China menolak tuduhan Australia tentang campur tangan dalam negeri pada negara lain. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China juga mengatakan para diplomatnya di Australia mematuhi hukum internasional.
semarak.co– Juru bicara Kementerian Luar negeri China Wang Wenbin mengutip, Australia secara resmi menyebut China dalam dokumen pengadilan yang diajukan pada awal September sebagai negara asing yang sedang diselidiki polisi dalam investigasi kasus gangguan asing pertama di negara itu.
Wang dalam jumpa pers pada Rabu (16/9/2020) mengatakan bahwa beberapa pihak di Australia menyebarkan desas-desus tentang China. Tindakan seperti itu, katanya menegaskan, tidak membantu perkembangan hubungan bilateral China-Australia.
Pemerintah China menuduh beberapa pihak di Australia sedang mencemarkan nama baik negaranya, setelah laporan media menyebutkan bahwa polisi Australia telah mengakses komunikasi diplomat China.
Wang menanggapi pertanyaan soal laporan Australian Broadcasting Corporation (ABC) pada Rabu, yang juga menyebutkan bahwa salah satu pejabat konsuler China termasuk di antara mereka yang namanya tercantum dalam surat perintah penggeledahan untuk penyelidikan kasus gangguan atau campur tangan asing.
Sedangkan latihan militer China di lepas pantai barat daya Taiwan pekan lalu diklaim sebagai tindakan yang diperlukan untuk melindungi kedaulatan China. Pernyataan itu disampaikan pemerintah China setelah Taiwan mengeluh bahwa latihan angkatan laut dan udara skala besar itu merupakan tindakan provokasi serius.
China, yang mengklaim Taiwan yang demokratis sebagai miliknya telah meningkatkan aktivitas militer di dekat pulau itu. Langkah itu dipandang sebagai intimidasi untuk memaksa Taiwan menerima pemerintahan China.
Taiwan mengecam latihan selama dua hari yang dilakukan China pekan lalu, yang disebut berlangsung di zona identifikasi pertahanan udara Taiwan, yakni antara daratan Taiwan dan Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan. Taiwan juga mengatakan China mengirim jet tempur Su-30 dan J-10 canggih untuk berpartisipasi dalam latihan militer itu.
Juru bicara Kantor China untuk Urusan Taiwan Ma Xiaoguang memberikan penjelasan publik pertama mengenai latihan tersebut dengan mengatakan bahwa Taiwan adalah bagian sakral dan tidak terpisahkan dari China.
“Kegiatan pelatihan tempur yang relevan oleh Tentara Pembebasan Rakyat China adalah tindakan yang diperlukan yang ditujukan untuk situasi keamanan saat ini di Selat Taiwan dan untuk menjaga kedaulatan nasional,” kata Ma dalam konferensi pers seperti dilansir Reuters, Rabu(16/9/2020).
Dalam referensi yang jelas ditujukan ke Amerika Serikat (AS), yang adalah pemasok utama senjata dan pendukung internasional terkuat Taiwan, Ma mengatakan latihan militer itu juga ditujukan untuk menanggulangi campur tangan pasukan asing dan kegiatan kemerdekaan Taiwan, bukan untuk rakyat Taiwan.
Pemerintah Taiwan mengizinkan pasukan anti China, kekuatan Barat untuk memainkan kartu Taiwan dan menjadi pion dalam menghentikan pembangunan China, memicu permusuhan antara kedua sisi selat dan mengupayakan kemerdekaan Taiwan.“Mereka terus memprovokasi dan menjadi pembuat ancaman dan pembuat masalah,” ujarnya.
Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen, yang telah memperingatkan tentang risiko konflik yang tidak disengaja karena meningkatnya aktivitas militer, mengatakan pulau itu sudah menjadi suatu negara merdeka bernama Republik China nama resmi Taiwan.
Pentagon juga menyatakan keprihatinan tentang latihan militer China pekan lalu. Amerika Serikat pun telah melakukan aktivitas militernya sendiri di dekat Taiwan, termasuk pelayaran reguler kapal perangnya melalui Selat Taiwan. (net/smr)