Pemerintah Malaysia telah mengizinkan industri film dan TV kembali beroperasi mulai 10 Juni 2020 nanti. Namun, setiap produksi harus mematuhi SOP, terutama menjaga jarak sosial dan memastikan tidak ada kerumunan besar.
semarak.co– Seperti diketahui, produksi telah dihentikan sejak 18 Maret, ketika Malaysia memperkenalkan protokol penguncian ketat, yang secara lokal dikenal sebagai Movement Control Order, atau perintah kontrol gerakan.
Menteri senior Ismail Sabri Yaakob mengatakan, sebagian besar praktik jarak sosial dan tindakan kebersihan yang menyertainya tidak harus berdampak pada apa yang muncul di layar. Jadi nanti, kata Yaakob, aturannya kontak fisik antar aktor dan aktris tidak diperbolehkan. Mereka juga harus selalu berjaras satu meter.
“Bahwa pengambilan gambar film, TV, dan iklan dapat dilanjutkan setelah Hari Raya Idul Fitri 1441 H/2020M. Aturan pasca Covid-19 lainnya adalah bahwa tidak boleh ada lebih dari 20 orang yang hadir di waktu yang bersamaan,” kata Yaakob yang dikutip Variety, Kamis (4/6/2020).
Tidak ada katering dengan gaya prasmanan, lanjut Yaakob, dan harus ada rutinitas kebersihan khusus untuk kru rambut dan rias wajah. Acara TV yang menghadirkan penonton secara langsung masih dilarang untuk saat ini. Malaysia telah berusaha memposisikan dirinya sebagai tujuan yang menarik untuk produksi internasional.
“Badan investasi pemerintah membiayai pembangunan Iskandar Studios, tempat The Weinstein Company membuat seri Marco Polo untuk Netflix. Negara ini juga memiliki skema rabat produksi yang dermawan. (net/pos/smr)