Trending #NazarPemilu Buktikan Kampanye dengan Gerakan Rakyat Buahkan Hasil, Prof Didin: Pilih Pemimpin yang Tidak Bodohi

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saat debat Capres 2024. Foto: internet

Fenomena unik terjadi di platform media sosial (medsos) Twitter atau kini X dengan munculnya tagar #nazarpemilu yang merajai trending topic di X pada Sabtu petang (6/12/2023). Lebih dari 6 jam tagar #nazarpemilu bertahan di sana.

semarak.co-Sebagian besar tagar ini berisi janji warganet pada diri mereka sendiri apabila pasangan calon Presiden (capres) Anies Baswedan dan calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar alias Gus Imin yang akrab disebut Pasangan AMIN menang dalam Pemilu 2024.

Bacaan Lainnya

Tagar ini terpantau muncul pukul pagi hari dari akun @primawansatrio yang mencuit, “Kalau Anies-Imin menang, saya akan bikin career consultation gratis untuk 10 orang. Berlaku untuk semua pemilih (02, 03 juga). Kalau kamu ikut milih AMIN, bisa dapat ekstra latihan interview. Mau latihan interview in English, Japanese, atau Korean boleh.”

Akun lainnya, seperti @selamatinaja bernazar, “Kalau Anies Imin menang, saya akan pilih 10 anak SMA atau kuliah untuk mentoring 1 on 1 SMA cara dapetin beasiswa. Mulai dari nulis esai, wawancara, sampai personal branding. Saya lulus dari ITB dengan 3 beasiswa, dan kini saatnya perubahan kita lakukan.”

Mulanya, tagar #nazarpemilu ini tampak berisi cuitan para profesional di sektor formal. Namun, tagar ini terus menggelinding, seperti cuitan @AbuHanifa40, “Klo Amin menang… Toko kami akan bagikan paket sembako 25 paket berisi beras 5kg, gula 2kg dan minyak 2ltr + amplop 50 ribu ke saudara dan tetangga dekat.”

Bahkan pengemudi ojek online (ojol) turut meramaikan tagar #nazarpemilu, seperti akun @1qbalsaputra yang mencuit begini, “Ikutan ah kalau 02 kalah gua akan gratiskan seluruh ongkos ojol gua dalam sehari.”

Ada pula warganet yang berjanji akan mentraktir umrah, bahkan mewakafkan tanah. “Kalau gua, gua traktir 5 orang utk umroh bareng gua,” tulis @agusudarmansyah sedangkan @satrialingkar mencuit, “Ikutan! Kalau AMIN menang Insyallah aku ngasi tanah Wakaf 1.738 m untuk Mesjid.”

Pengamat komunikasi politik Abdul Rahman Ma’mun menilai, fenomena nazar pemilu membuktikan Gerakan Rakyat sebagai buah dari konsep Kepemimpinan Gerakan yang diusung Anies Baswedan mulai menunjukkan hasilnya.

Sejak semula Anies mempromosikan kolaborasi dengan masyarakat yang dipraktikkannya saat menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta 2017-2022…parallax_abs {width: 100%; height: 100%; position: absolute; top: 0; left: 0; clip: rect (auto, auto, auto, auto);}

Parallax fix {width: 100%; height: 100%; position: fixed; top: 0; -moz-transform: translateZ(0);  webkit-transform: translateZ(0); -ms-transform: translateZ(0); -o-transform: translateZ(0);    transform: translateZ(0); margin: 0 auto;}.

Parallax ads {width: 100%; height: 100%; height: auto; border: none; position: absolute; left: 50%; top: 80px; -moz-transform: translateX(-50%); -webkit-transform: translateX(-50%); -ms-transform: translate (-50%); -o-transform: translateX(-50%); transform: translateX(-50%);}

Demikian pula ketika maju sebagai capres berpasangan dengan cawapres Gus Imin gagasan gerakan rakyat ini terus digunakan Anies untuk kampanye. Misalnya ketika, muncul Gerakan spanduk rakyat dari bahan karung bekas dibuat spanduk kampanye, sebagai kreasi minimnya logistik kampanye pasangan AMIN.

Menurut dosen Komunikasi Politik Universitas Paramadina ini, komunikasi politik pemimpin yang mempromosikan gerakan rakyat yang menyasar audiens, seperti Gen Z, milenial, dan rakyat cerdas, memiliki efek yang dahsyat.

“Rakyat bergerak dengan cara organik, yang jauh dari setting-an, atau top down dari pemimpinnya, melainkan kreativitas dari masyarakat,” ujar Ketua Komisi Informasi Pusat periode 2011-2013 yang biasa disapa Aman seperti dilansir gatra.com, 06 Januari 2024.

Ia juga melihat fenomena ini sebagai buah dari pemimpin yang bakal menjamin kebebasan berpendapat. “Sehingga rakyat untuk sementara terbebas dari rasa takut untuk berpendapat dan berekspresi, karena ada semacam jaminan dari calon pemimpin bahwa kelak akan ada jaminan kebebasan berekspresi,” tutur Aman.

Aman menegaskan, kreativitas tidak akan muncul dari suasana ketakutan untuk menyatakan pendapat. “Kreativitas akan muncul di komunitas atau masyarakat yang terjamin kebebasan berekspresinya,” kata Aman lagi.

Karena itu, ia menilai meski bersifat janji politik akan jaminan kebebasan berpendapat dan berekspresi, ternyata slogan Wakanda no more Indonesia forever direspon dengan eksperimentasi masyarakat yang diluar dugaan.

Anies sebagai capres dan Gus Imin sebagai cawapres memberi contoh langsung melalui program Desak Anies dan Slepet Imin yang menunjukkan pertanyaan dan kritikan setajam apapun tak membuat keduanya surut. Justru ditunjukkan bahwa siapapun bebas mengemukakan pendapat tanpa harus direspon dengan marah-marah.

Apalagi dengan pelaporan ke proses hukum. Jauh sebelumnya diberitakan, masyarakat sudah cerdas dalam memilih capres yang dapat melakukan perubahan fundamental dan mencerminkan tujuan nasional yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945.

Begitu disampaikan Guru Besar Ekonomi Politik Institut Pertanian Bogor (IPB) Profesor Didin S. Damanhuri usai menghadiri acara diskusi Forum Negarawan yang membahas soal kriteria pemimpin nasional di Ruang Balairung Pahlawan, Museum Satriamandala, Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Minggu (11/6/2023).

“Pemimpin nasional menurut saya sederhana saja, dia harus mencerminkan tujuan nasional yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, itu kriteria yang utama,” ujar Didin kepada wartawan seperti dilansir rmol, Senin, 12 Juni 2023, 01:11 WIB.

Menurut Didin, pemimpin harus melindungi seluruh warga negara, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertanggung jawab terhadap perdamaian dunia berdasarkan keadilan sosial dan sebagainya. “Itu pemimpin yang sudah dirumuskan oleh founding fathers,” kata Didin.

Didin pun menyerahkan pilihan capres kepada masyarakat. Yang terpenting, masyarakat memilih pemimpin yang bisa mencerminkan tujuan nasional tersebut. “Kalau menurut saya rakyat sudah cerdas, mana yang bisa mensejahterakan rakyat, dan mana yang tidak melakukan pembodohan publik, kebalikan dari mencerdaskan kehidupan bangsa,” pungkasnya. (net/gat/rmo/gle/smr)

 

sumber: gatra.com dan rmol di laman pencarian googel.co.id

Pos terkait