Tolak Jadi Band Duta Polisi, Terungkap Cara Polisi Intimidasi Personel Band Sukatani yang Akhirnya Minta Maaf ke Publik

Kolase gambar band Sukatani saat performance lagu Bayar Bayar Bayar yang dianggap mengkritik polisi dan dua personel Band Sukatani yang telah menyampaikan klafikasi dan permohonan maaf telah menghapus lagunya berjudul Bayar Bayar Bayar. Foto: diambil dari Instagram, Jumat (21/2/2025)

Terungkap cara polisi mengintimidasi personel band Sukatani yang akhirnya meminta maaf ke publik dengan membuat video klarifikasi soal lagu berjudul Bayar Bayar Bayar. Meski tak secara langsung, namun teror dirasakan para personel band Sukatani.

Semarak.co-Itu berlangsung berhari-hari hingga mereka berada selama tekanan yang akhirnya mengharuskan mereka untuk membuat video permintaan maaf. Lantas, mengapa band Sukatani baru membukanya sekarang?

Bacaan Lainnya

Ternyata usai dalam tekanan tinggi sampai membuat video permintaan maaf, band Sukatani masih kesulitan untuk kembali move on. Dukungan publik yang kemudian menjadikan personel band Sukatani mampu bangkit lagi.

Salah satunya dengan menolak tegas permintaan Kapolri untuk jadi band duta polisi. Beginilah cerita lengkapnya bentuk Intimidasi polisi pada band Sukatani. Grup band post-punk Sukatani yang dikenal lewat lagu Bayar Bayar Bayar memberikan pernyataan terbaru, pada Sabtu (1/3/2025).

Melalui unggahan di akun Instagram @sukatani.band, dua personelnya Muhammad Syifa Al Lutfi dan Novi Citra Indriyati mengungkapkan bahwa mereka masih dalam proses pemulihan setelah mengalami tekanan dan intimidasi sejak Juli 2024.

“Hallo kawan-kawan, mau mengabarkan bahwa kami dalam keadaan baik namun masih dalam proses recovery pascakejadian bertubi yang selama ini kami hadapi sejak Juli 2024,” tulis Sukatani dalam unggahannya dilansir tribun-medan.com di laman berita msn.com, Minggu (2/3/2025).

Band asal Purbalingga, Jawa Tengah ini mengaku menerima tekanan dari pihak kepolisian, yang akhirnya mendorong mereka untuk mengunggah video klarifikasi terkait lagu mereka yang sempat viral.

Mereka juga mengungkapkan mengalami kerugian baik secara materiil maupun nonmateriil. Namun, dukungan dari masyarakat membuat mereka tetap bertahan menghadapi situasi tersebut. “Tekanan dan intimidasi dari kepolisian terus kami dapatkan, hingga akhirnya video klarifikasi atas lagu yang berjudul Bayar Bayar Bayar kami unggah melalui media sosial,” lanjut mereka.

Dilan, kru Band Sukatani, membenarkan bahwa tekanan terhadap para personel berawal dari upaya pencarian oleh intel yang dilakukan secara tidak langsung. “Setahuku intel nyariin cuma nggak langsung ke yang bersangkutan, model mereka nanyain ke temen-temen, bikin suasana seakan-akan mereka sedang dicari-cari. Hal itu bener-bener awal-awal membuat ketakutan,” ungkap Dilan.

Di tengah tekanan yang mereka alami, Sukatani mengaku sempat ditawari menjadi Duta Polri oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Namun, mereka menolak tawaran tersebut dengan tegas. “Bahkan khususnya kepada Sukatani, tawaran menjadi Duta Polisi dari Kapolri, dengan itu kami menolak dengan tegas tawaran menjadi Duta Kepolisian tersebut,” tulis mereka.

Sebelumnya, Sukatani sempat viral setelah mengunggah video permohonan maaf kepada Kapolri dan institusi Polri terkait lagu Bayar Bayar Bayar. Lagu yang dirilis pada 24 Juli 2023 dalam album Gelap Gempita menuai kontroversi karena liriknya yang menyebutkan bayar polisi secara lugas.

Dalam video yang diunggah di akun Instagram mereka, dua personel Sukatani, Alectroguy dan Twister Angel, untuk pertama kalinya membuka identitas mereka ke publik saat menyampaikan permintaan maaf.

“Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami yang berjudul Bayar Bayar Bayar yang telah kami nyanyikan sehingga viral di beberapa platform media sosial,” ujar Syifa dalam video tersebut.

Setelah kontroversi semakin besar, mereka mencabut lagu tersebut dari semua platform digital dan meminta masyarakat untuk menghapus rekaman yang masih beredar di internet. Kasus ini tentu saja jadi perhatian kita semua. Bahwa penyelesaian lewat intimidasi tidak akan memberikan solusi. (net/msn/tbc/smr)

Pos terkait