Direktur Human Capital Manajemen PT Telkom Indonesia (Telkom) Edi Witjara bersama Ketua Umum Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB GABSI) Miranda Goeltom membuka turnamen bridge terbuka Telkom Indonesia Open di Auditorium Telkom Landmark Tower, Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2019).
Turnamen berlangsung 14 – 17 November 2019 ini memperebutkan piala bergilir Direktur Utama Telkom, Piala Direktur HCM dan hadiah total Rp215 juta. Sejalan dengan program PB GABSI, Telkom Indonesia Open 2019 mengusung tema “Goes to Millennials” yang bertujuan untuk menumbuhkan minat dan prestasi olahraga bridge di kalangan milenial, khususnya di TelkomGroup.
Direktur Human Capital Management Telkom Edi Witjara mengatakan, Telkom menyambut baik diselenggarakannya kembali Telkom Indonesia Open (TIO) 2019. Menurutnya, olahraga bridge melatih orang untuk terbiasa memiliki perencanaan dan strategi, yang mana hal tersebut sangat bermanfaat dalam menjalankan perusahaan sebesar Telkom.
“Bridge adalah permainan dengan konsep yang sejalan dengan apa yang dilakukan oleh semua karyawan TelkomGroup, yakni mengumpulkan data, mengolahnya kemudian memutuskan, dan bertindak,” ujar Edi dalam rilis Humas Telkom, Jumat malam (15/11/2019).
pembina Tellkom Group Bridge Club (TGBC) Ia sangat mengapresiasi insiatif komunitas TGBC yang telah menyelenggarakan turnamen bridge ini. “Kegiatan ini merupakan wujud tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pengembangan olahraga nasional dalam rangka membangun SDM Unggul menuju masyarakat digital Indonesia,” ucapnya.
Ketua Umum PB GABSI Miranda Goeltom dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada TelkomGroup yang telah turut melakukan pembinaan olahraga bridge dan menjadi satu-satunya perusahaan yang mampu menyelenggarakan turnamen bridge secara teratur.
Bahkan sukses menyelenggarakan turnamen bridge skala internasional pada tahun 2018. TIO merupakan turnamen bridge terbesar di Indonesia yang memperebutkan Piala Bergilir Direktur Utama Telkom dan selalu berhasil menghadirkan atlet-atlet kompeten dari seluruh Indonesia.
Sebelumnya, turnamen ini bernama Dirut Telkom Cup kemudian berlanjut menjadi TIO sampai sekarang. TIO diikuti oleh 140 tim peserta. Sistem pertandingan terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu internal turnamen, main event, dan swiss event.
Dengan pembinaan yang dilakukan, kata Edi, diharapkan TelkomGroup mampu menjadi gudang pemain dan mampu mendukung prestasi bridge Indonesia di level internasional,” tutupnya. (smr)