Dalam upaya mendukung peningkatan penggunaan produk dalam negeri, PT Sucofindo melalui unit Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) telah mengikutsertakan 6 Usaha Mikro dan Kecil (UMK) mitra binaan Sucofindo dalam perhelatan Inacraft di Jakarta, 23-27 Maret 2022. Tercatat para mitra binaan Sucofindo berhasil mencatat transaksi Rp297 juta.
semarak.co-Direktur Utama Sucofindo Mas Wigrantoro mengatakan, di masa pandemi Covid-19 ini, Inacraft mampu membangkitkan kembali para UMK dan membantu meningkatkan pendapatan para UMK. Keikutsertaan mitra binaan ini merupakan salah satu komitmen Sucofindo yang tergabung dalam BUMN Holding Jasa Survei atau Id Survey untuk mendukung pemulihan ekonomi Nasional.
“Ajang Inacraft juga mampu memotivasi para UMK untuk berkreasi dan berkesempatan mencetak pasar baru. Tak hanya peluang di pasar domestik, tetapi mampu mendatangkan pasar global,” ujar Mas Wigrantoro yang turut mengunjungi booth mitra binaan Sucofindo dirilis humas Sucofindo melalui email semarak.redaksi@gmail.com, Sabtu (9/4/2022).
Hal ini sesuai tema yang diusungdi Inacraft 2022, yaitu From Smart Village to Global Market. Owner Polatique Bernardina Pujiastuti, salah satu mitra binaan Sucofindo mengatakan bahwa Inacraft sangat bermanfaat dalam membantu pemasaran dan penjualan produk, serta dan perluasan jaringan di kalangan UMK lainya.
“Kami turut mengucapkan terima kasih kepada Sucofindo atas kesempatan yang diberikan, kami harap kegiatan ini akan berlanjut di tahun berikutnya karena event ini sangat efektif, dan mampu meningkatkan omzet penjualan cukup signifikan dan perluasan jaringan pemasaran produk,” kata Bernardina.
Tahun ini Sucofindo membantu 6 UMK binaan yang bergerak di bidang industri kreatif (handicraft), yaitu Rani Bordir Lampung, Modest Art Semarang, Polatique Jakarta, Bastanta Bali Denpasar, Totool Lovers Surabaya, Tenun Songket Ny. Romlah Fauzi Palembang.
Kepala Unit TJSL Sucofindo Nuri Hidayat menuturkan, komitmen perusahaan dalam pengembangan UMK dilakukan secara konsisten mendukung dan meningkatkan kapabilitas dan kapasitas para UMK, khususnya di masa pandemi Covid-19.
“Dalam pelaksanaanya para UMK, diberikan pelatihan-pelatihan teknis dan marketing seperti pelatihan digital marketing, pelatihan penyelia halal, serta pendampingan sertifikasi gratis untuk halal. Selain itu, para UMK juga diberikan bantuan pinjaman modal usaha untuk membantu meningkatkan produksi secara konsisten dalam memenuhi permintaan konsumen atau pasar,” kata Nuri.
Program-program TJSL tersebut dilakukan sebagai komitmen dalam pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance). (smr-07)