Surat dari Rotterdam

Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Pegadaian Basuki Tri Andayani (berdiri) saat memberikan paparan pada pasa pelajar. Foto: Humas Pegadaian

Surat dari Rotterdam

semarak.co-Karya Basuki Tri Andayani

Bacaan Lainnya

Ku tuliskan surat ini

Dari balik bilik berjeruji

Menjelang subuh turun

Saat embun menetes di ujung daun

Sayup terdengar derap langkah sepatu

Bengis wajah serdadu

Menyandang bedil penuh peluru

 

Anak cucuku

Tubuhku boleh terpenjara disini

Di sudut benteng Rotterdam yang sunyi

Namun jangan biarkan detak semangat di jantungmu berhenti

Perjuangan masih panjang

Kemerdekaan masih tergantung di awang-awang

Kuatkan tekadmu

Satukan langkahmu

Wujudkan persatuan

Padukan keberagaman

 

Ku tuliskan surat ini

Diiringi gelora ombak pantai Losari

Di bawah temaram cahaya lentera

Diiringi mistis suara malam sepertiga

Dan detak jantung dendam pada tipu daya

Licik komandan tentara Belanda

 

Anak cucuku

Api perjuangan yang ku tinggalkan jangan sampai padam

Penangkapanku jangan buat mu muram

Terus bergerak dengan muka tegak

Terus maju dengan segenap iman di dadamu

Jika suatu saat nanti kemerdekaan kau dapatkan
Perjuangan jangan dihentikan

Kebodohan, kemiskinan, ketidak-adilan

Adalah lawan yang lebih keji

Daripada tajam bayonet kompeni

Jangan pula kau berebut kekuasaan

Sebab kemerdekaan untuk keadilan dan kesejahteraan

Bukan alat memuaskan syahwatmu sendiri

 

Ku akhiri surat ini

Saat adzan subuh berkumandang

Mari ambil air wudhu

Lalu kita rukuk dan sujud bersama

Kalian disana, aku disini

Namun hati tetap bertaut

Selama keyakinan di jantung kita tetap berdenyut

 

Benteng Rotterdam, 20 Juni 2022

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *