Survei IPO, Elektabilitas Anies Baswedan Kini Jauh Lebih Tinggi Dibanding Ganjar dan Prabowo

Kolase Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Capres Anies Baswedan. Foto: internet

Elektabilitas calon presiden (capres) Anies Baswedan berada paling atas sebagai bakal calon presiden. Elektabilitas Anies Baswedan jauh lebih tinggi dibanding Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto ditunjukkan dari hasil surveyi Hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO).

semarak.co-Diketahui, Anies Baswedan mengalahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dimana Ganjar Pranowo yang selalu tampil paling atas dalam survei-survei sebelumnya. Sementara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berada di urutan ketiga setelah Ganjar Pranowo.

Bacaan Lainnya

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia mengatakan temuan itu berdasarkan survei dengan skema menggunakan tiga nama. Kata Dedi, bahkan dalam survei menggunakan skema lima nama tertutup, Anies Baswedan masih memuncaki elektabilitas ketimbang figur lainnya.

“Anies Baswedan 34,7 persen, Ganjar Pranowo 29,6 persen, dan Prabowo Subianto 27,5 persen,” kata Dedi dalam keterangannya yang diterima tribunnews.com, Sabtu (11/3/2023) dilansir laman msn.com dari wartakotalive.com.

Dengan angka elektabilitas 32, 6%, Anies Baswedan mengalahkan Ganjar Pranowo yang hanya memperoleh 26,8%. Setelah Ganjar disusul Prabowo 25,1%, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 7,0%, dan Ketua DPR RI Puan Maharani 3,9%. Survei dilaksanakan periode 1-7 Maret 2023 dengan menggunakan metode pengukuran kesalahan (margin of error) 2,90%, dengan tingkat akurasi data 95%.

Setting pengambilan sample menggunakan teknik multi stage random sampling (MRS), atau pengambilan sample bertingkat. Survei ini mengambil representasi sample sejumlah 1200 responden yang tersebar proporsional ssurveiecara nasional.

Dengan teknik tersebut memungkinkan setiap anggota populasi (responden) mempunyai peluang yang sama untuk dipilih atau tidak dipilih menjadi responden. Untuk menguji validitas responden, IPO melakukan spot check pada 15% dari total populasi sample.

Aher dan AHY Berpotensi Jadi Cawapres Anies

Juru Bicara Partai Keadilah Sejahtera (PKS) M Kholid menyebut dua nama potensial yang menjadi cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024. M Kholid sebut Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan punya pertimbangan paripurna dalam menentukan sosok cawapresnya di Pilpres 2024.

Pernyataan M Kholid ini sekaligus merespon nama Khofifah Indar Parawansa dan Sandiaga Salahuddin Uno (Sandi Uno) menjadi sorotan. Sebab, baik Khofifah dan Sandi Uno santer salah satunya bakal menjadi cawapres Anies Baswedan.

Namun, M Kholid menyebut nama potensial cawapres di internal Koalisi Perubahan untuk Anies, yaitu Ahmad Heryawan (Aher) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). “Di dalam koalisi ada Aher dan AHY sebagai kandidat potensial. Kalau ada aspirasi di luar koalisi tentu hal itu kembali kepada bacapres sendiri nanti seperti apa menilainya,” kata Kholid, Kamis (9/3/2023).

Dia mengatakan Anies adalah orang yang rasional, cerdas, dan bijaksana dalam mengambil keputusan. “Prinsipnya kita tidak hanya ingin berjuang bersama tapi kami ingin menang bersama,”tandas dia.

Sebagai informasi, Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid menyebut nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa masuk dalam bursa calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Hidayat menuturkan pimpinan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu memiliki kriteria sesuai dengan yang diinginkan Anies Baswedan. “Potensi Bu Khofifah masuk ya? Karena beliau mempunyai kriteria visi pemimpin yang baik, beliau juga menghadirkan rekonsiliasi bagi bangsa, tentu ini menjadi hal yang penting,” kata HNW Senin (27/2/2023).

Sementara itu, Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi menyampaikan pihaknya memperhitungkan duet Anies dan Sandi Uno kembali terjadi di pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Ada pun duet Anies-Sandi pernah terjadi di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Saat itu, keduanya pun memenangkan kontestasi demokrasi tersebut.

Habib Aboe menerangkan, semua figur bakal diperhitungkan untuk jadi pendamping Anies. Termasuk, duet Anies-Sandi kembali terulang. “Semua diperhitungkan. Calon-calon yang ada semua kita perhitungkan. Siapapun yang cocok dengan presiden,” ujar Habib Aboe setelah menghadiri Musyawarah Majelis Syuro PKS VIII di Kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Sosok cawapres Anies haruslah memiliki keahlian-keahlian yang mumpuni. Di antaranya, keahlian ekonomi hingga mengerti tentang Indonesia ke depan. “Gak jauh berbeda, tapi mungkin harus punya keahlian-keahlian apakah itu ekonomi, apakah ngerti tentang Indonesia ke depan,” jelasnya.

Namun begitu, Ia pun menyerahkan sepenuhnya sosok cawapres untuk ditentukan langsung oleh Anies Baswedan. “Tidak ada keputusan saat ini. Hari ini hari demi hari akan keliatan siapa tren yang paling kuat. Tergantung berjalannya waktu tinggal beberapa bulan,” tukasnya.

Diberitakan juga, Partai Demokrat tidak sepakat Anies dipasangkan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Pilpres 2024. Soal Partai Demokrat menolak Khofifah ditunjuk sebagai bakal cawapres pendamping Anies diungkap Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.

Herzaky Mahendra Putra menyampaikan, Partai Demokrat menginginkan cawapres Anies Baswedan dari tokoh-tokoh perubahan. “Kami akan fokus dengan tokoh-tokoh perubahan,” ujar Herzaky Mahendra Putra saat dikonfirmasi, Kamis (2/3/2023).

Herzaky mengatakan, partainya tidak mau dengan calon wakil presiden Anies Baswedan nantinya hanya didorong oleh status quo. “Bukan yang lekat dengan status quo atau diendorse status quo. Maksudnya cawapres yang didorong oleh status quo,” jelasnya.

Kendati demikian, kata Herzaky, pihaknya belum mendengar adanya nama Khofifah dalam pembahasan di Koalisi Perubahan. “Belum dengar saya rencana Anies-Khofifah dibahas di Koalisi Perubahan. Baru dengar di media-media,” tukasnya.

Diberita lain, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kemungkinan tak akan menerima jika Khofifah dipasangkan dengan Anies. Kengganan PKB terkait Khofifah ini seperti diungkap Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno.

“Tentu saja bicara tentang Khofifah, enggak mungkin PKB akan menerima. Hal itu karena sampai saat ini Khofifah sebetulnya tidak punya partai. Terlebih, PKB tetap berpegang teguh ingin menjadikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin maju sebagai capres,” kata Adi Prayitno, saat dihubungi, pada Rabu (1/3/2023).

“Karena sampai saat ini Khofifah itu kalau mau jujur sebenarnya tidak punya partai dan PKB terus ingin menjadikan Muhaimin sebagai capres, bukan yang lain. PKB lebih melihat Cak Imin sebagai figur merepresentasikan Nahdlatul Ulama daripada Khofifah. Bagi PKB, ya Cak Iminlah yang dianggap merupakan representasi NU,” sambung Adi.

Partai NasDem: Dipertimbangkan

Khofifah Indar Parawansa jadi satu di antara tokoh yang masuk bursa bakal calon wakil presiden (Bacawapres), untuk mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024. Wakil Sekjen Partai Nasdem, Hermawi Taslim sebut, rekam jejak dan karakter Khofifah Indar Parawansa bisa jadi pertimbangan untuk memilihnya menjadi bakal cawapres.

“Khofifah salah seorang yang dipertimbangkan dengan sungguh-sungguh, baik dari sisi gender, track record maupun latar belakang organisasi dan sifat moderasi yang ia miliki,” kata Hermawi Taslim kepada wartawan, Selasa (28/2/2023).

Kendati demikian, Hermawi Taslim menegaskan hingga kini Anies Baswedan belum putuskan siapa sosok bakal cawapres yang akan mendampinginya nanti. Sebab Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS yang tergabung dalam Koalisi Perubahan mendukung Anies Baswedan, semua figur dipertimbangkan dan berpeluang. “Di koalisi kami, semua figur berpeluang,” pungkasnya.

PKS memang telah tegas menyatakan tidak masalah jika nantinya Anies memilih sosok di luar kadernya sebagai cawapres. “Oh iya, kita sudah menyiapkan segalanya, iya atau tidak cawapres Anies dari luar kader, kita welcome,” kata Sekjen PKS Habib Aboe selepas acara Apel Siaga PKS di Stadion Madya GBK, Jakarta, Minggu (26/2/2023).

Aboe Bakar menyampaikan bahwa partainya tak memiliki hambatan apapun untuk mendukung Anies Baswedan sebagai Presiden. Sebab, hal itu diputuskan sepenuhnya oleh Anies Baswedan. Di sisi lain, Aboe Bakar pun menyatakan siap menerima siapa pun cawapres pilihan Anies asalkan tokoh tersebut bisa berdampak secara elektoral.

“Kalau PKS sudah selesai, kapan saja sudah oke. Kita sudah tidak hambatan berhubungan dengan presiden, Anies dan wakilnya. Wakilnya tergantung Pak Anies, siap untuk menerima, jalan barang ini. Selama presiden setuju dan merupakan dukungan elektoral yang bagus, why not,” tukasnya.

Apresiasi PKS

Ketua DPW NasDem DKI Jakarta, Nurcahyo Anggoro Jati menyambut baik PKS mendeklarasikan Anies sebagai bakal capres. Deklarasi PKS bersama ribuan kader pada hari ketiga Rapat Kerja Nasional/rakernas PKS Tahun 2023 di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (26/2/2023).

Menanggapi hal itu, Ketua DPW NasDem DKI Jakarta, Nurcahyo Anggoro Jati menyambut baik hal tersebut. “NasDem Jakarta menyambut baik manakala PKS melakukan hal yang serupa dengan kami yakni mulai menyosialisasikan Pak Anies secara massif,” ucap Nurcahyo saat dihubungi, Selasa (28/2/2023).

Pria yang karib disapa Yoyok itu menuturkan bahwa masyarakat memiliki hal untuk mengetahui capres ke depannya. “Bagaimana rekam jejaknya agar rakyat punya waktu untuk mengenalnya sehingga harapannya yang belum tahu menjadi cinta, yang sudah cinta semakin mencintai,” imbuhnya.

Ia menuturkan dengan banyaknya warga yang menghadiri safari politik Eks Gubernur DKI Jakarta itu dikatakannya sebagai bentuk harapan akan perubahan. “Bicara tentang optimisme, dari banyaknya pertemuan yang kami lakukan dengan masyarakat, terasa sekali banyak yang mendukung, mensyukuri dan gegap gempita ingin memenangkan Pak Anies, dan tentunya NasDem sebagai salah satu partai yang mendukung beliau,” tutup dia.

Masalah di Jakarta Bukan Tanggung Jawab Anies

Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta mengingatkan bahwa berbagai persoalan yang masih melanda di Jakarta bukan tanggung jawab Anies sepenuhnya saat menjadi kepala daerah. Partai pengusung Anies itu menyebut, ada pihak lain yang ikut terlibat dan harus membantu Anies.

Sekretaris I Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli (MTZ) mencontohkan, seperti proyek normalisasi dan sodetan Sungai Ciliwung yang mangkrak di era Anies. Kata dia, diperlukan keterlibatan pemerintah pusat karena sungai tersebut di bawah wewenang Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

“Normalisasi dan sodetan Ciliwung bukan cuma tanggungjawab Pemerintah DKI tapi juga sangat bergantung pada kebijakan pemerintah pusat saat itu cq (casu quo atau dalam hal ini) Kementerian PUPR,” kata MTZ pada Senin (27/2/2023).

MTZ mengatakan persoalan Kampung Susun Bayam (KSB) Jakarta Utara yang masih terkatung-katung, seharusnya bisa dilanjutkan oleh kepala daerah berikutnya. Hal ini berkaca pada perjanjian ganti rugi antara Pemda DKI, PT Jakarta Propertindo dan warga setempat sudah jelas dan disepakati di masa Anies.

“Kemudian di masa Pak Anies peringkat kemacetan kan sudah turun drastis. Naik lagi di masa Pj Gubernur karena PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) sudah dibuka dan sosialisasi untuk memakai transportasi publik tidak intensif lagi,” jelasnya.

Sedangkan untuk pengakuan lembaga FIFA terhadap Jakarta International Stadium (JIS), kata dia, diperlukan campur tangan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Pasalnya PSSI merupakan lembaga yang dapat berhubungan langsung dengan FIFA.

“JIS itu adalah aset Bangsa Indonesia, harus kita perjuangan bersama supaya bisa dapat standar FIFA. Jangan cuma Pemda DKI Jakarta atau PT Jakpro yang disuruh berjuang sendiri. Kalau JIS resmi dapat pengakuan FIFA kan manfaatnya untuk semua bangsa dan rakyat Indonesia,” lanjut anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini.

Diberitakan sebelumnya, langkah bakal calon presiden (Bacapres) untuk Pemilu 2024, Anies Baswedan menjiplak tagline Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono disoal berbagai pihak. Salah satunya Forum Warga Kota (Fakta) Jakarta yang mempertanyakan kinerja Anies Baswedan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Ketua Fakta Jakarta Azas Tigor Nainggolan mengkritik ajakan Anies agar melangkah ke jenjang berikutnya seperti tagline DKI Jakarta, yaitu Sukses Jakarta untuk Indonesia. Tigor menyebut, Anies seolah-olah ingin membangun paradigma bahwa slogan tersebut sangat cocok dan sesuai dengan dirinya, dan menganggap berhasil menjadi Gubernur DKI selama lima tahun.

“Anies mengganggap dirinya setelah sukses berhasil di Jakarta maju untuk Indonesia. Keberhasilan Anies, apa wujudnya selama lima tahun menjabat Gubernur Jakarta?” ujar Tigor berdasarkan keterangannya pada Senin (27/2/2023).

Tigor merinci, cukup banyak masalah Jakarta yang belum dituntaskan Anies selama menjadi Gubernur DKI Jakarta. Persoalan itu bahkan selalu menjadi momok warga Ibu Kota, mulai dari kemacetan, banjir, penyediaan hunian layak dan sebagainya.

“Kemacetan Jakarta, tetap macet total sampai sekarang. Mana proyek rumah DP nol rupiah? Bangun Jakarta International Stadium (JIS) dari APBN tapi tidak mendapatkan pengakuan dari FIFA sebagai stadion mempertandingkan sepak bola,” katanya.

“Sodetan Ciliwung lima tahun oleh Anies dibuat mangkrak lima tahun, dan diselesaikan oleh Pj Gubernur Jakarta sekarang, Heru Budi Hartono. Begitu pula pembuatan normalisasi Ciliwung sepanjang 17 kilometer juga oleh Anies dibuat mangkrak dan diselesaikan gubernur Jakarta sekarang, Heru Budi Hartono,” sambungnya. (net/msn/war/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *