Senjata Idiologis dan Pemusnah Massal dalam Peradaban Bangsa

ilustrasi teknologi pemusnah massal. foto: internet

Oleh Irwanuddin H.I.Kulla*

semarak.co -Pada era modern saat ini, model penghancuran dan penguasaan kedaulatan suatu negara dilakukan dengan 2 (pendekatan strategis, yakni Penggunanaan Senjata Idiologis dan Penggunaan Senjata Pemusnah Massal (Senjata Biologis & Elektron).

Bacaan Lainnya

Penggunaan kedua senjata tersebut merupakan strategi geografis, geopolitik, dan geoekonomi, dalam rangka Pengambilalihan Kedaulatan Suatu Negara dan dalam upaya Penguasaan Sumber Daya Alam (SDA) Suatu Negara secara menyeluruh.

Penggunaan senjata idiologis lebih bertujuan atau terarah pada target penghancuran nilai-nilai spiritual dan budaya suatu masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang telah lama tertata dan menghunjam dalam sanubari setiap individu warga negara.

Sementara penggunaan senjata pemusnah massalĀ  (senjata biologis dan elektron) pada abad modern adalah untuk melumpuhkan dan mematikan manusia pada lingkup suatu negara karena kepentingan politik, ekonomi, dan sosial budaya.

Di era digitalisasi saat ini, negara-negara maju yang mengembangkan persenjataan modern, lebih memilih penggunaan Senjata Biologis & Elektron karena mudah diproduksi dan digunakan srt aman pemakaiannya bagi negara-negara tertentu yang ingin menginvasi atau menjajah negara lain secara modern, serta dapat ditentukan target manusia yang akan dilumpuhkan atau dimatikan berdasarkan skenario yang diinginkan.

Selain itu, penggunaan senjata biologisĀ  dan elektron tidak akan menghancurkan lingkungan sekelilingnya terkait dengan infrastruktur dan kondisi alam yang ada pada suatu negara yang menjadi sasaran target, karena senjata biologis dan elektron bersifat memusnahkan makhluk hidup, dibandingkan Senjata Nuklir yang dapat menghancurkan seluruh unit materi, baik material hidup maupun material benda mati.

Sehingga di era modern dan digitalisasi ini, negara-negara maju terus berupaya mengembangkan senjata biologis dan elektron, karena stock bahan utama dalam produksi dan pengembanganya melimpah, sehingga mudah untuk dibuat secara besar-besaran.

Bagi negara-negara berkembang, terutama seperti Indonesia, harus menyiapkan diri secara serius dan melakukan upaya yang sistematis maupun terukur dalam berbagai sektor, terutama dalam menghadapi Covid-19 saat ini, yang merupakan bagian dari skenario besar dalam produksi dan pengembangan senjata biologis oleh negara-negara tertentu.

Semoga secuil tulisan ini, bisa menjadi renungan evaluasi, dan khazanah bagi kita seluruh warga bangsa Indonesia, dalam menjaga keselamatan rakyat dan kedaulatan NKRI ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

*Penulis adalah Direktur Pusat Pengkajian Inovasi Nuklir & Energi Baru Terbarukan (PUSPINEBT) ICMI

 

sumber: WA Group Keluarga Alumni HMI MPO

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *