Ikatan Khatib Dewan Masjid Indonesia (IK-DMI) membagikan alat pengukur suhu tubuh ke masjid-masjid di wilayah, Jakarta, Depok, Jawa Barat dan sekitarnya. Kegiatan ini bekerja sama Komite Relawan Masyarakat Tangguh Bencana (MTB) dan Gerakan Silih Asah Asih Asuh (GSA Fondation).
semarak.co– Upaya ini dilakukan karena sejumlah daerah yang telah dinyatakan aman dari wabah virus corona jenis baru penyebab Covid-19 bersiap melaksanakan shalat Jumat hari ini (5/6/2020) berjamaah pekan ini.
Ketua Umum IK-DMI Hamdan Rasyid menyatakan, pembagian alat pengukur suhu tubuh ini kebutuhan penting karena masjid sangat memerlukan untuk mengecek suhu setiap jemaah yang akan melaksanakan salat Jumat besok.
“Di samping peralatan protokol kesehatan yang diperlukan seperti hand sanitizer, disinfektan, masker dan lainnya,” jelas Hamdan di sela Launching Pembagian Alat Pengukur Suhu Tubuh di masjid kompleks Pesantren Baitul Hikmah Sawangan Depok, Kamis (4/6/2020).
Ini bagian dari upaya IK-DMI, lanjut Hamdan, menyiapkan masjid melakukan protokol cegah tangkal pandemi Covid-19 secara benar. “Alat pengukur suhu tubuh salah satu yang coba kita bagikan karena kebanyakan masjid tidak bisa menyediakan, pernah sangat langka dan faktor harganya relatif mahal,” ujar Hamdan.
Pada tahap awal tersedia sekitar seratusan alat untuk didistribusi sesuai pengajuan para DKM/Takmir Masjid. Terdata dari wilayah Jakarta, Banten dan kebanyakan dari Jawa Barat. Gerakan ini akan diikuti pimpinan wilayah IKDMI di seluruh Indonesia.
“Kita akan terus mengajak para dermawan untuk ikut berpartisipasi dengan berdonasi. Berapapun besarnya. Mengingat lebih dari 350.000 masjid membutuhkannya,” imbau Hamdan.
Pihaknya bekerja sama dengan Komite Relawan MTB dan Yayasan Silih Asah Asih Asuh untuk membantu masjid melalui gerakan donasi terbuka. Donasi dapat diikuti oleh siapapun yang peduli dengan masjid, salah satu institusi sosial yang langsung terdampak pandemi Covid-19.
Pimpunan Yayasan Gerakan Silih Asah Asih Asuh Munawar Fuad Noeh, yang juga Direktur Program DMI Pusat menjelaskan bahwa kemitraan dengan IK-DMI penting karena lembaga ini konsen dengan pembinaan khatib dan masjid.
“Saya berharap khatib bisa terlibat aktif dalam mengedukasi masyarakat menerapkan kegiatan keagamaan melalui masjid, terutama di masa pandemi,” imbuhnya.
Sementara itu pelaksana Gerakan Donasi Mastuki HS menambahkan bahwa khatib itu orang yang masmu’ul kalam, kata-katanya didengar dan dipatuhi oleh jemaah. Karena itu, khatib seharusnya berperan lebih besar lagi sebagai motor dan aktor, juga fasilitator dalam berbagai kegiatan masjid.
“Kita mulai dari hal kecil menerapkan protokol kesehatan di masjid. Lalu bergerak pada penguatan fungsi masjid, pelatihan imam masjid, manajemen kegiatan, bahkan menjadikan masjid sebagai sentra kegiatan masyarakat,” tegas Mastuki HS yang juga Sekretaris umum IK-DMI yang mengirim rilis ini.
Sementara, Adang Wijaya selaku Ketua Presidium Komite Relawan Masyarakat Tangguh Bencana COVID19, menyatakan kesiapannya mengajak semua pihak, menyediakan sistem donasi dan pendistribusian sampai ke tiap masjid.
“Kami sampaikan terima kasih kepada pihak donatur dan dermawan yang mulai membantu, berpartisipasi menyiapkan Pengukur Suhu, apapun mereknya,” imbuh pengusaha yang dekat dengan masjid itu.
Sebelumnya Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) membuat edaran yang berisi tata cara pembukaan masjid untuk jamaah baik salat lima waktu maupun Jumatan.
PP DMI berharap pembukaan masjid di masa new normal benar-benar diikuti penerapan protokol cegah tangkal Covid-19 dari DKM/takmir masjid. Masjid juga diminta menyiagakan Pos Reaksi Cepat (PRC) jika terdapat jemaah tertular Covid-19. (smr)