PT Bank Tabungan Negara (BTN) gencar melakukan akuisisi merchant lokal dan nasional sebagai merchant mesin Electronic Data Capture (EDC) untuk meningkatkan perolehan fee based income (FBI) dan dana murah (low cost funding). Aksi akuisisi ini juga sejalan dengan upaya transformasi digital perseroan.
semarak.co– Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury menjelaskan, persaingan bisnis saat ini banyak membutuhkan inovasi apalagi pada saat pandemi Covid-19. Kebutuhan masyarakat makin lengkap dan modern perlu diimbangi dengan layanan berbasis digital yang mempunyai akses ke banyak layanan sehingga masyarakat akan mendapatkan layanan lebih dari perbankan.
“BTN telah melakukan transformasi digital untuk mendukung produk dan layanan bank agar dapat bersaing. Sampai akhir tahun, BTN siap melakukan akuisisi 25 ribu EDC yang dapat dimanfaatkan nasabah BTN sebagai bentuk layanan lebih yang dapat kami berikan,” kata Pahala Minggu (20/9/2020) di Jakarta seperti dirilis Humas BTN, Senin (21/9/2020).
Direktur Operation, IT, & Digital Banking Bank BTN Andi Nirwoto mengatakan, hingga kini perseroan telah merambah berbagai merchant yang berkaitan dengan sektor properti, sejalan dengan bisnis utamanya.
BTN, lanjut Andi, telah menyediakan EDC mulai dari para pengembang, toko alat dan bahan bangunan, hingga kantor notaris. Perseroan pun aktif mengakuisisi merchant dari sektor lain mulai dari makanan, fasilitas kesehatan, tempat wisata, hingga perusahaan retail.
“Saat ini kami sedang mengimplementasikan akuisisi 22.000 EDC dengan Indomaret. Sampai akhir tahun kami berupaya akan ada 25.000 EDC Bank BTN yang terpasang untuk melayani transaksi para nasabah kami,” jelas Andi dalam rilis ini.
Upaya memaksimalkan bisnis acquiring tersebut juga sejalan dengan komitmen meningkatkan dana murah. Tujuannya, tambah dia, yakni untuk mendukung bisnis pembiayaan perumahan perseroan dalam rangka menyukseskan Program Satu Juta Rumah.
Selain Indomaret, beberapa merchant yang diakuisisi Steak Hotel By Holicow, TWC Borobudur, TWC Prambanan, Krisna Oleh-Oleh Khas Bali, The Keranjang, dan Alfamart.
Hingga akhir Agustus 2020, emiten bersandi saham BBTN ini mencatatkan jumlah transaksi melalui lini electronic banking mencapai lebih dari 132 juta transaksi.
Jumlah ini naik sekitar 29,05% secara tahunan atau year on year (yoy) dari 102,95 juta transaksi di periode yang sama tahun lalu. “Kami akan terus memaksimalkan bisnis acquiring ini untuk mempermudah nasabah kami dalam bertransaksi menggunakan Bank BTN,” tutup Andi. (smr)