Oleh Basuki Tri Andayani *)
Semarak.co – Era digital makin kental mengisi ruang kehidupan kita. Transaksi manual terasa makin usang diganti dengan transaksi berbasis aplikasi yang bebas ruang, mudah, murah, cepat, aman, dan nyaman.
Studi Visa Consumer Payment Attitudes yang rilis pada Maret 2024 menunjukkan bahwa penggunaan dompet digital (e-wallet) di Indonesia mencapai 92%, mengalahkan penggunaan uang tunai yang menurun menjadi 80%. Angka penggunaan uang tunai sendiri terus mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya.
Fenomena ditangkap dengan cerdas oleh PT Pegadaian, sebuah perusahaan dengan bisnis utama pemberian pinjaman dengan sistem gadai yang berdiri sejak 1 April 1901. Dalam usia menjelang 125 tahun, Pegadaian terus melalukan inovasi digital agar tetap relevan sesuai zaman.
Terbaru, Pegadaian meluncurkan aplikasi Tring. Tring adalah layanan keuangan digital berbasis aplikasi yang memudahkan pengguna untuk melakukan berbagai transaksi seperti jual beli dan gadai emas, pengajuan pinjaman, pembayaran tagihan.
Hingga pembelian pulsa dan e-wallet dengan menggunakan telepon pintar. Dengan aplikasi ini pengguna dapat melakukan transaksi kapan saja dimanapun berada selama jaringan internet memadai. Aplikasi Tring merupakan generasi baru dari aplikasi Pegadaian Digital dan Pegadaian Syariah Digital yang telah diintegrasikan dalam satu platform.
Para nasabah Pegadaian Konvensional maupun Pegadaian Syariah kini tidak lagi menggunakan aplikasi yang berbeda dalam bertransaksi tetapi cukup mengunduh satu aplikasi saja. Kemunculan aplikasi Tring melalui perjalanan yang cukup panjang sejalan dengan transformasi digital yang dilakukan oleh Pegadaian.
Sebelum tahun 2000 transaksi, administrasi, maupun pelaporan keuangan dilakukan secara manual. Sampai kemudian tahun 2000 perusahaan meluncurkan SIMOP (Sistem Manajemen Operasional Pegadaian) yang masih bersifat stand alone.
Maka tak mengherankan jika aplikasi ini terbagi dalam tiga kluster yaitu SISCAB (Sistem Informasi Cabang), SISWIL (Sistem Informasi Wilayah), dan SIMPUS (Sistem Informasi Kantor Pusat). Sistem ini kemudian diintegrasikan pada tahun 2004 dengan SISCADU (Sistem Cabang Terpadu).
Agar data perusahaan dapat diperoleh secara realtime, proses transformasi digital terus dilanjutkan secara konsisten. Maka pada tahun 2016 diluncurkanlah aplikasi PASSION (Pegadaian Support System Integrated Online) yang dirintis mulai tahun 2013 untuk Pegadaian Konvensional dan 2014 untuk Pegadaian Syariah.
Transformasi digital Pegadaian mencapai puncaknya pada tahun 2018 dengan diluncurkannya aplikasi Pegadaian Digital pada 1 April 2018. Pandemi Covid-19 yang berlangsung tahun 2019-2022 disadari atau tidak menjadi blessing in disguise (berkah terselubung) bagi aplikasi Pegadaian Digital.
Betapa tidak, saat itu Pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan sosial untuk mencegah penyebaran virus Corona. Hubungan sosial masyarakat dibatasi. Transaksi dan pelayanan publik yang sebelumnya dilakukan dengan tatap muka diubah dengan layanan secara digital.
Karena aplikasi Pegadaian Digital telah diluncurkan sekitar dua tahun sebelum pandemi, maka Pegadaian tidak mengalami penurunan kinerja yang signifikan. Keberadaan aplikasi Pegadaian Digital semakin diminati masyarakat.
Saat ini, aplikasi Pegadaian Digital maupun aplikasi Pegadaian Syariah Digital telah digunakan oleh sekitar 6 juta nasabah dengan lebih dari 20 juta transaksi dari 30 juta nasabah aktif Pegadaian. Namun demikian transformasi digital terus dilanjutkan agar eksistensi Pegadaian semakin diterima seluruh masyarakat khususnya milenial, gen-Z dan gen-Y.
Sebagai penyempurnaan muncullah aplikasi Tring yang tampil lebih keren, mudah digunakan (user friendly), serta telah mengintegrasikan dua aplikasi sebelumnya yakni Pegadaian Digital dan Pegadaian Syariah Digital. Proses transaksi yang mudah, murah, cepat, aman dan nyaman terus ditingkatkan.
Nasabah semakin dimanjakan. Tentunya Pegadaian pun punya harapan, transaksi mereka semakin sering dengan Tring. Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan saat peluncuran aplikasi Tring di Pegadaian Tower Rabu, 08 Oktober 2025 mengatakan, sampai akhir tahun 2025 diharapkan terdapat penambahan pengguna sebesar 4 juta orang.
Selain makin mempermudah transaksi juga meningkatkan branding Pegadaian sebagai lembaga keuangan yang kekinian.
*) pakar komunikasi
Sumber: kompasiana.com, 8 Oktober 2025 18:07 dari penulis