Songsong Indonesia Emas 2045, Anak Muda Harus Melek Sains dan Tetap Berbudaya

Pendeta Resort HKBP Rawamangun Benhard Pangaribuan saat membuka kegiatan seminar nasional bertajuk Mempersiapkan Generasi Indonesia Emas 2045, secara virtual, Sabtu (8/10/2022). Foto: humas PANRB

Tahun 2045 merupakan momentum bersejarah, karena Indonesia akan genap berusia 100 tahun atau satu abad. Hal ini yang menjadi salah satu alasan munculnya ide, wacana, dan gagasan Generasi Emas 2045.

semarak.co-Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengatakan, negara ini diyakini akan masuk jajaran empat besar ekonomi dunia. Pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70%-nya dalam usia produktif.

Bacaan Lainnya

“Maka generasi ke depan harus disiapkan menjadi generasi digital, melek sains, namun tetap membumi dan tidak tercerabut akar budayanya,” ujar Menteri PANRB Anas saat menjadi pembicara seminar nasional bertajuk Mempersiapkan Generasi Indonesia Emas 2045, secara virtual, Sabtu (8/10/2022).

Seminar digelar oleh HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) Rawamangun, Jakarta. Dilanjutkan Menteri PANRB Anas, “Percuma kita punya generasi hebat sainsnya, tapi tak kenal budaya bangsa sendiri.”

Lebih lanjut Anas menyontohkan, tingkat bunuh diri anak-anak muda di kota-kota besar dunia saat ini masih terbilang tinggi. Hal tersebut menjadi tantangan yang akan dihadapi oleh para generasi muda nantinya jika tidak bisa menyeimbangkan antara kebutuhan duniawi dan spiritual tersebut.

Keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar tentu berperan besar dalam tumbuh kembang anak-anak Indonesia. Menurut Anas, anak-anak yang saat ini berada di tingkat PAUD, SD, dan SMP akan memegang andil dalam proses menjadi generasi emas di 2045.

Oleh karena itu mereka perlu dibekali dengan nilai-nilai kejujuran sedari dini agar menjadi pribadi yang dapat diandalkan di kemudian hari. “Yang paling penting bukan hanya bagaimana dia mendapatkan sekolah atau pendidikan yang baik,” tuturnya.

Tapi bagaimana mereka menjadi manusia yang jujur, lanjut dia, bermental baik, menghargai perbedaan, berbudaya, dan punya lingkungan yang mendorong proses-proses kreatif sehingga anak-anak kita nanti tidak hanya punya ijazah yang baik, tapi juga tangguh dan visioner.

Hal tersebut diamini Pendeta Resort HKBP Rawamangun Benhard Pangaribuan saat membuka kegiatan yang tersebut. Baginya, generasi emas bukan saja sebatas generasi yang mampu melakukan banyak hal.

“Tapi kita yakin generasi emas tidak pernah lepas dari kejujuran. Itulah pentingnya pembentukan karakter bangsa, ketulusan hati, dan hati yang penuh damai,” pungkas Pendeta Benhard. (hms/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *