Teken MoU dengan ITB Ahmad Dahlan, Mendes Yandri: Kolaborasi Riil Bangun Indonesia

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Yandri Susanto.

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Yandri Susanto meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan di Gedung Sasana Kriya TMII Jakarta Timur.

Semarak.co – Mendes juga menyampaikan orasi ilmiah dengan tema “Membangun Generasi Socio Techopreneur Menuju Indonesia Emas 2045”. Dia menyebut MoU adalah gerbang awal untuk membangun kerja sama yang kuat dalam menciptakan Indonesia yang semakin baik.

Bacaan Lainnya

“Saya datang ke sini untuk mengajak kerja sama yang riil dengan wisudawan untuk membangun Indonesia dari desa dan dari bawah,” tutur Yandri, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Media kemendesa 2025, Kamis malam (6/11/2025).

Kemendes PDT dan Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta menandatangani MoU tentang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di desa dan daerah tertinggal. Kesepahaman bersama ini diharap dapat mempercepat pembangunan di tingkat desa dan daerah tertinggal.

Dengan demikian maka ruang gerak mahasiswa maupun alumni ITB Ahmad Dahlan semakin luas dan membawa manfaat besar dalam membangun Indonesia dari desa. Pasalnya desa menjadi pusat dan akar pembangunan sebagaimana tertuang dalam Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto.

“Ini peluang. Jangan berpikir mencari kerja tapi justru menjadi pelaku usaha menciptakan lapangan kerja. Sekarang membangun dari desa menjadi peluang luar biasa maka perlu kolaborasi kita semua,” jelasnya.

“Saya berharap alumni ITB Ahmad Dahlan ini menjadi pelaku utama, garda terdepan dalam pembangunan di desa. Saya ingin buktikan kerja sama kita saling menguntungkan dan memberi kebaikan untuk ITB Ahmad Dahlan,” sambung  Yandri.

Yandri juga memberikan penghargaan untuk empat wisudawan yang mendapat beasiswa dari dana desa. Mereka adalah Ni Luh Gede Sujianingsih Direktur BUMDesa Sanur Kaja Bali, Yudi Apriyanto Sekretaris Desa Hanura Lampung, Anastasius Delik Kepala Desa Palangan Kalimantan Tengah, dan Petrus Hale Luan Kepala Urusan Perencanaan Desa Kletek NTT.

Hal ini membuktikan bahwa dana desa memiliki manfaat besar dalam meningkatkan kualitas SDM yang dipastikan pula pengaruhnya dalam membangun desa. “Dana desa akan kita dorong terus untuk peningkatan kapasitas SDM,” tegasnya.

Sementara itu, banyak program pembangunan desa yang bisa dijalankan bersama perguruan tinggi. Di antaranya melalui 12 aksi bangun desa bangun Indonesia seperti mewujudkan desa ekspor, desa wisata, swasembada pangan, swasembada energi, swasembada air, dan lain sebagainya.

Mendes: Mahasiswa Harus Turun ke Desa untuk Bangun Indonesia

Menteri Desa dan PDT  Yandri Susanto menegaskan pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam membangun Indonesia mulai dari akar, yaitu desa. Menurutnya, desa merupakan sumber kekuatan dengan berbagai potensi di beragam sektor sesuai karakter wilayah, seperti pertanian, peternakan, pertambangan, dan lainnya.

“Suka tidak suka, semua kebutuhan negeri ada di desa. Kalau ingin suplai, maka harus mengurus desa. Maka Pak Prabowo dalam delapan Asta Cita menempatkan satu fokus pada pembangunan desa. Dua kata kuncinya adalah pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan,” ujarnya pada acara Nusantara Food Summit 2025 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (6/11/2025).

Yandri menyoroti potensi besar desa di berbagai sektor produktif yang harus dimanfaatkan sebagai peluang oleh para pemuda, termasuk mahasiswa. Ia menilai, peran aktif generasi muda menjadi kunci dalam menciptakan desa-desa yang mandiri, produktif, dan berdaya saing.

“Peluang ada di desa. Kita bisa buat desa ayam petelur, desa melon, desa semangka, dan lain-lain. Peluang ini jangan sampai membuat kita lengah. Jangan sampai orang lain yang mengambil keuntungan hanya karena kita tidak bergerak,” tegasnya.

Yandri menambahkan, desa kini bukan lagi dianggap wilayah tertinggal, melainkan pusat pertumbuhan ekonomi baru yang dapat menopang pembangunan nasional. Karena itu, ia mengajak masyarakat desa, aparat pemerintah, dan khususnya mahasiswa untuk aktif memanfaatkan potensi yang ada.

Sebagai informasi, ajakan kepada generasi muda untuk hidup dan berkarya di desa terus disampaikan Mendes Yandri di berbagai kesempatan. Ia berharap, laju urbanisasi tidak membuat desa kosong dan potensinya terabaikan, melainkan dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (hms/smr)

Pos terkait