Tak harus Kaku, Begini Ekspresi Politik Riang Gembira Ala Anak Muda

Capres Anies Baswedan bersama banner dirinya ciptaan anak muda penggemar Kpop alias Kpoppers sekaligus menerima kiriman food truck dari pendukung atau relawan anak-anak muda pasangan AMIN. Foto: internet

Oleh Puitika Aisyah Aini *)

semarak.co-Banyak upaya dilakukan ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk menarik suara pemilih muda. Berhasil atau tidaknya upaya tersebut tentu hanya bisa dibuktikan nanti setelah pemilihan dilaksanakan pada 14 Februari 2024.

Bacaan Lainnya

Namun yang pasti para pemilih muda ini tidak pasif dan hanya menunggu disuapi oleh para politikus yang sedang berebut kursi kekuasaan. Dengan cara komunikasi khas anak muda, banyak dari mereka yang bergerak mandiri untuk ikut berpolitik dengan santai dan memanfaatkan teknologi sehingga bisa menjangkau lebih banyak orang.

Berikut tiga cara berpolitik riang gembira khas pemilih muda yang ramai digunakan:

  1. Kpopfication

Salah satu manuver yang tak disangka-sangka muncul dalam pemilihan presiden dan wakil presiden tahun ini datang dari komunitas penggemar k-pop. Banyak dari mereka yang mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden pilihannya dengan menggunakan atribut yang biasa digunakan ketika mendukung idol k-pop.

Mulai dari nama fandom, penggunaan istilah khas k-pop, hingga merchandise seperti lightstick dan photocard paslon tampak ramai menghiasi acara kampanye. Bahkan, banyak dari mereka yang berinisiatif mengumpulkan dana untuk menyewa videotron hingga food truck yang tentunya tidak murah demi menunjukkan dukungan.

Namun, meski banyak mengambil budaya fans k-pop, pencatutan nama idol k-pop sungguhan ke ranah politik tetap dikecam oleh seluruh penggemar. Menurut mereka, penggunaan budaya k-pop ketika membicarakan politik dilakukan hanya untuk seru-seruan sementara mencatut idol sungguhan berarti mempolitisasi k-pop.

  1. Meme dan budaya pop lainnya

Tak hanya k-pop, banyak anak muda juga menggunakan budaya pop lain untuk membicarakan politik dengan lebih santai dan membumi. Meski tak semasif k-pop, para penggemar budaya pop Jepang dan Cina pun ikut mempromosikan paslon pilihan mereka dengan gaya khas komunitas tersebut.

Meme juga banyak digunakan untuk memberikan tawa di sela obrolan politik yang identik dengan keseriusan dan kekakuan. Tak hanya mencairkan suasana, penggunaan meme juga dapat menjabarkan paslon dengan santai dan membumi sehingga menarik perhatian bahkan membuka jalan untuk percakapan politik yang lebih dalam.

Tak sedikit pula para seniman muda yang ikut meramaikan dengan menggambarkan ilustrasi lucu hingga komik pendek untuk mempromosikan atau menjabarkan paslon pilihan mereka. Bahkan, ilustrasi yang menggabungkan lebih dari satu paslon pun kerap muncul, menambah kesan segar dan sehat ketika membahas politik.

  1. #NazarPemilu

Beberapa hari belakangan, X (sebelumnya disebut Twitter) ramai oleh para pendukung paslon yang menyampaikan nazar jika paslon pilihannya menang dengan tagar NazarPemilu. Adapun nazar adalah janji seseorang untuk melaksanakan sesuatu jika tujuan yang diinginkan tercapai.

Baik untuk diri sendiri maupun orang lain, hampir seluruh nazar yang muncul dalam tagar tersebut positif. Beberapa nazar yang muncul antara lain kembali menulis buku, menabung untuk keperluan ibadah, gratis berobat, gratis seminar, gratis kelas, pemberian hadiah, dan lain sebagainya.

Banyaknya nazar positif yang muncul dari para pendukung paslon jelas memberikan angin segar dalam kegiatan berpolitik masyarakat Indonesia. Terlebih, tak sedikit pula pendukung paslon yang mengatakan akan tetap melakukan apa yang mereka tulis meski paslon yang mereka pilih tidak menang.

*) penulis frehs graduate

 

sumber: anekagaya.com | Jum’at, 19/01/2024 11:10 WIB di WAGroup Forjeb (postSabtu20/1/2023/pam)

Pos terkait