Sinyal Gerindra Duet Golkar Usung Prabowo dengan Gibran 2024 Berhembus Kencang

Grafis dengan kolase gambar Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabumi Raka sebagai capres cawapres di Pilpres 2024. Foto: internet

Sinyal Partai Gerindra berduet dengan Partai Golkar mengusung Prabowo Subianto dengan Gibran Rakabumi Raka berhembus kencang. Sinyal dari Partai Golkar yang mendukung Gibran yang anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) di pemilihan presiden (pilpres) 2024.

semarak.co-Hal itu terlihat dari Partai Golkar yang tak keberatan untuk menjadi kendaraan politik Gibran yang Wali Kota Solo di Pilpres 2024. Ini seperti disampaikan Wakil Ketua DPP Golkar Bidang Pemenangan Pemilu Ahmad Doli Kurnia.

Bacaan Lainnya

”Saya kira enggak keberatan selama dalam proses pembicaraannya itu semua hal bisa disepakati,” kata Doli dalam program The Political Show CNN Indonesia TV, Senin malam (7/8/2023) dilansir kontenislam.com, August 08, 2023.

Sebelumnya pun Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar Nusron Wahid menilai Prabowo Subianto dan Gibran ideal menjadi pasangan di Pilpres 2024. Nama Prabowo diusulkan sejumlah Ketua DPD Golkar saat bertemu dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto di Bali pada akhir pekan lalu.

Nusron sendiri menyodorkan nama Gibran untuk menjadi calon wakil presiden. “Kalau misal usulan DPD dan usulan saya dijahit dan diramu juga bagus, Prabowo-Gibran. Ini juga ideal,” ujar Nusron kepada CNNIndonesia.com lewat pesan tertulis, Senin (1/8/2023).

Seperti diketahui, saat ini Mahkamah Konstitusi (MK) tengah melakukan uji materi pasal dalam UU Pemilu yang mengatur batas minimal usia capres-cawapres 40 tahun. Syarat usia minimal bisa saja berubah jadi 35 tahun jika MK mengabulkan permohonan yang diajukan penggugat. Dengan demikian, Gibran akan memenusi syarat usia.

Bakal calon presiden (capres) sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto angkat bicara terkait bergulirnya gugatan batas usia minimum capres dan cawapres di Mahkamah Konstitusi (MK). Penggugat diketahui meminta batas usia minimum diturunkan dari 40 tahun menjadi 35 tahun atau berpengalaman sebagai penyelenggara negara.

Prabowo mengatakan, kandidat capres dan cawapres jangan hanya dilihat dari umurnya. Sebaiknya, melihat seseorang calon pemimpin itu berdasarkan kompetensinya. Lebih lanjut, Menteri Pertahanan RI itu menyebut kini sudah ada banyak negara yang dipimpin oleh anak muda.

“Kalau saya lihat ya, saya lihat, jangan kita terlalu melihat usia lah. Kita lihat tekad, idealisme, dan kemampuan seseorang,” ujar Prabowo kepada wartawan usai berkunjung ke Kantor DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023).

Dukungan juga datang dari Dewan Pimpinan Daerah Projo Kalimantan Selatan (DPD Projo Kalsel) yang mengusulkan pasangan Prabowo dan Gibran sebagai capres dan cawapres. Melihat kondisi situasi ekonomi dan politik tersebut, Projo se-Kalsel  melalui Konfrensi Daerah mengusulkan Prabowo dan Gibran,” ujar Ketua DPD Projo Kalsel Aulia Abdi, dalam siaran pers, Sabtu (5/8/2023).

Konferda tersebut dihadiri 10 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) berasal dari Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Tabalong, Kotabaru, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara serta unsur DPD Projo Kalsel

“Fakta sebanyak 52 persen pemilih pada Pemilu 2024 adalah kaum muda. Mereka menentukan sosok kepemimpinan nasional dan arah pembangunan di masa akan datang. Keberanian, kualitas, dan komitmen serta dukungan rakyat menjadi modal kuat untuk melanjutkan agenda kerakyatan yang telah dilakukan Presiden Jokowi,” imbuhnya.

Kombinasi tokoh berpengalaman dan wakil kaum muda nasional yang cerdas, sebut dia, akan menyongsong Indonesia untuk menjadi negara maju dan gemilang menuju Indonesia Emas 2045. Munculnya pemimpin muda menjadi tren dunia untuk meneruskan ekstafet kepemimpinan.

“Sepak terjang kaum muda Indonesia banyak berhasil meraih kepemimpinan politik, baik tingkat lokal maupun nasional. Kami berharap program Presiden Jokowi tidak boleh berhenti setelah pelaksanaan Pemilu 2024,” ucapnya.

Semua harus dilanjutkan oleh presiden berikutnya dengan sejumlah perbaikan. Bonus demografi atau melimpahnya angkatan kerja di Indonesia, papar dia, dalam 13 tahun ke depan harus disertai penyiapan pemimpin  berani dan berkualitas.

“Projo Kalsel menyadari perlu menunggu putuan Mahkamah Konstitusi mengenai uji materi tentang syarat usia Capres- dan Cawapres. Meski begitu harapan dan perjuangan menghasilkan pasangan pemimpin yang ideal pada Pilpres 2024 tidak boleh terhenti,” tutupnya. (net/kon/smr)

 

sumber: kontenislam.com di WAGroup RELAWAN PENGAWAL NKRI

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *