Sinergi dengan BRI, Batik Parang Kaliurang Kini Jadi UMKM Unggulan Yogyakarta

Salah satu UMKM unggulan Hargobinangun yang tumbuh adalah Batik Parang Kaliurang yang digagas Menuk Sayekti.

Kelurahan Hargobinangun Sleman, Yogyakarta, menjadi salah satu desa binaan BRI yang berhasil meraih capaian positif masuk  40 besar Desa BRILiaN 2023,  Salah satu UMKM unggulan Hargobinangun yang tumbuh adalah Batik Parang Kaliurang yang digagas Menuk Sayekti.

Semarak.co – Menuk Sayekti memulai kiprahnya pada 2007, saat mengikuti pelatihan pembuatan jumputan. Seiring waktu, dia berinovasi menggabungkan teknik jumputan dengan batik tulis dan batik cap. Setelah mengikuti pelatihan membatik, Menuk membentuk identitas Batik Parang Kaliurang.

Bacaan Lainnya

“Kami ingin membawa filosofi motif parang yang melambangkan kekuatan dan keteguhan. Dari awal, saya ingin agar produk ini bukan sekadar kain, tapi juga punya cerita dan jiwa,” ujarnya, dirilis humas melalui WAGroup BRI x Jurnalis, Rabu (4/6/2025).

Tak hanya fokus produksi, Menuk juga mengembangkan wisata membatik di Kaliurang. Wisatawan yang berkunjung bisa ikut membuat batik dalam workshop singkat. Strategi ini tak hanya memperkenalkan batik kepada generasi muda, tapi juga mendorong keberlanjutan usaha.

Saat ini, Batik Parang Kaliurang dijalankan dengan semangat untuk terus menjaga kualitas dan orisinalitas. Salah satu ciri khas usahanya adalah limited edition, di mana satu desain tidak diproduksi ulang demi menjaga keunikan bagi konsumennya.

Batik Parang Kaliurang kini telah bersertifikat halal. Sertifikasi ini tidak hanya menjadi jaminan keamanan dan kenyamanan bagi konsumen, tetapi juga membuka peluang lebih luas untuk menembus pasar nasional dan global, khususnya di segmen konsumen muslim.

Melalui program Desa BRILiaN, BRI hadir mendampingi Menuk dan pelaku UMKM lainnya dengan pelatihan manajemen usaha hingga fasilitasi keikutsertaan dalam beberapa pameran. Ini menjadi bukti nyata peran BRI dalam mendorong UMKM naik kelas dan memperluas akses pasar.

“Kami sangat berharap BRI terus menjadi mitra kami dalam tumbuh dan berkembang, terutama melalui pelatihan, pendampingan, dan akses untuk memperluas pasar. Kami ingin membawa batik khas Kaliurang ini dikenal lebih luas lagi,” harap Menuk.

Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menyampaikan bahwa program Desa BRILiaN merupakan salah satu bentuk komitmen nyata BRI dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat desa secara berkelanjutan.

“Melalui program pemberdayaan yang terstruktur, kami percaya desa memiliki potensi besar  menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. UMKM seperti Batik Parang Kaliurang adalah contoh nyata bagaimana semangat inovasi menghadirkan perubahan positif di tingkat lokal,” ujarnya. (hms/smr)

Pos terkait