Terima Audiensi, Kemenkop Budi Arie dan DPRD Jawa Tengah Siap Bersinergi untuk Majukan Koperasi

(dari kiri ke kanan) Ketua DPRD Komisi B Provinsi Jawa Tengah Sri Hartini, Menkop Budi Arie Setiadi, Wamenkop Ferry Juliantono, Sekretaris Kemenkop Ahmad Zabadi (kemeja biru), dan lainnya saat menerima audiensi pihak DPRD Jawa Tengah di gedung Kemenkop kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2025). Foto: humas Kemenkop

Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menegaskan, Kementerian Koperasi (Kemenkop) siap menjalin kemitraan dengan berbagai pihak untuk menyukseskan berbagai program prioritas yang ditetapkan Presiden Prabowo Subianto.

semarak.co-Menkop Budi Arie mengatakan, salah satu kerja sama yang potensial adalah dengan menjalin kemitraan dengan DPRD Provinsi Jawa Tengah Komisi B. Program utama yang harus dikerja samakan dengan berbagai pihak.

Bacaan Lainnya

Termasuk dengan pemerintah daerah dan DPRD Provinsi Jawa Tengah adalah program swasembada pangan, program Makan Bergizi Gratis (MBG), pengembangan industri agro maritim berbasis koperasi, serta industrialisasi hilirisasi melalui koperasi.

Kemenkop, kata Menkop Budi Arie, membuka kesempatan kepada siapapun untuk membantu menyukseskan program prioritas pemerintah tersebut. Kalau di Jawa Tengah ada rekomendasi koperasi yang siap silakan saja, Kemenkop terbuka untuk bersama-sama menjalankan misi ini.

Khusus untuk program MBG, Menkop Budi Arie menegaskan bahwa koperasi di manapun berada memiliki kesempatan yang besar untuk terlibat dalam rantai pasok bahan baku hingga dapat berperan sebagai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Untuk itu Menkop Budi Arie berharap pemerintah daerah Jawa Tengah dan DPRD-nya secara aktif memetakan koperasi-koperasi mana di wilayahnya untuk dapat didaftarkan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menjadi bagian dari ekosistem MBG tersebut.

Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mendorong peran pemerintah daerah termasuk DPRD untuk lebih intens membina dan mendampingi koperasi di wilayahnya agar dapat menangkap peluang yang besar dari program-program strategis yang ditetapkan pemerintah pusat.

“Dipastikan koperasi yang dapat menjadi bagian dari upaya menyukseskan program prioritas pemerintah ini berpeluang besar untuk tumbuh lebih besar,” imbuh Wamenkop Ferry di tempat yang sama saat mendampingi Menkop Budi Arie.

“Kita harus berupaya untuk mengkonsolidasikan koperasi-koperasi yang tidak aktif, untuk bisa didorong aktif lagi mumpung ini ada kesempatan,” demikian Wamenkop Ferry menambahkan dirilis humas Kemenkop usai acara melalui pesan elektronik redaksi semarak.co, Kamis (9/1/2025)

Program ini menjadi momentum untuk mendorong lagi kegiatan koperasi di daerah kita masing-masing. Ada satu program unggulan yang melibatkan koperasi yaitu penyaluran pupuk bersubsidi yang secara langsung dilakukan oleh produsen kepada gabungan kelompok usaha tani (Gapoktan).

Gapoktan ini harus berbadan hukum koperasi dimana pupuk yang disalurkan ini menjadi strategi untuk mewujudkan program swasembada pangan. Guna membantu koperasi di Jawa Tengah lebih aktif lagi.

Pemerintah melalui Kemenkop siap memberikan dukungan pembiayaan melalui Badan Usaha Layanan (BLU) Lembaga Pengelola Dana Bergulir KUMKM (LPDB-KUMKM) untuk mendapatkan akses pembiayaan yang mudah.

Wamenkop Ferry mendorong PT Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) untuk menjalin hubungan baik dengan LPDB-KUMKM. “Saya mengharapkan Jamkrida itu bisa didorong untuk bekerja sama dengan LPDB-KUMKM sehingga nanti dalam penyaluran ke koperasi-koperasi di Jawa Tengah itu bisa lebih cepat aksesnya,” kata Wamenkop Ferry.

Ketua DPRD Komisi B Provinsi Jawa Tengah Sri Hartini mengapresiasi komitmen Kemenkop untuk mendukung pengembangan koperasi di seluruh wilayah di Indonesia termasuk di Provinsi Jawa Tengah.

Diakui bahwa saat ini di Jawa Tengah jumlah koperasi mencapai 30 ribuan namun yang dinyatakan aktif hanya sekitar 40%.  “Untuk itu, kami berharap bantuan dari Kemenkop agar koperasi yang aktif ini dapat menjadi bagian dari ekosistem pelaksanaan program prioritas pemerintah pusat,” ujarnya.

Dengan keterlibatan koperasi di Jawa Tengah pada program pemerintah pusat ini, sambung Wamenkop Ferry, diharapkan dapat mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Provinsi dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Kami ingin dilibatkan di dalam program Pak Prabowo ini seperti makan bergizi gratis, penyaluran pupuk agar koperasi-koperasi itu bersemangat lagi dan hidup lagi. Tentunya yang tidak kalah penting bahwa PAD di Provinsi Jawa Tengah yang masih sangat minim sekali bisa meningkat,” katanya. (hms/ken/smr)

Pos terkait