PT Telkom Indonesia (Telkom) secara resmi menghadirkan Digital Innovation Lounge (DILo) di Kota Padang, Kamis (8/2), guna percepatan digitalisasi di Provinsi Sumatera Barat. Persemian DILo Padang yang menjadi DILo ke-18 tersebut dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, Ketua DPRD Sumatera Barat Hendra Irwan Rahim, dan Direktur Digital & Strategic Portfolio Telkom David Bangun.
David menyampaikan, selama ini sudah banyak komunitas start-up dan digitalpreneur sukses berdarah Minang. Sebut saja Fery Unardi pendiri Traveloka, Fajrin Rasyid (Bukalapak), Budi Isman (Smartpreneur), Masril Koto (Bank Tani), M. Isman Usman (Ruangguru), dan Hanif Dinada (INFOKES).
“Selain itu,terdapat perguruan tinggi dan SMK, serta beberapa inkubator bisnis yang dapat saling bersinergi dengan Telkom. Karenanya kami hadirkan DILo Padang agar muncul ide-ide baru dan kreatif dari masyarakat Padang, khususnya para generasi muda, untuk mengembangkan bisnisnya melalui pemanfaatan teknologi digital,” ujar David dalam rilisnya, Jumat (9/2).
Hadirnya DILo, lanjut David, dapat juga mempercepat digitalisasi di Sumatrea Barat di berbagai sektor. Masyarakat Sumatera Barat diharapkan dapat merasakan dampak positif hadirnya teknologi digital yang mampu menopang pertumbuhan ekonomi, pendidikan, perdagangan, pariwisata, dan keamanan.
DILo Padang didirikan sebagai pusat kreativitas digital guna memunculkan calon-calon startup digital yang tangguh dari Sumatra Barat. Selain itu, kehadiran DILo diharapkan dapat memberikan pemahaman masyarakat terhadap inovasi digital, bisnis digital, dan pemanfaatan teknologi digital, sehingga nantinya akan melahirkan para profesional di bidang digital yang mampu mendukung digitalisasi Indonesia.
Adapun kegiatan yang akan dilakukan akan sama dengan DILo di kota sebelumnya. Seperti knowledge sharing/expert session, kegiatan pelatihan teknis, bisnis, dan desain, roadshow DILo, kompetisi digital, DILo Festival, pra-inkubasi, startuppitching, hingga program persiapan pembentukan startup digital kepada para founders.
“Kami berharap DILo Padang dapat dimanfaatkan secara optimal dan saling menjaga fasilitas yang telah dibangun. Para pihak bisa mewujudkan digitalisasi Sumata Barat, sehigga dapat memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Sumatra Barat dan Indonesia sekaligus akan lahir startup-startup baru dan berkualitas,” jelas David.
Sebagai informasi, sejak tahun 2009 Telkom telah berinisiatif membangun industri kreatif digital di Indonesia melalui program Indigo dengan memberikan apreasiasi kepada para generasi muda yang berhasil mengembangkan produk-produk kreatifnya.
David menambahkan, dari 2013 hingga saat ini, program Indigo diperluas dengan melakukan pembinaan terhadap para digital talents dan startup untuk merealisasikan ide-ide briliannya dan terus tumbuh menjadi startup yang berdampak besar bagi Indonesia.
“Indigo Creative Nation sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengembangkan ekonomi digital sebagai enabler pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang. Sejak tahun 2013, kami telah menginkubasi 102 startup. Sekitar 40 startup telah komersial/ monetize, bahkan 15 startup telah mendapatkan pendanaan tambahan dari para investor dalam dan luar negeri,” imbuhnya.
Model pembinaan diawali pembinaan para talent yang disebut tahap nurturing creativityyang dilakukan di DILo. Selanjutnya, startup yang telah memenuhi kriteria dapat mengikuti seleksi pada program inkubasi dan akselerasi Indigo Creative Nation.
Program Indigo Creative Nation pun sejalan dengan agenda transformasi Telkom menjadi digital telecommunication company, sehingga terdapat peluang yang besar bagi startup untuk berkolaborasi dan tumbuh bersama TelkomGroup guna mendorong cita-cita pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. (lin)