Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) untuk para mustahik melalui pengelolaan zakat.
semarak.co-Kerja sama ini diteken kedua pihak di Kantor BAZNAS Pusat, Jakarta Timur, Kamis (20/5/2021). Adapun tujuannya meningkatkan kesejahteraan keluarga prasejahtera melalui pengelolaan zakat serta membangun kerja sama pengelolaan zakat di lingkungan BKKBN.
Penandatanganan MoU dilakukan Ketua BAZNAS, Prof. KH, Noor Achmad dan Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo. Sementara penandatanganan PKS oleh Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Wahyu TT Kuncahyo dan Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Eni Gustina.
Ketua BAZNAS Prof. KH Noor Achmad mengatakan, sinergi BAZNAS dan BKKBN merupakan kerja sama antaralembaga pemerintah nonstruktural yang dipayungi undang-undang. Karena itu, kerja sama tidak hanya di pusat saja, tapi nanti sekaligus di seluruh BAZNAS Indonesia.
Terkait BKKBN yang saat ini diberikan amanat Presiden Jokowi sebagai koordinator percepatan penurunan angka stunting untuk mewujudkan Indonesia Maju, Prof. Noor mengatakan, pihaknya sepakat mendorong agar BKKBN dan BAZNAS bersama-sama menurunkan angka stunting.
“Kita sama-sama mendorong agar di Indonesia tidak ada lagi stunting. Terkait dengan kerja sama keperempuanan ini, saya secara khusus menugaskan kepada Pimpinan BAZNAS Ibu Saidah Sakwan,” ujar Prof KH Noor Achmad seperti dirilis humas Baznas melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Kamis (20/5/2021).
Prof. KH Noor mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang terjalin dengan baik dan simultan ini. “Kami berharap melalui kerja sama BAZNAS dan BKKBN ini, masyarakat lebih mengenal dan menyuarakan Gerakan Cinta Zakat,” imbuhnya.
Kepala BKKBN Dr (HC) dr. Hasto Wardoyo mengatakan, melalui kerja sama ini, pihaknya ingin sekali belajar dan meningkatkan pengetahuan mengenai pengelolaan zakat, infak sedekah (ZIS) di lingkungan lembaga-lembaga atau kementerian. “Maka kami mengharapkan bimbingan dari BAZNAS,” ujar dr Hasto.
Hasto berharap, seiring dengan arahan Presiden Jokowi tentang Gerakan Cinta Zakat, pihaknya menyambut baik hal tersebut dan siap membangun model bersama antara BAZNAS dan BKKBN guna menyukseskannya. Ia berharap kerja sama ini dapat berkembang meliputi pelayanan pencegahan stunting di Indonesia.
“Kerja sama ini sangat luar biasa, didahului dengan kegiatan yang spektakuler antara BAZNAS dan BKKBN yang telah menggelar pelayanan IVA test gratis terintegrasi pelayanan KB serentak se-Indonesia pada April lalu. Semoga kerja sama ini tidak hanya secara tekstual tapi juga melekat di hati,” terangnya.
Kegiatan penandatanganan ini dihadiri Wakil Ketua BAZNAS Mo Mahdum, jajaran Pimpinan BAZNAS Kolonel (Purn) Nur Chamdani, Saidah Sakwan, Sekretaris BAZNAS Ahmad Zayadi, Direktur Operasi/Plt Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Wahyu TT Kuncahyo, Direktur RSB dr. Reza, kadiv, kabag terkait, kepala lembaga program, amilin-amilat BAZNAS.
Dari BKKBN hadir (Direktur Advokasi dan Hubungan Antar Lembaga) Wahidah P, Kepala Biro Hukum Organisasi dan Tata Laksana BKKBN dr. Hariyadi Wibowo, Direktur Komunikasi, Informasi dan Edukasi Eka Sulistia Ediningsih, Direktur Bina Kesehatan Reproduksi Mukhtar Bakti.
Lalu ada dr. H. Zamhir Setiawan, M.Epid (Direktur Bina Akses Pelayanan Keluarga Berencana), Martin Suanta (Direktur Bina Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana), Dra Maria Evi Ratnawati (Direktur Bina Pelayanan Keluarga Berencana Wilayah Khusus). (smr)