Smart Outlook Economic, PWI Sebut Pelemahan Ekonomi Jadi Resesi Indonesia

Ketum PWI Atal S Depari saat membuka acara Smart Outlook yang diadakan PWI Pusat. Foto: istimewa

Pertumbuhan ekonomi melemah 90 persen negara di dunia. Untuk itulah Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menggelar kegiatan Smart Outlook Economic. Diharapkan kegiatan ini akan jalan menyiasati resesi ekonomi global untuk Indonesia.

semarak.co -Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari mengatakan, jurus bisnis dan investasi dalam menyiasati resesi ekonomi global yang menjadi topic acara ini, perlu diketahui karena resesi ekonomi yang menimpa beberapa negara dalam dua tahun belakangan mengakibatkan penurunan PDB riil di sejumlah negara.

Bacaan Lainnya

Pembicara lain Komisaris Independen Bank BCA Raden Pardede, Director of Chief Economist & Head of Research PT. Samuel Aset Menejemen Lana Soelistianingsih, Center of Food, Energy and Sustainable Development INDEF Rusli Andullah, dan Managing Partner Inventure Yuswohady.

“Sampai kuartal III-2019 sejumlah negara seperti Jepang, Singapura, Hongkong, dan Turki contohnya mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi,” kutip Atal saat membuka acara.

Hal ini dipicu ekspandi peran dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang terus berlangsung menjadi pemicu dan desakan agar pemerintah mampu melepaskan ketergantungan perusahaan lokal pada pinjaman.

“Sepanjang 2019, pertumbuhan ekonomi lebih melambat di hampir 90 persen Negara  di dunia. Di tengah kisruhnya perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok dalam dua tahun terakhir mengakibatkan aktifitas menufaktur dan investasi di seluruh dunia melemah secara substansial,” paparnya.

Dampaknya, lanjut Atal, pelbagai data yang dibeberkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan badan statistik sejumlah negara memperlihatkan pelemahan ekonomi dan ancaman resesi.

Hal yang saat ini sedang mengejutkan dan membuat geger dunia, lanjut Atal, kasus virus corona yang berpotensi picu krisis ekonomi global juga.

Dalam artikel yang di publikasikan dengan judul How China’s Virus Outbreak Could Threaten The Global Econmy, dipaparkan kejatuhan pasar keuangan dunia pada Kamis (23/1/2020). Di mana kejadian tersebut diindikasikan sebagai sinyal ketakutaan akan krisis ekonomi global.

Dalam berbagai polemik dunia yang terjadi saat ini akan isu krisis ekonomi global, kata dia, tentunya kita tidak perlu khawatir dan perlu waspada dan mengantisipasipasi hal tersebut.

“Kondisi pertumbuhan Indonesia sampai saat ini masih cenderung stagnan di angka 5% dalam beberapa tahun terakhir. Trik dalam menyiasati resesi ekonomi global perlu dibentuk agar hal tersebut dapat menjadi upaya preventif dalam menangkal resesi ekonomi yang sedang menghantui dunia saat ini. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *