Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) M Din Syamsuddin menilai penyebutan nama hewan terhadap mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai merupakan penistaan ajaran agama yang memuliakan manusia sebagai ciptaan Tuhan.
semarak.co-“Sebenarnya orang yang cenderung menisbatkan orang lain dengan hewan merupakan refleksi sikap hewani,” kecam Din dalam tulisan dengan di bagian bawah tertulis M Din Syamsuddin yang beredar di kalangan wartawan, salah satunya WAGroup Jurnalis Kemenag, Sabtu (30/1/2021).
Sikap demikian sangat tidak sesuai dengan Pancasila, lanjut Din, khususnya Sila kedua yang berbunyi Kemanusiaan yang adil dan beradab. “Maka terhadap pelakunya harus dikenakan hukuman berat. Dalam hal ini Polri harus menegakkan hukum secara berkeadilan tanpa pandang bulu,” desak Din yang mantan Ketua umum PP Muhammadiyah.
Ketua Umum Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (DN-PIM) Din Syamsuddin mengajak, marilah kita semua saling menghormati dan menghargai perbedaan agama, etnik, dan budaya dalam semangat Bhineka Tunggal Ika. Budaya saling menghormati merupakan prasyarat kerukunan dan persatuan bangsa yang majemuk.
“Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika jangan sering diucapkan bahkan diklaim secara sepihak, tapi tidak diamalkan dalam kehidupan nyata,” tutup Din. (smr)