Taliban Ganti Patung Pemimpin Syiah Afghanistan dengan Monumen Replika Al Quran Raksasa

Patung Abdul Ali Mazari (kiri) diganti replika Al Quran oleh Taliban yang memimpin negara Afghanistan. Foto: twitter/@FreeVet84 di eramuslim.com

Pemerintahan baru Afghanistan Taliban mengganti patung pemimpin Syiah yang dinyatakan sebagai martir nasional dengan replika Alquran. Patung tersebut adalah sosok Abdul Ali Mazari, seorang pemimpin minoritas Syiah yang terbunuh ketika menjadi tahanan Taliban selama masa kekuasaan pertama mereka.

semarak.co-Taliban mengatur pengamalan terhadap Islam secara ketat, salah satunya melarang manusia atau makhluk hidup digambarkan dalam sebuah lukisan atau patung bahkan mencetak foto.

Bacaan Lainnya

Banyak pengusaha menghapus atau menutupi papan reklame dan poster yang menampilkan gambar atau foto manusia sejak Taliban kembali berkuasa. Patung tersebut sempat dihancurkan menggunakan granat berpeluncur roket setelah Taliban kembali berkuasa pada bulan Agustus 2021.

Patung Mazari terletak di alun-alun pusat Bamiyan, tempat dimana Taliban pernah meledakkan dua patung Buddha besar yang berusia 1.500 tahun tahun 2001. Abdul Ali Mazari secara resmi dinobatkan sebagai “Martir untuk Persatuan Nasional Afghanistan oleh presiden Ashraf Ghani pada 2016.

Danishyar juga mengungkapkan bahwa nama alun-alun tersebut telah diganti oleh Taliban yang awalnya Mazari, telah diubah menjadi jalan militer. Abdul ali Mazari, seorang pemimpin milisi Syiah yang sangat anti-Taliban, terbunuh pada tahun 1995 setelah ditawan oleh kelompok tersebut.

Taliban mengatakan mereka menembaknya setelah dia mencoba merebut senjata salah satu pengawalnya saat ia dipindahkan. “Kemarin, patung itu dicopot seluruhnya dan diganti dengan replika Alquran,” kata Abdul Danishyar, aktivis masyarakat sipil di Bamiyan seperti dilansir eramuslim.com, Senin, 8 Rabiul Akhir 1443 H/15 November 2021 dari suara.com.

Tanpa bermaksud membanding, aktivis Angkatan Muda Muhammadiyah, Ma’mun Murod memberikan komentar terkait pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang berharap patung Berhala Sukarno dibangun di seluruh daerah.

Rencana Sesat dan Dungu Berhala Mubazir yang tidak membuat Rakyat Kenyang. Ma’mun Murod menyebut usulan tersebut hanya akan mengkerdilkan Soekarno sebagai tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia. MS Kaban Keras Ingatkan Megawati: Patungisasi Berhala Soekarno Nasibnya Bisa seperti Patung Stalin Komunis

“Soekarno itu Muhammadiyah. Soekarno itu orang besar. Soekarno itu Sang Proklamator bangsa. Jangan dikerdilkan lewat patung-patung itu,” kata Ma’mun dikutip Fajar.co.id di akun Twitternya, Jumat (29/10/2021).

Rektor Universitas Muhammadiyah itu menjelaskan apa yang diungkapkan oleh putri sang proklamator itu justu bertentangan dengan pemikiran Soekarno tentang Islam. “Kultus berlebihan tanda keterbelakangan. Sementara Soekarno itu orang yg berpikir maju tentang Islam (Catatan: gambaran Soekarno pra Dekrit Presiden),” jelasnya.

Berhala NasaKom Soekarno

Dilansir hajinews.id – Instruksi Keras Megawati kepada kadernya agar di setiap daerah dibuat patung Soekarno pakai APBD bukan hal yang bagus bahkan kontroversial dan bakal banyak penentangan. Dinilai sangat berlebihan dan keluar dari proporsi sebuah penghormatan.

Kultus individu merupakan esensi dari keberhalaan. Berhala baru itu bernama Soekarno. Alih-alih bangsa akan menghormati sesuatu yang berlebihan bahkan bisa sebaliknya yaitu menghinakan. Jika ada dimana-mana artinya barang obralan, murahan. Sadarkah Megawati akan aspek psikologis seperti ini?

Jika dibuat di kantor PDIP mungkin masih wajar, tetapi jika membuat banyak di luar area internal kepartaian maka menjadi tidak wajar. Menghargai Soekarno sebagai Proklamator bukan dengan membuat patung tetapi memaknai spirit perjuangannya yang hebat dan berkobar-kobar. Kekeliruan pandangan dan instruksi dari Ketum PDIP Megawati untuk membuat patung Soekarno dimana-mana itu adalah:

Pertama, Proklamator itu bukan hanya Soekarno sendirian tetapi dengan Moh Hatta. Jika alasan sebagaimana dikemukakan Mega untuk menghormati dan mengenal Proklamator, maka patung itu semestinya adalah Soekarno bersama Moh Hatta. Tentu Mega atau kader akan berkeberatan karena yang dikehendaki adalah tampilan Soekarno seorang.

Kedua, sebagaimana singgungan Megawati soal umat Islam, meski dengan tendensius menyebut umat Islam garis keras, masih banyak di kalangan umat yang memahami bahwa pembudayaan patung adalah di luar ajaran Islam. Bisa mengganggu keimanan dan pencitraan relijiusitas bangsa. Tak ada hubungan dengan keras atau lunak karena banyak dalil untuk itu.

Ketiga, Soekarno bukan lah tokoh sempurna, sehingga jika dikultuskan, maka kelak mungkin akan ada buka-bukaan atas cacat-cacat Soekarno, baik soal perempuan, diktatorial, kedekatan dengan PKI, permusuhan dengan ulama, atau lainnya. Artinya menjadi boomerang.

Keempat, mengingatkan kedekatan Soekarno dengan komunis akan menimbulkan sikap antipati dan perlawanan dari umat Islam dan TNI. Ada luka dan kejengkelan sejarah yang dibangkitkan kembali melalui patung Soekarno yang ada dimana-mana tersebut.

Kelima, persoalan politik itu fluktuatif. Kini PDIP adalah pemenang lalu Megawati bisa berbuat leluasa untuk menyosialisasikan dan menampilkan figur Soekarno dalam bentuk patung. Namun jika nyatanya PDIP kalah dan tidak berkuasa, dimungkinkan terjadinya penghancuran patung Soekarno dimana-mana.

Dan hal ini dapat membuat dada menjadi sesak. Jadi instruksi Megawati mesti dievaluasi realisasinya karena dapat menjadi kontra-produktif. Penghormatan lebih efektif dilakukan melalui pemberian pelajaran sejarah pada generasi muda dengan baik dan konstruktif, jujur dan tidak manipulatif.

Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Fadli Zon memberikan tanggapan mengenai keinginan Megawati Soekarnoputri yang berharap ada patung Soekarno di semua daerah. Fadli Zon secara tegas memberikan respons mengenai wacana itu.

Melalui akun Twitter pribadinya, Fadli Zon mencuitkan mengenai patung Soekarno. Menurutnya, Bung Karno memiliki posisi yang tak tergantikan sebagai pejuang kemerdekaan.

Ir Soekarno menjadi tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia yang menjadi sejarah bagi negara ini. “Sekali lagi, kita hormati Bung Karno sebagai Proklamator, itupun bersama Bung Hatta. Posisi tak tergantikan,” cuitnya, dikutip Suara.com.

Akan tetapi, Fadli Zon berpendapat bahwa Soekarno bukan satu-satunya pejuang kemerdekaan. Menurutnya masih banyak pejuang dan pahlawan di daerah lain yang tidak banyak dikenal. “Banyak pejuang lain dan pahlawan di daerah dan pahlawan tak dikenal,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Fadli Zon secara tegas tidak setuju mengenai wacara patung Soekarno dibangun di semua daerah. “Tak perlu mendirikan patung Soekarno di semua daerah,” pungkasnya.

Sementara Komisaris Utama PT KAI Prof Said Aqil Siroj saat memberikan sambutan dalam acara peresmian patung Bung Karno di Kota Semarang, Rabu sore (29/9/2021). Ucapan rasa syukur dihaturkan atas peresmian patung Proklamator RI Soekarno di Kota Semarang, Jawa Tengah.

“Diharapkan, patung Bung Karno dapat memberikan keberkahan serta dampak positif bagi kemajuan PT Kereta Api Indonesia. Patung It Soekarno ini insya Allah dapat memberikan dampak positif serta nilai tambah barokah serta pembangunan kontribusi positif kota tua sebagai kebanggaan pariwisata kota Semarang,” ucap Said Aqil seperti dilansir oposisicerdas.com/2021/09/

Ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menuturkan, berdirinya patung Bung Karno ini tidak dapat dipisahkan dari inisiasi dan pesan dari pendahulu PT KAI. Dalam hal ini peran Direktur Utama PT KAI Periode 2014-2020 Edi Soekmoro beserta Pemda kota Semarang.

Ia berharap, dengan diresmikannya patung Bung Karno oleh puterinya yang juga adalah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dapat menambah ikon kota Semarang yang lebih estetis dan penuh keberkahan.

“Sebagai bukti bahwa PT KAI dengan jargonnya peduli dan sinergi dengan seluruh stakeholder dan masyarakat pengguna kereta api, melayani lebih cepat dan lebih baik,” kata Ketua Umum PBNU ini.

“Mudah-mudahan Allah memberikan kekuatan kepada kita semua agar kita mampu berjalan sesuai dengan amanah yang dipercayakan oleh masyarakat dan oleh bangsa ini sehingga dapat ridho Allah selama hidup kita ini,” demikian Said Aqil lagi.

Turut hadir secara virtual dalam acara peresmian patung Bung Karno di kota Semarang tersebut antara lain Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Ketua DPR RI Puan Maharani. (net/era/smr)

 

sumber: eramuslim.com di WAGroup Ngaji Berkah (postSenin15/11/2021/bahasaarab)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *