Sukseskan SPMB, Pemprov Kepri Jemput Bola Pantau hingga Daerah 3T

SPMB Kepulauan Riau dapat dijadikan contoh wilayah lainnya, karena meski geografis wilayah mayoritasnya lautan, namun koordinasi yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi memberikan dampak yang baik dalam pelayanan pendidikan khususnya SPMB.

Kepulauan Riau (Kepri) yang terdiri dari 96% lautan dan hanya 4% berupa daratan, berhasil membuktikan bahwa Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) telah berjalan secara objektif, transparan, akuntabel, berkeadilan dan merata.

Semarak.co – Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq, saat pemantauan SPMB ke SMAN 3 Batam dan SMKN 7 Batam, Kepri, Rabu (25/6).

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah SPMB di sini berjalan lancar, sudah kita cek bersama-sama antara jumlah peminat dengan daya tampung sekolah, untuk jumlahnya relatif ideal,” ucap Wamen Fajar, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Mitra BKHumas Fortadik, Kamis (16/6/2025).

Fajar mengungkapkan permasalahan yang ditemukan bukanlah hal-hal yang merugikan seperti kecurangan dan sebagainya namun hanya masalah kendala teknis, seperti proses aktivasi Kartu Keluarga (KK) dan prestasi.

Menurutnya, SPMB Kepulauan Riau dapat dijadikan contoh wilayah lainnya, karena meski geografis wilayah mayoritasnya lautan, namun koordinasi yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi memberikan dampak yang baik dalam pelayanan pendidikan khususnya SPMB.

Sekda Kepri Adi Prihantara menerangkan bahwa tantangan yang dihadapi dalam SPMB yaitu sulitnya calon murid baru di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) mengakses informasi. Oleh karena itu, pihaknya mendatangi daerah terisolir tersebut untuk melakukan pemantauan.

“Walaupun akses transportasi darat dan laut sulit, namun kami menjemput bola dengan mendatangi daerah-daerah yang termasuk 3T untuk memantau dan memastikan proses pendaftaran SPMB (berjalan baik),” terang Adi.

Adi juga menambahkan jika pemprov memberikan dukungan berupa bantuan bagi calon murid baru. “Kami juga memberikan dukungan berupa bantuan transportasi darat dan laut ke satuan pendidikan, SPP gratis, dan seragam gratis,” tambahnya.

Peningkatan Jumlah Peminat yang Memilih SMK di Kota Batam

Di sisi lain, Fajar juga mengungkapkan jumlah peminat SMK di Kota Batam meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Kita akan segera carikan solusi agar dapat mengakomodasi akses dan minat para siswa secara cepat, karena peminatnya melebihi kapasitas,” ungkapnya.

Peningkatan peminat SMK yang terjadi menjadi kabar baik bagi pemerintah, karena vokasi menjadi salah satu solusi dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia. ”Ini bukan suatu masalah namun yang menjadi masalah jika menurun jumlah peminatnya,” ungkap Fajar. (hms/smr)

Pos terkait