Temuan BPKP DKI, Sandi Uno: 6000 Temuan Itu Jadi Pekerjaan Rumah Sangat Besar

Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno saat masa kampanye dalam acara Jakarta Berlari menyapa pendukungnya

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjadikan pekerjaan rumah sangat besar temuan Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan (BPKP) DKI soal aset milik Pemprov DKI yang keberadaannya belum jelas. Total aset tersebut jika dirupiahkan sekitar Rp10 triliun.

“Itu luar biasa, PR besar. Saya akan kasih update tiap minggu,” ujar Sandiaga usai shalat Jumat di Masjid Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (27/10).

Pasalnya, lanjut Sandiaga, ada 3 fokus utama dalam memperbaiki laporan keuangan agar mendapat opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK. Pertama soal aset, kedua tindak lanjut temuan BPK, dan yang ketiga melakukan koordinasi dengan seluruh satuan kerja perangkat daerah. “Itu harus punya sense of ownership, agar permasalahan ini cepat selesai. Sehingga road to WTP kita dalam 5 bulan ini bisa terselesaikan,” kata Sandi yang juga Wakil Ketua Dewa Pembina Partai Gerindra.

Sandiaga mengklaim tim pencatatan aset sudah terbentuk. Ia ditugaskan langsung Gubernur Jakarta Anies Baswedan untuk mendata aset yang bermasalah dan menindaklanjuti temuan BPK. “Ini saya kerja 24 jam. Saya ingin lihat progresnya dan kami akan lakukan koordinasi secara rutin. Karena temuan ada 6.000 lebih temuan. Akan kami sisir semuanya. Aset harus ada treatmen yang benar,” ujar pengusaha muda ini.

Sebelumnya Kepala BPK Perwakilan DKI, Syamsudin mengatakan aset milik DKI senilai Rp10 triliun harus ditindaklanjuti pemerintah DKI. Sebab, sekitar 6.000 aset tersebut keberadaannya belum ditemukan meski tercatat dalam pendataan aset DKI.

DIKUMANDANGKAN ADZAN LAGI

Di bagian lain, Sandi diketahui memerintahkan untuk mengumandangkan adzan setiap tiba waktu shalat. Semua pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun kini bisa mendengar suara adzan di seluruh area Balai Kota DKI Jakarta. Pengeras suara yang dipasang di setiap ruangan dihubungkan dengan sistem yang ada di Masjid Fatahillah.

Kepala Bagian Rumah Tangga Biro Umum DKI Jakarta Rokman Lizar mengatakan, ini merupakan permintaan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. “Saya disuruh pimpinan saya. Pak Kabiro dapat instruksi lisan dari Pak Wagub kalau bisa suara adzan kedengaran di kompleks Balai Kota,” ujar Rokman di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (26/10).

Sebelumnya, suara adzan hanya terdengar di sekitar Masjid Fatahillah saja. Gedung yang letaknya jauh dari masjid tidak akan mendengar suara adzan itu. Kini, setiap waktu sholat tiba, suara adzan terdengar di Balairung, Balai Agung, dan ruang kerja PNS lainnya di Blok G, Blok F, hingga Blok H. “Kalau di Balairung baru dicoba hari ini, di blok lain sudah dicoya kita coba dulu saja,” ujar Rokman. (erc/kpc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *