Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat literasi paling rendah di dunia. Minat baca masyarakat Indonesia juga tergolong rendah ini menyebabkan kemampuan membaca, berhitung, dan pengetahuan ilmiah anak-anak Indonesia masih di bawah negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Thailand.
Sebagai digital telco company, Telkomsel bekerjasama dengan Gramedia Digital Nusantara (GDN) berupaya untuk memberikan solusi digital untuk permasalahan tersebut dengan menghadirkan ‘Telkomsel Digital Library’atau T-PERPUS.
General Manager Corporate Social Responsibility Tubagus Husniyullah mengatakan, T-PERPUS merupakan sebuah bentuk kolaborasi Telkomsel dengan GDN untuk pendidikan Indonesia, yang dihadirkan untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan meningkatkan sumber daya manusia.
“Aplikasi digital T-PERPUS dapat digunakan dengan mudah dengan menyesuaikan gaya hidup digital masa kini, sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat baca anak muda Indonesia,” ujar Tubagus dalam rilis Humas Telkomsel.
Chief Operating Officer Gramedia Digital Nusantara Adi Ekatama mengungkapkan, “Suatu kehormatan bagi kami bisa membantu Telkomsel dalam mempersiapkan aplikasi T-PERPUS. Harapan kami tentunya agar aplikasi ini bisa memberi manfaat bagi banyak orang, dan kolaborasi kami dengan Telkomsel ini bisa menjadi awal dari kolaborasi kita selanjutnya, yang tujuan utamanya adalah untuk menjadi akselerator dari kemajuan Indonesia.”
T-PERPUS merupakan platform aplikasi perpustakaan digital yang memudahkan masyarakat khususnya komunitas di sekolah dalam mengakases informasi, mendorong minat baca, meningkatkan kompetensi dan mutu dalam bidang pendidikan. Aplikasi ini menyediakan berbagai macam kategori buku, majalah dan koran yang menarik, dan dapat digunakan pada platform IOS atau Android kapanpun dan dimanapun.
Telkomsel memberikan 5000 akses user tanpa biaya, yang akan disebar di beberapa wilayah di Indonesia. Di tahap awal Telkomsel memberikan 1000 user di Universitas atau perguruan tinggi yang ada di Jawa Barat dengan jumlah konten buku lebih dari 3000 dengan 69 kategori. Secara periodikal program T-PERPUS akan rilis di daerah-daerah selanjutnya.
“Diharapkan program tahap pertama di Jawa Barat ini bisa menjadi langkah awal untuk merangsang dan menumbuhkan minat baca para mahasiswa dan mahasiswi, dan mendukung pola berpikir mereka untuk selalu berfikir kreatif. Dengan menggandeng para anak muda, kami ingin menciptakan budaya baru dengan menerapkan gaya baca kekinian,” tutup Tubagus. (lin)