Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku dirinya tak minta mendapat pujian dari pemberitaan media terkait kepemimpinannya di Ibu Kota. Anies hanya meminta media menjadi wadah informasi masyarakat secara objektif.
semarak.co-Hal ini disampaikan Anies dalam sambutannya acara Anugerah Jurnalistik Mohammad Husni Thamrin-PWI Jaya ke-47 tahun 2021 di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (25/8/20212).
“Kami berharap sekali media menjadi satu penampung informasi dan penggandaan dengan objektivitas. Kita tidak meminta untuk dipuji dan kita tidak meminta dijauhi dari kritik. Kita berharap objektifitas dijaga,” pesan Anies seperti dikutip voi.id/25 Agu 2021 18:01.
Anies mencontohkan kasus ketika Jakarta terendam banjir. Menurut Anies, ketika banjir akibat hujan ekstrem terjadi, satu hal yang harus diperhatikan adalah curah hujan. Sayangnya, ia menilai curah hujan saat ini tak bisa diprediksi.
Di Jakarta, Anies menyebut sistem drainase di Jakarta sejak dulu dibangun dengan kapasitas penampungan air 100 milimeter per hari. Jadi, jika banjir terjadi ketika curah hujan di atas 100 milimeter, hal itu disebabkan sistem drainase yang tak lagi bisa menampung air.
“Kepada jajaran, kami garis bawahi, bila hujan di bawah 100 milimeter per hari dan banjir, itu salahnya Pemprov. Tapi bila hujanya di atas 150 milimeter, ya memang sistem drainase kita enggak mungkin bisa menampung,” ungkap Anies.
Lebih lanjut, Anies meminta semua pihak melihat kembali kondisi banjir saat awal tahun 2021. Ia mengklaim banjir yang terjadi saat itu cepat surut karena jajarannya dengan cepat merespons pengendalian banjir.
“Boleh dicek, banjir bulan Februari kemarin, Jakarta dalam 1 hari seluruh banjir telah kering. Kenapa? Karena dipompa oleh seluruh tenaga yang ada. Pemadam kebakaran, truk penyiram air taman, semuanya dikerahkan untuk menarik air dari tempat-tempat yang ada banjir,” sebutnya.
Karenanya, Anies berharap masyarakat mengerti bahwa banjir merupakan masalah yang sudah menimpa Ibu Kota sejak lama. Namun, katanya, Pemprov DKI berupaya menyelesaikan masalah tersebut.
“Kami berharap ini semua menjadi bahan untuk membangun optimisme masyarakat, bahwa memang kota ini punya masalah yang sudah lintas waktu, tetapi secara bertahap kita ikhtiarkan. Nah, kami berharap sekali teman-teman media untuk menjaga objektifitas ini,” pungkasnya.
Seperti diketahui, pandemi Covid-19 atau tidak pandemi, Anugerah Jurnalistik MH Thamrin jalan terus. “Terima kasih kepada ketua panpel dan dewan juri yang telah mereview karya jurnalistik semua,” kata Anies usai menyerahkan penghargaan kepada para pemenang Anugerah Jurnalistik MH Thamrin ke-47, di Balai Kota DKI, Rabu (25/8/2021) seperti dilansir koransatu.id/
Selain mengucapkan sselamat kepada para pemenang. Anies juga memotivasi agar terus berkarya dan berprestasi. “Yang juara selamat. Kalau sudah dapat satu puncak, kejar puncak yang lainnya,” tandasnya.
Menurut Anies, media memiliki peran yang sangat penting dalam bernegara. Di era orde baru, media menjadi referensi untuk mengecek kebenaran informasi dari Pemerintah. “Sekarang media tumbuh sangat banyak dan bersaing masalah kecepatan. Tapi akurasi sering dilewatkan, objektifitas kadang diabaikan,” ungkapnya.
Hal seperti itu, lanjut Anies, yang malah akhirnya membuat masyarakat berbalik tanya kepada Pemerintah, apakah data yang disampaikan media benar. “Fenomena ini harus diperbaiki. Kami berharap media menjadi penampung informasi dan pengganda dengan objektifitas,” ujarnya.
Ketua PWI Jaya Sayid Iskandarsyah mengapresiasi kinerja panitia dan berterima kasih kepada pihak yang mendukung terselenggaranya acara tersebut. “Terima kasih kepada Pak Gubernur dan jajaran yang telah memberikan ruang dukungan terhadap Anugerah Jurnalistik MH Thamrin,” tuturnya.
Dalam acara yang dilaksanakan secara hybrid itu hadir pula Sekda DKI Jakarta Marullah Matali, Ketum PWI Atal Depari, Wakil Ketua Dewan Pers Hendry CH Bangun, Kadiskominfotik DKI Atika Nur Rahmania dan insan pers.
Hal senada dikatakan Ketua Panitia Anugerah Jurnalistik MH Thamrin ke-47 Kadirah. Dirinya mengucapkan terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta dan jajaranya serta dukungan semua pihak, hingga acara berlangsung dengan lancar. “Terima kasih pak Gubernur dan jajaranya, para pendukung terselenggaranya Anugerah Jurnalistik MH Thamrin,” katanya.
Mengutip Kompas.com – 01/08/2021, 08:16 WIB/seperti diketahui prestasi Anies dalam penangananan Covid-19 terlihat dari target vaksinasi. Di mana vaksinasi Covid-19 Jakarta mencapai target lebih cepat dari rencana Jokowi.
Pemprov DKI Jakarta mengumumkan bahwa per 31 Juli 2021, pihaknya sudah melakukan 7,5 juta vaksinasi Covid-19 dosis pertama. Dengan demikian, angka tersebut sudah memenuhi target vaksinasi dosis pertama. Pemprov DKIjuga sudah berhasil melebihi target capaian vaksinasi yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Target dari Jokowi, DKI Jakarta harus sudah melakukan 7,5 juta vaksinasi pada akhir bulan Agustus 2021. Sedangkan DKI Jakarta mampu mecapai target vaksinasi tersebut lebih cepat satu bulan, dengan lebih dari 7,5 juta orang sudah divaksin per tanggal 31 Juli 2021.
Gubernur DKI Jakarta mengatakan, pencapaian keberhasilan ini merupakan baik yang harus diapresiasi. Pencapaian ini tidak hanya melibatkan Pemprov DKI, tapi juga masyarakat dan semua pihak.
“Lebih dari 7,5 juta vaksin dosis pertama dan 2,5 juta vaksin dosis kedua telah diberikan di Jakarta. Saya ingin sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan vaksinasi ini,” ungkap Anies, Sabtu (31/7/2021) dikutip dari siaran resmi Pemprov DKI yang dilansir tribunnews.com/corona/2021/07/31.
Hingga Sabtu (31/7/2021) hari ini, vaksinasi dosis 1 di DKI Jakarta berjumlah 7.507.340 orang. Sementara itu dosis 2 sebanyak 2.667.299 orang, dan dosis 3 khusus untuk tenaga kesehatan sebanyak 3.547 orang.
Anies juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Pusat, khususnya Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN, dan BNPB yang sangat mendukung dalam kegiatan vaksinasi ini.
Juga untuk jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Jakarta, seperti Polda, Kodam, Kejati, dan Pemprov DKI. Apresiasi juga diberikan Anies kepada pihak swasta yang ikut mendukung vaksinasi dengan mengadakan program vaksinasi.
“Karena, vaksinasi ini melibatkan warga, saya ingin sampaikan terima kasih kepada warga Jakarta yang antusias mengejar vaksinasi, mendatangi, memenuhi sentra-sentra vaksin setiap harinya, dan menjalankan ini semua dengan tertib,” ujar Anies.
Gubernur Anies juga menyampaikan informasi bahwa ada 4 (empat) komponen yang bisa divaksinasi di Jakarta.
Pertama, ber-KTP Jakarta.
Kedua, bekerja di Jakarta.
Ketiga, berdomisili di Jakarta.
Keempat, bersekolah atau belajar atau berkuliah di Jakarta.
“Kita tahu bahwa herd immunity di kota yang sangat terbuka seperti Jakarta ini tidak akan tercapai bila yang divaksin hanya warga ber-KTP DKI saja. Jadi, mobilitas yang tinggi, keterbukaan, mengharuskan kita memvaksin siapa saja yang beraktivitas di tempat ini. Jadi, kira-kira begini, selama Anda manusia, Anda sehat, tidak ada catatan larangan dari dokter, bisa vaksin di Jakarta. Kami tidak membatasi domisili penerima,” jelas Anies.
Anies memaparkan dari 7,5 juta dosis pertama vaksin di Jakarta, sekitar 4,5 juta lebih adalah warga ber-KTP DKI Jakarta. Sisanya, sekitar 3 juta adalah warga dengan KTP non-DKI Jakarta. Dari jumlah itu, ada sekitar 1,3 juta warga ber-KTP Jawa Barat dan sekitar 500 ribu warga ber-KTP Banten yang juga divaksin di Jakarta.
“Memang bagian terbesar dari warga ber-KTP non-DKI Jakarta yang divaksin di Jakarta adalah petugas publik yang bekerja di sini. Mereka jumlahnya 1,6 juta orang. Jadi, cukup banyak petugas publik yang bekerja di Jakarta, tapi mereka memiliki KTP luar Jakarta,” ungkap Anies. (net/tbc/kpc/smr)
Adapun para pemenang Anugerah Jurnalistik MH Thamrin ke 47 sesuai kategori:
Kategori Tajuk Rencana
Korantempo, judul ‘Antisipasi Bencana Ganda’,
Kategori Produk Jurnalistik Teks
Kompas.com, judul ‘Dilema Naik Transportasi Umum Ibukota’ karya Alsadad Rudi,
Kategori Karya Jurnalistik Foto
Liputan6.com, judul ‘Kondisi Penduduk Miskin di Salah Satu Sudut Ibukota’ karya Faizal. F,
Kategori Infografis
Media Indonesia, judul ‘Jalan Panjang Reklamasi Teluk Jakarta’
Kategori karya Video TV Terestrial
Trans7, program MTMA episode ‘Keceriaan Di Jembatan Cinta Pulau Seribu’
Kategori Karya Video TV Streaming
Antara TV, judul ‘Menengok Pengerjaan Konstruksi MRT Stasiun Thamrin Monas’
Kategori karya Jurnalistik Audio/radio
RRI Pro 3, judul ‘Dua Tahun Meneguhkan Ratangga di Tengah Badai Pandemi Ibukota’.
Dukungan diberikan oleh Suryapagi.com, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PAL Jaya, Bulog, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bursa Efek Indonesia (BEI), Bakrie Amanah, Divisi Humas Mabes Polri, Djarum Foundation, Astra Agro Lestari, Gajah Tunggal.
Selain itu ada Pegadaian, Sahabat Steven Musa (SSM), FIF, Bursa Efek Indonesia, JIEP, promotor musik Agi Sugiyanto (Pro Aktif), PT. Duta Kreasi Indah, Gerakan Masyarakat Rekonsiliasi Indonesia (GMRI), serta mingguan & online Laraspost, Majalah Sudut Pandang, dan tiga portal berita; VOI. Id, Era.id.