Menteri Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya melakukan kunjungan kerja ke Cikeas Art Gallery milik Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (14/5).
Semarak.co – SBY menjelaskan, per 2 Mei 2025 genap 4 tahun dirinya melukis dan lebih dari 350 lukisan telah dihasilkannya. Sebagian lukisan di Cikeas Art Gallery dan sebagian besar berada di Museum Dan Galeri SBY*ANI di Pacitan.
“Tempat ini saya sebut sebagai mini Gallery Cikeas Art Gallery sedangkan yang utama ada di Museum SBY*ANI di Pacitan. Ada sekitar 350 yang saya buat, di Pacitan ada sekitar 200 sedangkan sisanya di sini,” ujar SBY, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Kemenekraf Siaran Pers, Minggu) 18/5/2025).
Sambil mengajak rombongan Kemenekraf berkeliling melihat beragam jenis lukisannya di dalam galeri, SBY menjelaskan pada awal masa melukis, ia lebih banyak melukis landscape seperti laut, pantai atau pegunungan.
Namun, pada perkembanganya SBY mulai melukis obyek lainnya seperti binatang, rumah di pedesaan, bahkan bangunan artistik. Belakangan, SBY juga banyak melukis dengan mengeksplorasi gaya abstrak atau semi abstrak.
Lukisan yang dibuat memiliki ukuran yang variatif, dari kecil hingga 3 meter, di antara lukisan besar tersebut terdapat lukisan berukuran 310 cm x 140 cm berjudul “The Day God Test Our Faith and Courage” yang menggambarkan tsunami di Aceh.
“Judul lukisan ini bermakna sebuah haru ketika Tuhan menguji keimanan kita dan keberanian kita untuk dapat kembali bangkit,” jelasnya.
Dalam melukis, SBY awalnya menggunakan cat acrylic. Seiring berjalannya waktu, beliau mulai mencoba menggunakan cat minyak dan ada beberapa lukisan yang dibuat dengan menggunakan pisau palet, bahkan dengan menggunakan teknik finger painting atau melukis dengan jari tangan.
SBY menyampaikan sejumlah rencana kegiatan seni pada 2025 ini, antara lain pada Agustus mengadakan “Art Movement” yaitu melukis bersama sejumlah pelukis dari sejumlah institusi seni bertemakan “Indonesia A Country of Peace And Hope”.
Pada Agustus jugam SBY juga akan meluncurkan single album musik yang berjudul “Save Our World”, sebuah lagu ciptaan SBY yang aslinya berjudul “Untuk Bumi Kita” dan dibawakan 35 penyanyi lintas generasi, di antaranya Yuni Shara, Sandi Sondoro, hingga Cakra Khan.
Pada September 2025, SBY juga akan menggelar Pameran Lukis Tunggal yang akan memamerkan sekitar 100 lukisan terbaiknya ke hadapan publik.
Tidak berhenti di dunia lukisan dan musik, SBY juga mempunyai bakat menulis. Hal ini diceritakannya kegiatan beliau dalam menyelesaikan edisi ke-3 Buku Kumpulan puisi dan merampungkan novel fiksi bergenre suspense.
“Ketika saya merumuskan nomenklatur ekonomi kreatif pada 2011 (kemenparekraf), saya percaya bahwa ekonomi nasional tidak hanya bertumpu pada sektor agraria dan industri padat modal. Kita hanya perlu menyatukan seni dan teknologi, karena Indonesia kaya akan budaya dan kreativitas,” ujar SBY.
Menekraf Teuku Riefky Harsya, mengapresiasi sambutan SBY. Penjelasan dan pesan SBY, kata dia, membuat pihaknya semakin yakin bahwa peran para seniman dalam mendukung bangkitnya Industri Kreatif di Indonesia sangatlah penting.
“Sejalan dengan penugasan dari Presiden Prabowo, Kami diamanahkan agar para pekerja seni dapat menghasilkan karya yang semakin berkualitas, sekaligus semakin sejahtera kehidupannya terutama dalam era tehnologi dan digital saat ini,” ujarnya.
Menekraf juga menyampaikan pesatnya perkembangan bisnis berbasis Kekayaan Intelektual saat ini di Indonesia. Salah satu fokus utama Kemenekraf adalah pendampingan kepada para Pegiat Ekonomi Kreatif termasuk para seniman untuk mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektualnya (HKI).
“Hal ini penting, tidak hanya untuk keperluan komersialisasi, namun juga untuk perlindungan hukum dari hasil karya yang dimiliknya,” ujarnya. (hms/smr)