Tiket Pesawat Kembali Mahal, Jumlah Penumpang Pelni Seperti ke Awal Tahun 2000

Kepala Kesekretariatan PT Pelni Yahya Kuncoro (kanan) bersama wartawan saat media gathering di Lembang. Foto: internet

Harga tiket pesawat yang terus merangkak naik membuat kondisi ini seperti kembali ke awal tahun 2000an. Di mana jumlah penumpang kapal laut bertahan cukup besar. Namun perlahan-lahan tergerus seiring berkembangnya bisnis pesawat berbiaya murah atau low cost carrier (LCC).

Kepala Kesekretariatan PT Pelni Yahya Kuncoro mengaku, tidak tahu apakah harga tiket pesawat yang sekarang itu masih terbilang mahal. Namun sepengetahuannya, harga tiket pesawat saat ini sudah kembali ke harga normal. Atau harga yang seharusnya diterapkan maskapai.

“Tapi memang saat ini jumlah penumpang yang naik angkutan laut dengan Kapal Pelni, terus meningkat.  Volume penumpang yang sudah diangkut dalam periode Januari sampai Oktober 2019 sekitar 3,9 juta penumpang. Tahun depan kemungkinan bisa lebih dari 4 juta orang,” ujar Yahya di sela media gathering di Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat, Sabtu- Minggu (16-17/11/2019).

Adapun Pelabuhan yang memiliki jumlah penumpang paling tinggi ada di ruas Belawan–Batam dan Batam–Belawan. Sementara itu, berdasarkan data 2016, jumlah penumpang Pelni mencapai  3.550.614 penumpang.

Pada 2017 sebanyak 3.335.485 penumpang dan pada 2018 sebanyak 3.592.293 penumpang. Pada Januari sampai Oktober 2019, jumlah penumpang sekitar 3,9 juta orang.

“Pelni saat ini sudah melakukan penerapan sistem one man one seat. Sejak angkutan lebaran 1440 H berakhir, Pelni telah melakukan sosialisasi kebijakan pemberlakuan pelayanan 1 tiket untuk 1 penumpang atau tidak lagi  menjual tiket non seat,” jelas Yahya.

Sistem itu, kata dia, berlaku mulai per 1 Agustus 2019 dan telah disosialisasikan lebih dari 4 minggu sebelumnya. Secara umum penerapan ini berhasil meningkatkan pelayanan, tingkat keamanan dan kenyamanan lebih baik dibanding sebelumnya. Pelaksanaan one man one seat hingga saat ini berjalan lancar dan aman.

“Penumpang juga menyampaikan apresiasinya karena mereka dapat melakukan perjalanan dengan aman dan nyaman. Karena tidak ada lagi penumpang non-seat yang memenuhi  lorong-lorong kapal, ABK dapat melayani pelanggan secara normal, membersihkan toilet, dek, lorong sesuai jadwal yang sudah ditetapkan,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, Kapal penumpang, tidak hanya mengangkut penumpang. Tapi juga wisatawan. “Juga kapal bisa dipakai untuk tempat MICE atau Meeting, Incentive, Convention and Exhibition,” pungkasnya. (net/smr)

 

sumber: indopos.co.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *