Sucofindo Bantu Pemastian Industri Pariwisata Hadapi New Normal Melalui Sertifikasi ARISE

Sucofindo mengadakan webinar dengan tema pentingnya kesiapan industri memasuki tatanan normal baru untuk membantu pemastian industri pariwisata melalui Sertifikasi ARISE. Foto: humas Sucofindo

Dalam upaya mendukung dan memberikan pemastian bagi pelaku usaha di situasi tatanan kehidupan New Normal (normbal baru), PT Sucofindo mengadakan Webinar atau Web Seminar dengan tema Pentingnya kesiapan industri memasuki tatanan normal baru.

semarak.co– Direktur Utama Sucofindo Bachder Djohan Buddin  mengatakan, melalui kegiatan ini juga sebagai media awareness kepada para pelaku usaha mengenai pentingnya penerapan standar pengelolaan protokol Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dalam tatanan New Normal.

Bacaan Lainnya

“Ini merupakan bentuk komitmen kami dalam mendukung industri atau pelaku usaha di Indonesia agar tetap beroperasional khususnya paska pandemi dengan standar pengelolaan protokol K3 dalam tatanan  New Normal,” kata Bachder dalam rilis Humas Sucofindo, Sabtu (20/6/2020).

Terutama, lanjut Bachder, untuk keberlangsungan usaha dan menjaminkan keyakinan para konsumen. “Komitmen ini kami juga wujudkan melalui jasa-jasa SUCOFINDO dalam mendukung pelaku industri terutama dalam tatanan New Normal,” kata Bachder.

Direktur Komersial I Sucofindo Herliana Dewi yang hadir sebagai pembicara dalam Webinar mengatakan bahwa kegiatan ini juga sebagai dukungan terhadap Kementerian Pariwisata terutama dalam menjaminkan kepastian usaha pariwisata dengan tata cara pengelolaan protokol K3 dalam tatanan New Normal.

Salah satunya, kutip Herliana, dengan merilis jasa baru Sucofindo, yaitu Jasa Sertifikasi ARISE yang juga turut dipaparkan dalam Webinar. “Sertifikasi ARISE mampu membantu para pelaku usaha mengelola bisnis di masa Covid-19, sesuai dengan kondisi tatanan New Normal,” kata Herliana.

Sertifikasi ARISE, terang dia, dapat menjadi pedoman dan panduan para pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya yang disesuaikan dengan kebijakan pemerintah, terutama terkait dengan protokol kesehatan dan tata aturan New Normal.

“ARISE bisa menjadi tolak ukur bagi para pelaku usaha dalam meninjau sejauh mana kesiapan penyesuaian bisnis di tatanan normal baru. Selain itu, bagi para pelaku usaha yang menerapkan ARISE mampu memberikan jaminan dan meningkatkan keyakinan para komsumen untuk menggunakan jasa mereka,” urainya.

Dalam sertifikasi ARISE secara umum yang dilihat adalah bagaimana pola pengendalian risiko sesuai jenis bisnis para pelaku, yaitu eliminasi dengan menghilangkan sumber bahaya dari paparan covid-19.

Antara lain dengan cara tidak menerima tamu dari daerah atau negara zona merah dan kuning, atau tamu dengan riwayat pernah mengunjungi daerah atau negara zona merah dan kuning dalam 2 minggu ke belakang; Engineering control, menciptakan pembatas berupa kaca atau plastik transparan di petugas front office.

Kemudian meningkatkan nilai tukar udara ruangan untuk meminimalkan terjadinya resirkulasi udara dalam ruangan tempat berkumpul sehingga menimimalkan penularan melalui droplet yang ada di udara.

Ada lagi administrative control pengaturan menjaga jarak dengan tamu, tidak bersalaman, pemeriksaan suhu tubuh; serta PPE/APD dalam kelengkapan dan penggunaan masker dan hand sanitizer. Herliana menjaminkan bahwa untuk auditor Sucofindo dalam pengerjaan ARISE ini dilaksanakan dengan tenaga profesional.

“Auditor kami memiliki kualifikasi ISO 45001 sehingga terbiasa dengan pendekatan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko kesehatan dan keselamatan kerja serta konsep hirarki pengendalian resiko. Serta, kami juga dilengkapi dengan Auditor lembaga sertifikasi usaha (LSU) yang sudah terbiasa dengan proses bisnis pariwisata,” ujarnya.

Selanjutnya, Herliana mengatakan dengan ARISE ini, nantinya tak hanya fokus pada sektor pariwisata tetapi juga dapat digunakan sebagai pedoman untuk sektor pelayanan publik, kesehatan, industri manufaktur, migas, dan konstruksi untuk memasuki tatanan normal baru.

“Namun, untuk saat ini jasa Sertifikasi ARISE Sucofindo tengah fokus pada bidang Pariwisata dan Food and Beverage, dan akan meluas sesuai kebutuhan ragam sektor industri,” ucap dia.

Dalam acara ini juga turut serta sebagai pembicara Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN Zakiyah, Direktur Manajemen Industri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Henky Hotma Parlindungan Manurung,

Selanjutnya Direktur Pengawasan Norma K3 Kementerian Tenaga Kerja Ghazamahadi, serta dengan moderator Handito Joewono, President & Chief Strategy Consultant Arrbey Group.

Masa pandemi virus corona jenis baru penyebab Covid-19 ini, Suofindo tetap mengedepankan kepuasan pelanggan dan memudahkan pelanggan dengan memberikan pelayanan jasa Remote Audit Sertifikasi.

Layanan ini dapat mengakomodir secara online beragam sertifikasi ISO mulai dari aspek kegiatan perusahaan seperti lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja, keamanan pangan, dan keamanan sistem informasi serta mutu produk.

Dalam implementasi Physical Distancing, Sucofindo juga mengadakan pelatihan online yang meliputi pelatihan Sistem Manajemen yang berbasis ISO, serta Eco Framework, seperti PROPER (Program Pemeriksa Kinerja Perusahaan) dalam pengelolaan lingkungan hidup dan LCA (Life Cycle Assessment).

“Sucofindo juga tengah berproses dalam mengimplementasikan penerapan New Normal dengan melakukan langkah-langkah pencegahan Covid-19,” terang Herliana.

Implementasi yang dilakukan dalam upaya terserbut adalah penggunaan teknologi informasi, salah satunya mengutamakan pertemuan atau pelatihan secara daring atau online, menggunakan digital signature untuk penandatangan surat atau laporan dan mengutamakan pembayaran secara cashless.

Di tengah pandemi ini Sucofindo mewajibkan bagi pegawai atau pengunjung Graha Sucofindo untuk menggunakan masker, cuci tangan, melewati ruang disinfectant spraying, melakukan pengukuran suhu dengan thermo gun, dan penggunaan cairan hand sanitizer.

Sucofindo juga telah melakukan penataan ruangan dan lift yang berjarak dan rutin penyemprotan cairan disinfektan selama dua minggu sekali di tiap ruangan Graha Sucofindo.

Selain itu terdapat protokol pelaksanaan pekerjaan lapangan (offsite) dengan salah satunya mewajibkan pemakaian APD lengkap sesuai dengan standar operasional industri. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *