Surat Terbuka Naniek S Deyang untuk Megawati soal Penyematan Bapak Pembangunan Soeharto

Grafis Presiden Soekarno dan Megawati Soekarnoputri. Foto: internet

“Ibu Megawati yang terhormat, mohon ucapan Anda ini diralat Bu, atau Anda ditertawakan seluruh rakyat Indonesia.

semarak.co-Ibu Mega, Anda mempertanyakan sebutan Pak Harto sebagai “Bapak Pembangunan ” , dengan pertanyaan “Apa yg dibangun?”….Ibu bangunlah dari kesombongan Anda agar Anda tidak dipermalukan rakyat.

Bacaan Lainnya

Bertanyalah pada rakyat seluruh Indonesia, bila waktu bisa diputar, rakyat akan memilih presiden Suharto apa presiden Megawati? Saya haqul yakin 99 persen akan memilih kembali dibawah presiden Suharto. Ibu Alhamdulillah saya masih bisa menikmati pemerintahan Pak Harto, yg sangat saya paling ingat petani kala itu hidup makmur, nelayan makmur, masyarakat makmur.

Dolar flat 1600-2000 sepanjang 30 tahun (hanya belakangan ketika mafia dunia tidak bisa menjatuhkan Pak Harto, dolar kemudian dimainkan agar terjadi krisis dan Pak Harto bisa dilengserkan). Jadi waktu itu dunia usaha termasuk BUMN yakin dolar gak mungkin melonjak di atas 2000, jadi perusahaan swasta termasuk BUMN tidak melakukan hedging terhadap utang LN mereka,

sehingga ketika dolar melonjak hingga 18 ribu, maka hancurlah semua perusahaan swasta dan BUMN yg berutang dolar (karena harus membayar lebih besar), akibatnya terjadi krisis ekonomi hebat sehingga Pak Harto dipaksa lengser.

Tapi dengan 30 tahun menjaga dolar 2000 itu luar biasa lho Bu, manusia setengah dewa benar Pak Harto ini. Kalau waktu itu terjadi kriris ekonomi, sebetulnya bukan salah Pak Harto, tapi salah perusahaan swasta dan BUMN yg tidak melakukan hedging utang dalam mata uang dolar AS-nya.

Saya tanya Ibu, siapa yg membangun jalan tol pertama kali di Indonesia Ibu? Siapa yg membangun bendungan2 raksasa seperti Jatiluhur dll, siapa yg membangun pelabuhan dan bandar2 udara di Indonesia? Indonesia menjadi macan asia di tangan siapa Ibu? Indonesia bisa swasembada beras ditangan siapa Ibu?

Di zaman Pak Harto, harga telur gak sampai 5000, harga Indomie gak sanpai 1000, harga gula putih 3000/Kg, bayar kuliah saya hanya 26 ribu dll, pokoknya semua serba murah namun petani tetap bisa makmur karena 100% disubsidi pemerintah dalam menggarap sawahnya. 30 tahun rakyat disubsidi BBM oleh Pak Harto.

Kalau kuat malu coba bandingkan harga2 di atas dengan di saat pemerintahan Ibu. Ibu Megawati, di jaman Pak Harto jumlah BUMN hampir 600 buah dan tidak ada yg merugi. Bahkan kalau ada yg rugi pun dipertahankan untuk tidak dijual.

Pak Harto 30 tahun memerintah tidak menjual BUMN lho Ibu. Kita dulu juga bangga Ibu, karena kita punya industri pesawat terbang PT Nurtanio (BUMN), indutri kapal PT PAL, industri persenjataan PT Pindad dll yg membanggakan. Bandingkan dengan Ibu yg memerintah 3 tahun Bu. Ibu sudah membangun apa? Indosat yg waktu itu sangat prestisius dijual di era Ibu.

Hotel legendaris yg dibangun saat ayah Anda menjabat, yaitu Hotel Indonesia (BUMN)dan Hotel Wisata (BUMN) (dibelakang Hotel Indonesia), Anda serahkan ke PT Djarum dalam jangka waktu 20 tahun dan bisa diperpanjang. Kini dua hotel legendaris itu sdh disulap Djarum menjadi Grand Indonesi (mal, apartemen, dan juga menara BCA).

Lalu yg paling membuat rakyat menangis ini sebenarnya masalah gas Ibu. Ibu ekspor gas dengan harga murah dari Pelabuhan Tangguh (Papua) ke China. Alkisah tahun 2002, Ibu menjual gas ke Fujian China dengan harga 2,4 dolar per mmbtu dan paling tinggi 3,35 dolar AS per mmbtu selama 25 tahun, dan lagi-lagi bisa diperpanjang.

Padahal menurut Pengamat Perminyakan Kurtubi kala itu, harga gas kalau ngitungnya benar sampai 18 dolar AS per mmbtu. Dan setealah beratahun -tahun DPR dan pemerintah teriak akhirnya oleh China diperbaiki harganya menjadi 8 dolar AS per mmbtu.

Yang menjadi persoalan dan ini bikin ngenes, pabrik pupuk kita sendiri sejak 10 tahun terakhir sudah kekurangan bahan baku, dimana bahan baku utama pupuk adalah gas alam seperti yg dijual Ibu ke China itu.

Akibat kelangkaan bahan baku gas, maka kita (pabrik pupuk di dalam negeri) harus impor dr Ukrania dan Rusia, namun karena pecah perang Ukraina Vs Rusia gak henti2, maka pabrik pupuk di dalam negeri sulit mencari bahan baku pupuk.

Akibatnya pupuk langka di Indonesia, dan pemerintah juga mengurangi subsidi pupuk. Dan petani pun sdh bertahun -tahun belakangan ini nangis darah karena pupuk urea yg mereka butuhkan langka! Kalau ada harus membeli mahal.

Ini paradoks akuttt, kita berlimpah gas alam (dari Lapangan gas Tangguh), tapi dijual murah ke Fujian -China (di era Bu Mega), lalu saat kita butuh untuk pabrik pupuk kita yg sekarang kekurangan bahan baku gas, kita justru harus impor dr Urania dan Rusia.

Kita hanya bisa memandang nelangsa gas alam kita mengalir murah ke China, dan baru akan berakhir tahun 2027 (kontrak 25 tahun) itu pun kalau kita tidak ditekan lagi sama China, sementara di dalam negeri pabrik pupuk palang-pintung jungkir balik susah nyari sumber gas alam dan terpaksa impor dari luar negeri.

Kalau Ibu Megawati kita sebut menjadi penyebab harga pupuk mahal apakah mau?? Menjadi penyebab petani nangis karena sekarang pupuk langka apakah mau? Mohon jangan jumawa Ibu, akibat Ibu menjual murah gas ke China kita bukan saja mengalami kerugian, tapi juga membuat kita gagal swasembada pangan, karena petani sulit dapat pupuk, kalau toh ada harganya sangat mahal.

Andai ibu tidak menjual gas alam itu ke China, mungkin harga pupuk urea hanya 25 ribu per sak (isi 50 Kg) yg sekarang 380 ribu per sak. Alanglah bahagianya petani andai Ibu kala itu tidak menjual gas murah ke China dengan kontrak 25 tahun! Indonesia tdk akan mengalami kelangkaan pupuk.

Jadi Ibu, Anda jadi presiden juga gak ada hebatnya, prestasi Anda mungkin hanya memisahkan TNI dengan Polisi (apakah ini prestasi???) dan mendirikan KPK yg ibu banggakan, tapi ternyata belum mampu mengatasi korupsi. Kita bahkan sekarang menjadi negara terkorup di ASEAN.

Saya menulis ini untuk meluruskan sejarah, agar para pemimpin saling menghargai satu dengan. Yg lain, sehingga anak -anak kita belajar dengan benar sejarah di Indonesia. Mohon maaf Ibu Megawati. (*)

 

sumber: indonews.id/Minggu, 04/08/2024 17:08 WIB di gooel.co.id/WAGroup ANIES FOR INDONESIA (postJumat10/1/2025/)

Pos terkait