Transformasi Birokrasi Libatkan Teknologi Komunikasi dan Informasi

Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Dwi Wahyu Atmaji memukul gong menandai acara annual meeting. Foto; humas Kementerian PANRB

Pelayanan publik dituntut untuk cepat, tepat, dan efisien mengikuti perkembangan zaman. Keinginan masyarakat untuk mendapat pelayanan prima harus direspon pemerintah dengan melakukan adaptasi pada pola birokrasi.

Reformasi birokrasi terus didorong untuk dapat menjawab tantangan tersebut. Transformasi pemerintah dilakukan pada berbagai aspek dan area pemerintahan, utamanya adalah pada aspek organisasi dan sumber daya manusia (SDM).

Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Dwi Wahyu Atmaji mengatakan, transformasi pemerintahan mutlak akan melibatkan peran teknologi komunikasi dan informasi atau ICT untuk mengubah cara pemerintah menyelenggarakan pemerintahan dan pelayanan publik kepada masyarakat.

Konferensi gabungan yang mengangkat tema “Strengthening The Role of Public Administration In The Global Changing Society: Public Sector Reform And Digital Transformation In Asia” ini merupakan kerja sama antara Kementerian PANRB, Asian Group for Public Administration (AGPA), dan Indonesia Association of Public Administration (IAPA).

“Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Universitas Udayana, Universitas Warmadewa, Universitas Ngurah Rai, dan Universitas Pendidikan Nasional. Diselenggarakannya Annual IAPA Conference ini merupakan wadah untuk mendiskusikan dan memperdebatkan tren-tren terkini Administrasi Publik,” ujar Wahyu membacakan sambutan Menteri PANRB Tjahjo Kumolo saat membuka Annual Conference of the Indonesian Association of Public Administration (IAPA) 2019 di Bali, Senin (11/11/2019).

Para akademisi, peneliti, praktisi atau perumus kebijakan, mahasiswa (S1 dan S2), dan pemangku kepentingan lainya juga turut dilibatkan pada konferensi ini. Dikatakan, keterlibatan akademisi merupakan bagian dari perjalanan transformasi Indonesia. Mereka terus memberikan masukan dan kritik dalam upaya menciptakan pemerintahan yang lebih baik.

“Kami berharap diskusi yang dihadirkan oleh para akademisi terbaik dari Indonesia maupun dari luar negeri akan menghasilkan solusi-solusi konkret yang tidak hanya berguna bagi perkembangan ilmu administrasi dan sektor publik, tetapi juga bagi perbaikan tata kelola pemerintahan ke depannya,” imbuhnya.

Senada dengan Atmaji, Presiden IAPA Agus Pramusinto menyampaikan berkumpulnya berbagai pihak terkait selama dua hari kedepan adalah untuk melakukan diskusi yang produktif dan berwawasan luas, yang diharapkan akan berkontribusi pada transformasi sektor di berbagai sektor.

Konferensi yang berlangsung selama dua hari ini dihadiri oleh pembicara dari berbagai negara yang akan menyampaikan pidato akademik berdasarkan pencapaian akademik atau pencapaian profesional masing-masing yang sejalan dengan tema dari konferensi ini.

Beberapa pembicara tersebut Guru Besar Yonsei University, Korea Pan Suk Kim, Guru Besar King Prajadhipok’s Institute, Thailand Prof Woothisarn Tanchai, President of Asian Association for Public Administration (AAPA) Alex B. Brillantes, Guru Besar Victoria University of Wellington Evan M. Berman, dan Guru Besar Universitas Gadjah Mada Erwan Agus Purwanto.

Para pembicara tersebut fokus mengupas hal-hal terkait reformasi birokrasi di era digital. Sub tema yang dibahas mencakup tren-tren terkini administrasi publik, etika dan integritas dalam era digital, akuntabilitas dan kinerja dalam pelayanan publik serta politik, administrasi, dan relasi pemerintah di dunia global.

Tidak berhenti sampai disitu tema-tema yang futuristik seperti kecerdasan buatan dan masa depan pemerintahan dan pelajaran yang dipetik dari reformasi sektor publik juga akan dibahas.

Usal resmi dibuka oleh Sekretaris Kementerian PANRB didampingi Presiden IAPA Agus Pramusinto, Presiden AGPA Eko Prasojo, dan President of International Institute of Administrative Sciences (IIAS) Ra’ed Benshams, kegiatan dilanjutkan dengan plenary session 1 yang membahas Transformation of Public Administrations Across Asia: What can we learn from each other”. (smr)

Keynote Speaker

  1. Dr. Raed Benshams, President of IIAS
  2. Dr. Sofiane Sahraoui, Director General IIAS
  3. Prof. Eko Prasojo, President of AGPA
  4. Prof. Agus Pramusinto, President of IAPA
  5. Prof. Pan Suk Kim, Korea
  6. Prof. Woothisarn Tanchai, Thailand
  7. Prof. Alex Brillantes, Philippines
  8. Prof. Eduardo Araral, Singapore
  9. Prof Jiannan Wu, China
  10. Prof. Evan Berman, NZ
  11. Prof. Hyung Jun Park
  12. Prof. Erwan Agus, Dean Faculty of Social Politics, Gadjah Mada University
  13. Dr. Roy Valiant Salomo, Universitas Indonesia
  14. Dr. Lizan Perante-Calina
  15. Dr. George Labaki, Lebanon

 

Public Institution/Local University

  1. Dwi Wahyu Atmaji, Secretary, Ministry of Administrative and Bureaucratic Reform
  2. Muhammad Yusuf Ateh, Deputy, Ministry of Administrative and Bureaucratic Reform
  3. I Wayan Serinah, Head of Organization Bureu
  4. Chancellor of Warmadewa University
  5. Chancellor of Ngurah Rai University
  6. Chancellor of National Education University
  7. Dean of the Faculty of Social and Political Sciences, Warmadewa University.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *