Telkomsel meluncurkan program CSR (Corporate Social Responsibility) ‘Baktiku Negeriku’, yaitu program bantuan bagi masyarakat dengan fokus pada peningkatan kualitas kehidupan masyarakat di berbagai daerah pelosok di Indonesia melalui teknologi, pemberdayaan masyarakat serta pendidikan. Program yang melibatkan partisipasi langsung dari para karyawan Telkomsel ini meliputi berbagai aktivitas seperti kerja sukarela karyawan (employee volunteering), gerakan peduli lingkungan (green movement), pembangunan fasilitas pusat digital (digital center), serta pembangunan infrastruktur.
Peluncuran ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Direktur Human Capital Management Telkomsel, Irfan Tachrir dengan Ketua Serikat Pekerja Telkomsel (SEPAKAT), Budi Mulia, disaksikan Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah. SEPAKAT menjadi mitra strategis dalam pelaksanaan Employee Volunteering, sehingga selain karyawan dapat berperan aktif dalam memberikan bantuan kepada masyarakat, program ini diharapkan juga dapat mendukung terjalinnya hubungan industrial yang harmonis antara karyawan dan perusahaan.
Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah dalam rilisnya Senin (8/5) mengatakan, “Sebagai perusahaan yang beroperasi sangat dekat dengan masyarakat, Telkomsel ingin memberikan manfaat yang lebih kepada lingkungannya. Program CSR Baktiku Negeriku adalah salah satu wujud nyata dukungan Telkomsel dalam mengembangkan potensi masyarakat. Kami harap program ini akan meningkatkan daya kompetisi masyarakat sehingga ke depannya mendapatkan taraf kehidupan yang lebih baik”.
Baktiku Negeriku dipersiapkan sejak Mei 2017 dan pelaksanaan di lapangan akan dimulai pada bulan Juli 2017 di delapan titik daerah pelosok di Pulau Sumatera, Jawa, sampai dengan kepulauan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Lokasi terpilih merupakan daerah-daerah dengan taraf kehidupan masyarakat yang relatif rendah namun memiliki potensi sumber daya alam dan kearifan lokal yang unik.
Program Baktiku Negeriku meliputi program mentoring bagi anak muda setempat mengenai pemanfaatan teknologi informasi dengan melibatkan kelompok pemuda desa atau Karang Taruna. Pelatihan ini ditujukan agar mereka dapat berperan sebagai ‘agen perubahan’ yang akan memimpin komunitas lokal menuju kehidupan yang lebih baik dengan memanfaatkan ekosistem digital.
Selain itu, karyawan Telkomsel juga turut memberikan pelatihan tentang Digital Citizenship dan keahlian lainnya secara praktis. Melalui program ini, Telkomsel juga menginisiasikan green movement berupa gerakan dan aksi-aksi pelestarian alam dan ekosistemnya bersama penduduk setempat untuk menghadapi isu lingkungan seperti perubahan iklim untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
“Program CSR ini menjadi lengkap karena kami melibatkan langsung partisipasi karyawan untuk turun ke tengah-tengah masyarakat. Kami pun berharap program ini dapat mempererat komunikasi yang terjalin antara karyawan Telkomsel dengan masyarakat setempat“, jelas Ririek.
Program yang menyasar pertumbuhan berkelanjutan ini juga akan melaksanakan pembangunan dan renovasi fasilitas umum diantaranya seperti balai kesehatan, pusat media dan edukasi warga, fasilitas sanitasi dan air bersih, atau serta pusat usaha kecil menengah (UKM). Hal ini dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait antara lain pemerintah setempat, TNI, dan lain-lain.
Di sisi lain, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang teknologi, Baktiku Negeriku juga akan membagun digital centre (pusat digital) yang dilengkapi dengan akses Wi-Fi. Di tempat ini para penduduk bisa mempelajari pemanfaatan Internet dengan menggunakan perangkat komputer maupun telepon pintar didampingi oleh mentor dan agen perubahan yang berasal dari anak muda setempat yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan dari Telkomsel. Hal ini diharapkan mampu menginspirasi anak muda tersebut untuk kembali membangun desanya dengan segenap potensi dan kearifan lokal yang dimilikinya. (lin)