterima redaksi semarak.co.

Bacaan Lainnya

“Advokat juga jangan lupa memperjuangkan keadilan, kebenaran, dan hak asasi bagi orang-orang kecil yang membutuhkan bantuan dan pertolongan. Advokat merupakan pejuang keadilan, dan kebenaran. Karena itu, jangan hanya berjuang dalam hal criminal justice system,” papar Menteri HAM Pigai.

Selain itu, Menteri HAM Pigai juga mengingatkan agar advokat tak hanya sekedar mencari uang, melainkan sebagai pejuang keadilan. “Tapi juga harus dalam human right justice system. Orang bilang peradilan hak asasi manusia, tapi bagi saya itu peradilan kemanusiaan,” ucap Menteri HAM Pigai seperti dilansir sinpo.id, Senin, 09 Desember 2024 | 10:59 WIB.

Mantan Komisioner Komnas HAM ini menambahkan, “Jadi bukan hanya soal pidana dan perdata untuk membela klien, karena di sana ada uang. Tapi juga membela keadilan demi kemanusiaan. Di sana ada ketuhanan, di sana juga ada kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan sosial, itulah prinsip Pancasila.”

Ia juga akan mendukung adanya satu organisasi advokat sebagai bagian dari negara untuk memperjuangkan HAM. “Jadi Anda sekalian berada di barisan saya dalam memperjuangkan HAM,” tukas Menteri HAM Piga yang dikenal luas seorang loyalis Presiden Prabowo sejak 2014.

Mengutip radarbali.jawapos.com/Sabtu, 7 Desember 2024 | 17:10 WIB, Menteri HAM Pigai meminta Advokat Peradi ikut menegakkan peradilan HAM. Artinya Peradi bukan hanya mengurus keadilan pidana dan perdata.

“Kalian adalah pejuang keadilan, pejuang kebenaran, dan jangan hanya berjuang dalam konteks criminal justice system. Tapi juga harus dalam human right justice system. Jadi bukan hanya soal pidana dan perdata untuk membela klien karena disana ada uang. Tapi juga membela keadilan demi kemanusiaan,” pinta Menteri HAM Pigai disambut gemuruh tepuk tangan dan sorak sorai ribuan.

Bila alasan Peradi memperjuangkan single bar atau adanya satu organisasi advokat sebagai bagian dari negara adalah juga untuk memperjuangkan HAM, maka Menteri Pigai akan memberikan dukungan sepenuhnya. “Jadi anda sekalian berada di barisan saya dalam memperjuangkan HAM,” tegasnya.

Menteri HAM Pigai menyebut, saat ini Peradi yang dipimpin oleh Otto Hasibuan telah berada dalam posisi yang tepat dan dipimpin oleh figur yang mumpuni. “Bang Otto adalah kakak saya, dulu kakak di ILC dan sekarang kakak di Kementerian. Beliau adalah figur kapten yang telah membawa Peradi melintasi gelombang zaman sehingga berhasil menjadi nahkoda yang terbaik,” tegasnya.

Sementara serangkaian penyelenggaraan Rakernas, 5-6 Desember 2024 di Intercontinental Bali Resort, Jimbaran, Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) melaksanakan aksi peduli lingkungan. Aksi ini berupa pembersihan area pantai di belakang hotel tersebut serta pelepasan tukik ke laut, Sabtu (7/12/2024).

Ketua DPN PERADI, Prof Otto Hasibuan, SH, MM mengatakan Rakernas di Bali kali ini diikuti oleh 190 cabang Peradi yang ada di Indonesia. Ada beberapa rangkaian kegiatan yang dilaksanakan, salah satunya seminar tentang Artificial Intelligence (AI).

Setelah pelaksanaan Rakernas, Peradi menunjukkan kepeduliannya pada kelestarian lingkungan melalui gerakan Peradi Peduli, Save & Clean. “Kita harus selalu memperhatikan kelestarian lingkungan di sekitar kita, seperti keberadaan penyu,” imbuh Otto Hasibuan.

“Untuk itu kami melepaskan sebanyak 24 ekor tukik ke laut dengan harapan nantinya mereka bisa bertumbuh dan berkembang biak. Harapan kami agar masyarakat pun tergugah hatinya untuk ikut melestarikan lingkungan di sekitarnya,” demikian Otto Hasibuan menambahkan.

Ditegaskan, PERADI tidak hanya peduli soal hukum, tapi juga peduli lingkungan dan sosial, di antaranya peduli bencana alam di beberapa daerah. Menyinggung soal kondisi pantai di Bali belakangan ini yang terlihat kotor oleh sampah, pihaknya memakluminya karena hal itu terjadi akibat musim angin barat.

“Sampah dari tengah laut menepi ke pantai sehingga pantai tampak kurang asri. Ini membutuhkan kesadaran dan keterlibatan kita semua untuk ikut menjaga kebersihan pantai. Saya yakini masyarakat sekitar sangat taat pada kebersihan, tapi sampah-sampah ini datang dari tengah laut. Pemerintah perlu memikirkan solusi untuk persoalan ini,” sarannya. (net/sin/jpc/smr)

Pos terkait