Sertijab dari MenKopUKM Teten, Menkop Budi Arie Sampaikan Target 100 Hari Pertama Kerja

MenKopUKM periode 2019-2024 Teten Masduki (kanan) menyerahkan jabatannya kepada Menkop baru periode 2024-2029 Budi Arie Setiadi di gedung Kementerian Koperasi (Kemenkop) kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (21/10/2024). Foto: humas emenKopUKM

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) periode 2019-2024 Teten Masduki menyerahkan jabatannya kepada Menteri Koperasi (Menkop) baru periode 2024-2029 Budi Arie Setiadi di gedung Kementerian Koperasi (Kemenkop) kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (21/10/2024).

semarak.co-Serah Terima Jabatan (Sertijab) ini menjadi simbol dimulainya tugas Budi Arie memimpin Kemenkop yang sebelumnya di periode Presiden Joko Widodo menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).

Bacaan Lainnya

Menkop Budi Arie mengatakan, Kemenkop tidak lagi bergabung dengan UKM karena di saat yang sama dibentuk sebagai Kementerian UKM tersendiri. Dengan pemisahan ini, nantinya diharapkan lahir lebih banyak koperasi besar dari Indonesia yang bisa setara dengan koperasi besar dunia.

“Pak Prabowo tidak ingin koperasi itu identik dengan UMKM. Beliau ingin koperasi itu bisa besar seperti di Amerika dan negara lainnya. Kita ingin ada 1 hingga 5 koperasi di Indonesia bisa besar,” kata Budi Arie dalam sambutan usai sertijab.

Dalam 100 hari pertama kerjanya sebagai Menkop, Budi Arie akan melakukan 3 upaya mendasar dalam rangka memperbaiki ekosistem perkoperasian di Indonesia. Ketiga hal itu adalah digitalisasi koperasi, rebranding dan revitalisasi koperasi, serta penguatan tata kelola dan SDM koperasi.

Dengan memperbaiki ekosistem koperasi, Budi Arie berharap akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang tertarik untuk bergabung dengan koperasi. Diakuinya bahwa saat ini rasio jumlah masyarakat Indonesia yang menjadi anggota koperasi masih sangat kecil.

Data menunjukkan bahwa 27 juta masyarakat Indonesia yang menjadi anggota koperasi. Padahal di Amerika Serikat yang negara individualis dan kapitalis itu ada sebanyak 125 juta masyarakatnya berkoperasi,

“Jadi menurut saya masyarakat di Indonesia harus ditingkatkan partisipasinya dalam berkoperasi,” kata Budi Arie seperti dirilis humas usai acara melalui pesan elektronik redaksi semarak.co.

Kepercayaan masyarakat terhadap koperasi akhir-akhir ini cenderung menurun akibat salah kelola oleh oknum pengurus koperasi. Untuk itu KemenKop akan mengupayakan agar kepercayaan masyarakat dapat kembali meningkat.

“Kita ingin membangun koperasi yang bisa dipercaya dan bisa membawa manfaat bagi anggotanya. Di banyak negara yang koperasi maju dan dikelola secara profesional hingga bisa menjadi kebanggaan,” kata Budi Arie yang Ketua umum Projo (Pro Jokowi).

Menkop Budi Arie mengakui bahwa tantangan dan permasalahan perkoperasian di Indonesia cukup banyak dan pelik. Untuk itu pihaknya akan memetakan berbagai permasalahan yang saat ini masih ada untuk selanjutnya dicarikan solusi yang tepat.

Untuk itu berbagai catatan kebijakan yang telah dijalankan MenKopUKM Teten akan dilanjutkan. “Pak Teten, terima kasih mudah-mudahan nanti bisa terus sharing pengalaman karena selama lima tahun ada di Kementerian Koperasi dan UKM. Nanti saya akan minta input,” pesan Budi Arie.

Kemenkop, nilai Budi Arie, menjadi satu-satunya kementerian yang disinggung di dalam UUD 45 dan merupakan bagian dari amanat konstitusi. “Karena itu, kita nggak akan main-main dan Pak Prabowo punya komitmen untuk peningkatan kualitas koperasi di Indonesia,” katanya.

Sementara MenKopUKM Teten menyakini di tangan Menkop Budi Arie, koperasi di Indonesia akan lebih maju dan berkembang. Beberapa catatan penting terutama terkait permasalahan koperasi telah disampaikan kepada Budi Arie di dalam memori jabatan.

“Selamat kepada Pak Budi Arie, saya yakin bapak bisa bekerja dengan sebaik-baiknya untuk perekonomian rakyat Indonesia. Saya senang sekali Pak Budi menggantikan saya. Memang ada beberapa masalah yang belum selesai dan pasti dapat diselesaikan beliau,” kata Teten.

Di awal kepemimpinannya di KemenKopUKM, Teten sempat ditawari untuk memilih salah satu dari dua pilihan jabatan menteri oleh Presiden Joko Widodo. Berangkat dari jiwa aktivis yang ingin memperbaiki perekonomian masyarakat, akhirnya Teten memilih untuk mengabdi kepada bangsa ini dengan memilih menjadi MenKopUKM.

“Presiden Jokowi meminta argumen saya mengapa memilih di Kementerian Koperasi dan UKM. Saya jawab ingin menjadi bagian untuk memperkuat ekonomi rakyat. Itu cita-cita saya sejak dulu yang punya orientasi untuk menciptakan perubahan kehidupan masyarakat yang lebih baik,” tutup Teten. (smr)

Pos terkait